Padang (ANTARA) - Direktur Pendidikan Tinggi, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian BPN/Bappenas, Tatang Muttaqin, Ph.D., memberikan orasi ilmiah pada Wisuda UNP ke 125 dengan tema "Mempersiapkan Sumber Daya Unggul melalui Transformasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH)".
"Menyiapkan SDM unggul dan berdaya saing merupakan tema yang relevan dan tepat karena menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan nasional," ucapnya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan arah kebijakan yang diambil untuk mencapai agenda pembangunan tersebut mencakup pemerataan akses layanan pendidikan berkualitas, peningkatan profesionalisme, kualitas pendidik, dan tenaga kependidikan.
Kemudian, penjaminan mutu pendidikan, peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi, penguatan perguruan tinggi sebagai produsen Iptek-inovasi dan pusat keunggulan, serta penguatan kelembagaan perguruan tinggi termasuk UNP dari PTN BLU menjadi PTN BH.
Tatang menyampaikan, UNP telah berkembang pesat sehingga menjadi PTN besar di Pulau Sumatera. Merujuk data statistik pendidikan tinggi 2020, jumlah mahasiswa terdaftar di UNP sebanyak 47.808 orang.
Di tahun yang sama, UNP menerima 14.153 mahasiswa baru dan meluluskan 10.251 orang, serta hari ini dan besok mewisuda 1.848 lulusan.
Tak hanya menjadi besar secara kuantitas, dilihat dari sisi kualitas, UNP telah terakreditasi A dengan 83 persen program studinya telah terakreditasi minimal B dan Baik Sekali.
Dalam rangka mendukung pengembangan UNP, pemerintah memfasilitasi rekonstruksi dan pengembangan kampus melalui pendanaan yang bersumber dari Islamic Development Bank (IDB) yang berakhir di 2017.
Selanjutnya, dukungan program pemerintah melalui APBN juga diberikan untuk mendukung pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.
Menurut dia, UNP perlu melakukan refleksi dan pemaknaan atas beragam prestasi dan legacy, terutama setelah resmi menjadi PTN BH, agar tetap melanjutkan semangat melayani.
"Semangat pembentukan PTN BH didorong oleh kebutuhan untuk menciptakan kampus yang lebih otonom dan mandiri dalam mengatur kebijakan, akademik, SDM, dan keuangan sehingga mampu melonjakkan kinerjanya," ujar dia.
Lebih jauh, ia mengatakan UNP sebagai PTN BH memiliki keleluasaan lebih luas dalam menciptakan inovasi pembelajaran dan pendidikan untuk menjawab kebutuhan pembangunan.
Untuk itu, lanjutnya kolaborasi dengan berbagai pihak dibidang akademik dan non akademik juga dapat diperluas untuk memenuhi target kinerja dan rencana strategisnya.
Disamping peluang yang ada tersebut, UNP memiliki tantangan dalam memastikan terwujudnya transparansi dan tata kelola yang baik.
Ia berharap kepada UNP agar dapat terus memperkokoh kiprah dan kontribusinya dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi sekaligus berperan dalam pembangunan bangsa melalui sumbangan pemikiran dalam proses perumusan kebijakan dan penyusunan program pembangunan.
"Menyiapkan SDM unggul dan berdaya saing merupakan tema yang relevan dan tepat karena menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan nasional," ucapnya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan arah kebijakan yang diambil untuk mencapai agenda pembangunan tersebut mencakup pemerataan akses layanan pendidikan berkualitas, peningkatan profesionalisme, kualitas pendidik, dan tenaga kependidikan.
Kemudian, penjaminan mutu pendidikan, peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi, penguatan perguruan tinggi sebagai produsen Iptek-inovasi dan pusat keunggulan, serta penguatan kelembagaan perguruan tinggi termasuk UNP dari PTN BLU menjadi PTN BH.
Tatang menyampaikan, UNP telah berkembang pesat sehingga menjadi PTN besar di Pulau Sumatera. Merujuk data statistik pendidikan tinggi 2020, jumlah mahasiswa terdaftar di UNP sebanyak 47.808 orang.
Di tahun yang sama, UNP menerima 14.153 mahasiswa baru dan meluluskan 10.251 orang, serta hari ini dan besok mewisuda 1.848 lulusan.
Tak hanya menjadi besar secara kuantitas, dilihat dari sisi kualitas, UNP telah terakreditasi A dengan 83 persen program studinya telah terakreditasi minimal B dan Baik Sekali.
Dalam rangka mendukung pengembangan UNP, pemerintah memfasilitasi rekonstruksi dan pengembangan kampus melalui pendanaan yang bersumber dari Islamic Development Bank (IDB) yang berakhir di 2017.
Selanjutnya, dukungan program pemerintah melalui APBN juga diberikan untuk mendukung pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.
Menurut dia, UNP perlu melakukan refleksi dan pemaknaan atas beragam prestasi dan legacy, terutama setelah resmi menjadi PTN BH, agar tetap melanjutkan semangat melayani.
"Semangat pembentukan PTN BH didorong oleh kebutuhan untuk menciptakan kampus yang lebih otonom dan mandiri dalam mengatur kebijakan, akademik, SDM, dan keuangan sehingga mampu melonjakkan kinerjanya," ujar dia.
Lebih jauh, ia mengatakan UNP sebagai PTN BH memiliki keleluasaan lebih luas dalam menciptakan inovasi pembelajaran dan pendidikan untuk menjawab kebutuhan pembangunan.
Untuk itu, lanjutnya kolaborasi dengan berbagai pihak dibidang akademik dan non akademik juga dapat diperluas untuk memenuhi target kinerja dan rencana strategisnya.
Disamping peluang yang ada tersebut, UNP memiliki tantangan dalam memastikan terwujudnya transparansi dan tata kelola yang baik.
Ia berharap kepada UNP agar dapat terus memperkokoh kiprah dan kontribusinya dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi sekaligus berperan dalam pembangunan bangsa melalui sumbangan pemikiran dalam proses perumusan kebijakan dan penyusunan program pembangunan.