Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) meningkatkan keandalan listrik di Pulau Sumbawa dengan menyelesaikan pembanguan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Bima-Sape senilai Rp120 miliar.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Josua Simanungkalit mengatakan, PLN telah berhasil melakukan pemberian tegangan pertama pada satu line jalur SUTT 150 kV Bima-Sape.
SUTT ini tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima sampai ke GI Sape Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, seperti dirilis Sabtu.
"PLN terus berupaya meningkatkan layanan dengan membangun sejumlah infrasturktur kelistrikan, salah satunya SUTT 150 kV Bima-Sape," kata Josua.
Jaringan SUTT Bima-Sape membentang sepanjang 31 kilometer sirkuit (kms) ditopang sebanyak 91 tapak tower. Pembangunan infrastruktur kelistrikan yang dimulai sejak 2014 ini memenuhi komponen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 90,84 persen.
“Capaian ini akan meningkatkan keandalan pelayanan kepada pelanggan karena PLN dapat menghubungkan GI Taliwang di ujung barat sampai ke GI Sape di ujung timur pulau Sumbawa,” ujar Josua.
Melalui transmisi dari Bima ke Sape ini, PLN juga dapat mengoperasikan dan memaksimalkan operasi trafo 20 Megavolt Ampere (MVA) di GI Sape.
Rencananya, pengiriman energi listrik untuk wilayah Sape dapat ditransmisikan dari pembangkit PLTMG Bima di Bonto atau dari pembangkit lain di wilayah Sumbawa, seperti PLTMG Sumbawa atau PLTU Sumbawa Barat mengingat sudah ada sistem interkoneksi satu pulau melalui Tol Listrik Sumbawa.
“Saat ini, kami baru mengoperasikan satu dari dua line jalur yang memiliki total panjang 62,48 kms. Ditambah dengan beroperasinya GI Sape, kualitas untuk pelanggan di Sape akan semakin meningkat,” ucap Josua.
Josua mengungkapkan, pembangunan SUTT Bima-Sape menghadapi tantangan yang luar biasa. Bentang alam yang berbukit dan menyusuri kawasan hutan dan juga situasi pandemi membuat proses pembangunan transmisi menuju ujung timur pulau Sumbawa itu tidak mudah.
Josua pun berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang membantu PLN dalam seluruh tahap proses pembangunan. Ia menargetkan proyek ini bisa selesai secara keseluruhan pada Juli 2031.
Saat ini, sistem kelistrikan Pulau Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 130,9 MW dengan beban yang ditanggung sebesar 115,1 MW. Artinya, sistem kelistrikan pulau Sumbawa memiliki daya cadangan sebesar 15,8 MW yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pulau Sumbawa. *
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Josua Simanungkalit mengatakan, PLN telah berhasil melakukan pemberian tegangan pertama pada satu line jalur SUTT 150 kV Bima-Sape.
SUTT ini tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima sampai ke GI Sape Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, seperti dirilis Sabtu.
"PLN terus berupaya meningkatkan layanan dengan membangun sejumlah infrasturktur kelistrikan, salah satunya SUTT 150 kV Bima-Sape," kata Josua.
Jaringan SUTT Bima-Sape membentang sepanjang 31 kilometer sirkuit (kms) ditopang sebanyak 91 tapak tower. Pembangunan infrastruktur kelistrikan yang dimulai sejak 2014 ini memenuhi komponen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 90,84 persen.
“Capaian ini akan meningkatkan keandalan pelayanan kepada pelanggan karena PLN dapat menghubungkan GI Taliwang di ujung barat sampai ke GI Sape di ujung timur pulau Sumbawa,” ujar Josua.
Melalui transmisi dari Bima ke Sape ini, PLN juga dapat mengoperasikan dan memaksimalkan operasi trafo 20 Megavolt Ampere (MVA) di GI Sape.
Rencananya, pengiriman energi listrik untuk wilayah Sape dapat ditransmisikan dari pembangkit PLTMG Bima di Bonto atau dari pembangkit lain di wilayah Sumbawa, seperti PLTMG Sumbawa atau PLTU Sumbawa Barat mengingat sudah ada sistem interkoneksi satu pulau melalui Tol Listrik Sumbawa.
“Saat ini, kami baru mengoperasikan satu dari dua line jalur yang memiliki total panjang 62,48 kms. Ditambah dengan beroperasinya GI Sape, kualitas untuk pelanggan di Sape akan semakin meningkat,” ucap Josua.
Josua mengungkapkan, pembangunan SUTT Bima-Sape menghadapi tantangan yang luar biasa. Bentang alam yang berbukit dan menyusuri kawasan hutan dan juga situasi pandemi membuat proses pembangunan transmisi menuju ujung timur pulau Sumbawa itu tidak mudah.
Josua pun berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang membantu PLN dalam seluruh tahap proses pembangunan. Ia menargetkan proyek ini bisa selesai secara keseluruhan pada Juli 2031.
Saat ini, sistem kelistrikan Pulau Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 130,9 MW dengan beban yang ditanggung sebesar 115,1 MW. Artinya, sistem kelistrikan pulau Sumbawa memiliki daya cadangan sebesar 15,8 MW yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pulau Sumbawa. *