Batusangkar, (ANTARA) - Wakil Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat Richi Aprian mendorong Perusahaan Umum Daerah (Perumda) untuk lebih memaksimalkan produksi rumah kemasan bagi pelaku industri di daerah itu sehingga bisa menghasilkan pemasukan bagi daerah.
"Rumah kemasan yang dikelola Perumda sebenarnya mampu mencetak hampir semua bidang cetakan, namun yang jadi pertanyaan kenapa saat ini tidak menghasilkan. Ini harus menjadi catatan oleh Direktur Perumda agar bisa menghasilkan," kata dia di Batusangkar, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan hasil tinjauan di lapangan sebenarnya rumah kemasan milik perumda memiliki potensi yang sangat besar untuk memproduksi kemasan produk yang dibutuhkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun masalahnya para pelaku UMKM malah membeli kemasan untuk produknya ke Pulau Jawa dan tentunya ada penambahan ongkos kirim.
Ia mengharapkan rumah kemasan juga harus mampu bekerjasama dengan pihak swasta yang bergerak di bidang percetakan, dengan harapan UMKM yang ada di Tanah Datar bisa lebih terbantu dengan harga yang lebih murah dan kualitas produk yang tidak kalah saing.
Melalui kerja sama rumah kemasan diharapkan bisa menghidupi dirinya sendiri dan memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat dan daerah.
"Karena tujuan dibentuknya Perumda salah satunya adalah untuk mencari keuntungan, dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Wakil bupati juga mengajak para pelaku UMKM untuk pesan kemasan produknya di rumah kemasan yang terletak di Jalan Dt. Bandaro Kuniang Jorong Kubu Rajo Nagari Limo Kaum karena dijamin kualitasnya bagus dan harganya bisa bersaing.
Direktur Perumda Tuah Sepakat Arismen mengatakan belum maksimalnya rumah kemasan di Tanah Datar dikarenakan pandemi COVID-19 sehingga UMKM sebagai pendukung utama juga ikut turun.
"Ini menjadi faktor utama mengapa rumah kemasan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, ke depan Insya Allah rumah kemasan akan bangkit lagi seiring dengan bangkitnya UMKM di Tanah Datar," katanya. (*)
"Rumah kemasan yang dikelola Perumda sebenarnya mampu mencetak hampir semua bidang cetakan, namun yang jadi pertanyaan kenapa saat ini tidak menghasilkan. Ini harus menjadi catatan oleh Direktur Perumda agar bisa menghasilkan," kata dia di Batusangkar, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan hasil tinjauan di lapangan sebenarnya rumah kemasan milik perumda memiliki potensi yang sangat besar untuk memproduksi kemasan produk yang dibutuhkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun masalahnya para pelaku UMKM malah membeli kemasan untuk produknya ke Pulau Jawa dan tentunya ada penambahan ongkos kirim.
Ia mengharapkan rumah kemasan juga harus mampu bekerjasama dengan pihak swasta yang bergerak di bidang percetakan, dengan harapan UMKM yang ada di Tanah Datar bisa lebih terbantu dengan harga yang lebih murah dan kualitas produk yang tidak kalah saing.
Melalui kerja sama rumah kemasan diharapkan bisa menghidupi dirinya sendiri dan memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat dan daerah.
"Karena tujuan dibentuknya Perumda salah satunya adalah untuk mencari keuntungan, dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Wakil bupati juga mengajak para pelaku UMKM untuk pesan kemasan produknya di rumah kemasan yang terletak di Jalan Dt. Bandaro Kuniang Jorong Kubu Rajo Nagari Limo Kaum karena dijamin kualitasnya bagus dan harganya bisa bersaing.
Direktur Perumda Tuah Sepakat Arismen mengatakan belum maksimalnya rumah kemasan di Tanah Datar dikarenakan pandemi COVID-19 sehingga UMKM sebagai pendukung utama juga ikut turun.
"Ini menjadi faktor utama mengapa rumah kemasan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, ke depan Insya Allah rumah kemasan akan bangkit lagi seiring dengan bangkitnya UMKM di Tanah Datar," katanya. (*)