Padang Aro (ANTARA) - Dalam menyambut hari bela negara (HBN), Pemprov Sumatera Barat menggelar Tour de PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) melintasi enam daerah kabupaten di provinsi itu dan salah satunya Solok Selatan.
Tokoh masyarakat Solok Selatan Hapison mengatakan, jejak sejarah perjuangan Syafrudin Prawira Negara saat memimpin PDRi di Solok Selatan berpusat di Bidar Alam.
"Sekarang masih ada tiga tempat bersejarah perjuangan PDRI di Solok Selatan yaitu rumah yang menjadi markas, lapangan sepak bola serta surau atau mushalla yang digunakan menyiarkan radio," ujarnya.
Untuk rumah tempat singgah PDRI, katanya sebetulnya ada tujuh unit di Solok Selatan tetapi sekarang hanya tinggal satu.
Sedangkan lapangan sepak bola merupakan lokasi Syafrudin Prawira Negara bermain sepak bola dan dibangun tugunya disana.
Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi memberikan arahan saat pelepasan peserta Tour de PDRI di Solok Selatan (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)
Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi mengatakan, makna bela negara merupakan sikap, tekad, perilaku warga negara yang menunjukkan kecintaannya kepada sebuah negara.
Setiap warga negara, katanya, memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara inj merupakan wujud kecintaan kita sebagai warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan kepada kita.
"Artinya setiap lapisan masyarakat harus berperan aktif dalam upaya memajukan Negara sesuai dengan profesi masing-masing,"ujarnya.
Perwujudan bela negara bukan hanya usaha mempertahankan negara dari serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan sebuah negara, namun bisa juga melaui kegiatan seperti saling membantu dalam upaya perwujudan program-program pemerintah, menjaga keamanan dan ketertiban, aktif kegiatan sosial kemasyarakatan, saling menghargai perbedaan ras, suku, budaya, agama dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita serta berbagai upaya lainnya.
Perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa katanya, berupaya dalam membela keutuhan NKRI disaat zaman penjajahan dahulu, kehilangan harta benda, kehilangan orang-orang yang mereka cintai bahkan kehilangan nyawa mereka sendiri.
Seperti hal nya dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia PDRI yaitu penyelenggaraan pemerintahan Republik Indonesia periode 22 Desember 1948-13 Juli 1949, dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara yang disebut juga dengan Kabinet Darurat.
Sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu, Sukarno dan Hatta ditangkap Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara yang saat itu sedang di Bukittinggi untuk membentuk pemerintahan sementara.
Sesuai dengan namanya Pemerintah Darurat, maka aktivitas pemerintahan ini juga tidak dilaksanakan pada satu tempat saja, ini adalah sebagai bagian dari menghindari kejaran Belanda yang berusaha akan menjajah kembali Indonesia pada waktu itu.
Melalui berbagai rintangan dan hambatan hingga akhirnya rombongan sampai di Nagari Bidar Alam tempat inilah dilaksanakannya komunikasi oleh PDRI dengan dunia internasional bahwa Bangsa Indonesia masih ada.
"Begitu keras semangat perjuangan mereka untuk membela tanah air ini. Kita sebagai generasi sekarang, harus menghargai jasa-jasa mereka tersebut dan melanjutkan perjuangan mereka mencapai tujuan nasional bangsa kita," ujarnya.
Pelepasan peserta Tour de PDRI di Solok Selatan (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)
Kita masyarakat Solok Selatan, merupakan keturunan para pejuang, karena dalam sejarah kemerdekaan, daerah kita pernah berlangsungnya aktifitas PDRI di kala itu.
Artinya darah perjuangan tersebut mengalir dalam diri kita, untuk itu kami mengajak, mari kita bersama-sama lahirkan perjuangan untuk negara khususnya kabupaten Solok Selatan, mari berperan aktif sesuai profesi masing-masing, karena pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa dorongan dan partisipasi dari semua lapisan dan elemen masyarakat.
"Masyarakat ada, maka negara akan hadir, negara hadir maka masyarakat akan ada," katanya.
Tour de PDRI sendiri melintas enam kabupaten/kota antara lain Kota Padang, Solok Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, Tanah Datar, dan 50 Kota.
Kali ini kabupaten Solok Selatan menjadi tuan rumah di etape ke 2 dalam ajang Tour De PDRI kali ini. Dengan jarak tempuh sejauh 21 Km, dimulai dari RTH Padang Aro kecamatan Sangir menuju garis finis di Bidar Alam Kecamatan Sangir Jujuan.
Peserta yang mengikuti Ajang Balap Sepeda ini kurang lebih sebanyak 100 orang peserta, yang terdiri dari anggota TNI, Polri, dan Juga dari berbagai komunitas VVIP yang berasal dari provinsi dan kabupaten.
Drama kolosal tentang perjuangan PDRI oleh pelajar dari SMA Negeri 2 Solok Selatan. (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)
Kepala Kesbangpol provinsi Sumatra Barat Jefrinal Arifin mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut hari bela negara, dan dapat diartikan juga kegiatan ini adalah salah satu cara untuk memaknai kecintaan kita pada tanah air.
Meskipun dengan cuaca yang kurang cerah katanya, tidak menghalangi para peserta untuk tetap semangat mengikuti Tour De PDRI tahun 2021 di kabupaten Solok Selatan ini.
Dia mengatakan, selam 207 hari Syafrudin Prawiranegara memegang pucuk pimpinan pemerintahan darurat.
Peringatan bela Negara di Solok Selatan juga menampilkan drama kolosal tentang perjuangan PDRI yang diperankan oleh pelajar dari SMA Negeri 2 Solok Selatan.
Tokoh masyarakat Solok Selatan Hapison mengatakan, jejak sejarah perjuangan Syafrudin Prawira Negara saat memimpin PDRi di Solok Selatan berpusat di Bidar Alam.
"Sekarang masih ada tiga tempat bersejarah perjuangan PDRI di Solok Selatan yaitu rumah yang menjadi markas, lapangan sepak bola serta surau atau mushalla yang digunakan menyiarkan radio," ujarnya.
Untuk rumah tempat singgah PDRI, katanya sebetulnya ada tujuh unit di Solok Selatan tetapi sekarang hanya tinggal satu.
Sedangkan lapangan sepak bola merupakan lokasi Syafrudin Prawira Negara bermain sepak bola dan dibangun tugunya disana.
Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi mengatakan, makna bela negara merupakan sikap, tekad, perilaku warga negara yang menunjukkan kecintaannya kepada sebuah negara.
Setiap warga negara, katanya, memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara inj merupakan wujud kecintaan kita sebagai warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan kepada kita.
"Artinya setiap lapisan masyarakat harus berperan aktif dalam upaya memajukan Negara sesuai dengan profesi masing-masing,"ujarnya.
Perwujudan bela negara bukan hanya usaha mempertahankan negara dari serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan sebuah negara, namun bisa juga melaui kegiatan seperti saling membantu dalam upaya perwujudan program-program pemerintah, menjaga keamanan dan ketertiban, aktif kegiatan sosial kemasyarakatan, saling menghargai perbedaan ras, suku, budaya, agama dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita serta berbagai upaya lainnya.
Perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa katanya, berupaya dalam membela keutuhan NKRI disaat zaman penjajahan dahulu, kehilangan harta benda, kehilangan orang-orang yang mereka cintai bahkan kehilangan nyawa mereka sendiri.
Seperti hal nya dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia PDRI yaitu penyelenggaraan pemerintahan Republik Indonesia periode 22 Desember 1948-13 Juli 1949, dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara yang disebut juga dengan Kabinet Darurat.
Sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu, Sukarno dan Hatta ditangkap Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara yang saat itu sedang di Bukittinggi untuk membentuk pemerintahan sementara.
Sesuai dengan namanya Pemerintah Darurat, maka aktivitas pemerintahan ini juga tidak dilaksanakan pada satu tempat saja, ini adalah sebagai bagian dari menghindari kejaran Belanda yang berusaha akan menjajah kembali Indonesia pada waktu itu.
Melalui berbagai rintangan dan hambatan hingga akhirnya rombongan sampai di Nagari Bidar Alam tempat inilah dilaksanakannya komunikasi oleh PDRI dengan dunia internasional bahwa Bangsa Indonesia masih ada.
"Begitu keras semangat perjuangan mereka untuk membela tanah air ini. Kita sebagai generasi sekarang, harus menghargai jasa-jasa mereka tersebut dan melanjutkan perjuangan mereka mencapai tujuan nasional bangsa kita," ujarnya.
Kita masyarakat Solok Selatan, merupakan keturunan para pejuang, karena dalam sejarah kemerdekaan, daerah kita pernah berlangsungnya aktifitas PDRI di kala itu.
Artinya darah perjuangan tersebut mengalir dalam diri kita, untuk itu kami mengajak, mari kita bersama-sama lahirkan perjuangan untuk negara khususnya kabupaten Solok Selatan, mari berperan aktif sesuai profesi masing-masing, karena pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa dorongan dan partisipasi dari semua lapisan dan elemen masyarakat.
"Masyarakat ada, maka negara akan hadir, negara hadir maka masyarakat akan ada," katanya.
Tour de PDRI sendiri melintas enam kabupaten/kota antara lain Kota Padang, Solok Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, Tanah Datar, dan 50 Kota.
Kali ini kabupaten Solok Selatan menjadi tuan rumah di etape ke 2 dalam ajang Tour De PDRI kali ini. Dengan jarak tempuh sejauh 21 Km, dimulai dari RTH Padang Aro kecamatan Sangir menuju garis finis di Bidar Alam Kecamatan Sangir Jujuan.
Peserta yang mengikuti Ajang Balap Sepeda ini kurang lebih sebanyak 100 orang peserta, yang terdiri dari anggota TNI, Polri, dan Juga dari berbagai komunitas VVIP yang berasal dari provinsi dan kabupaten.
Kepala Kesbangpol provinsi Sumatra Barat Jefrinal Arifin mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut hari bela negara, dan dapat diartikan juga kegiatan ini adalah salah satu cara untuk memaknai kecintaan kita pada tanah air.
Meskipun dengan cuaca yang kurang cerah katanya, tidak menghalangi para peserta untuk tetap semangat mengikuti Tour De PDRI tahun 2021 di kabupaten Solok Selatan ini.
Dia mengatakan, selam 207 hari Syafrudin Prawiranegara memegang pucuk pimpinan pemerintahan darurat.
Peringatan bela Negara di Solok Selatan juga menampilkan drama kolosal tentang perjuangan PDRI yang diperankan oleh pelajar dari SMA Negeri 2 Solok Selatan.