Padang Aro (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat mengatakan bahwa pendakian Gunung Kerinci, Jambi, melalui Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, masih tetap dibuka pada malam pergantian tahun namun harus menerapkan protokol kesehatan, seperti melakukan tes usap COVID-19 dan menunjukan bukti telah divaksin.
"Belum ada surat edaran baru dari Balai Besar (TNKS) untuk menutup pendakian (gunung) Kerinci pada malam tahun baru, tapi harus tes usap dan menunjukan bukti telah divaksin," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I Kerinci Nurhamidi saat dihubungi dari Padang Aro, Rabu.
Ia menambahkan, sejak pandemi COVID-19 diperlakukan pengurangan kunjungan hingga 50 persen dari kuota 87 pendaki per hari. "Seumpamanya kunjungan lebih dari pembatasan, maka sisanya akan diundur esok hari," ujarnya.
Kendati pandemi melanda, katanya setiap harinya masih ada pendakian.
Terkait pendakian di malam pergantian tahun, katanya sejumlah pendaki, terutama dari luar daerah, sudah mulai mendaftar. "Pengalaman sebelumnya, ramainya pada tanggal 30 dan 31 Desember," katanya.
Selain adanya pembatasan kuota, sebutnya, para pendaki juga diimbau menggunakan masker. "Saat pendaftaran pendakian semua barang yang dibawa pendaki diperiksa, termasuk masker. Para pendaki juga dilarang membawa narkoba, minuman keras saat pendakian," ujarnya.
Ia menambahkan, status gunung api aktif tertinggi di Sumatera itu sejak 2007 masih waspada level II maka para pendaki diimbau tidak mendekati puncak. "Kami menyampaikan imbauan dari Pos Pengamatan Gunung Api bahwa status Gunung Kerinci masih waspada level dua jadi disarankan tidak mendekati puncak," ujarnya.
"Belum ada surat edaran baru dari Balai Besar (TNKS) untuk menutup pendakian (gunung) Kerinci pada malam tahun baru, tapi harus tes usap dan menunjukan bukti telah divaksin," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I Kerinci Nurhamidi saat dihubungi dari Padang Aro, Rabu.
Ia menambahkan, sejak pandemi COVID-19 diperlakukan pengurangan kunjungan hingga 50 persen dari kuota 87 pendaki per hari. "Seumpamanya kunjungan lebih dari pembatasan, maka sisanya akan diundur esok hari," ujarnya.
Kendati pandemi melanda, katanya setiap harinya masih ada pendakian.
Terkait pendakian di malam pergantian tahun, katanya sejumlah pendaki, terutama dari luar daerah, sudah mulai mendaftar. "Pengalaman sebelumnya, ramainya pada tanggal 30 dan 31 Desember," katanya.
Selain adanya pembatasan kuota, sebutnya, para pendaki juga diimbau menggunakan masker. "Saat pendaftaran pendakian semua barang yang dibawa pendaki diperiksa, termasuk masker. Para pendaki juga dilarang membawa narkoba, minuman keras saat pendakian," ujarnya.
Ia menambahkan, status gunung api aktif tertinggi di Sumatera itu sejak 2007 masih waspada level II maka para pendaki diimbau tidak mendekati puncak. "Kami menyampaikan imbauan dari Pos Pengamatan Gunung Api bahwa status Gunung Kerinci masih waspada level dua jadi disarankan tidak mendekati puncak," ujarnya.