Sarilamak (ANTARA) - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat didorong untuk dapat memanfaatkan pasar digital dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek), yakni Siplah Toko Ladang.


"Toko ladang merupakan mal digital yang salah satu mitra dari kementerian pendidikan yang digunakan oleh sekolah untuk berbelanja," ujar CEO Toko Ladang Nur Hidayati usai kegiatan digitalisasi UMKM dan Launching Program UMKM Modal Jempol di SMK PP Padang Mangateh, Kamis.


Pada kesempatan itu juga diberikan sosialisasi Siplah Toko Ladang kepada pelaku UMKM dan Kepala Sekolah di SMK PP Padang Mangateh.


Ia mengatakan keuntungan bagi pelaku UMKM yang bergabung dengan Siplah Toko Ladang adalah pangsa pasar yang jelas, yakni sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikbud.


"Toko ladang sudah ada semenjak 2011, namun tergabung diSiplah semenjak 2019 dan pada 2021 ini merupakan kontrak kedua dengan Kemendikbud," katanya.


Hingga saat ini sudah ada 15 ribu UMKM di Indonesia yang menjadi mitra toko dan tergabung dalam Toko Ladang. Sementara saat ini masih sekitar 10 UMKM asal Limapuluh Kota yang baru menjadi mitra dan tergabung dalam Toko Ladang.


"Jenis yang ada di Toko Ladang juga beragam, mulai dari makanan, minuman, IT, fotokopi, alat tulis dan jasa. Batasan yang bisa bergabung tidak ada selama itu termasuk kedalam kebutuhan sekolah," ujarnya.


Menurutnya sangat mudah bagi pelaku UMKM di Limapuluh Kota untuk bergabung ke dalam ekosistem Siplah Toko Ladang karena pada registrasi pelaku hanya perlu menyiapkan KTP, NPWP, izin usaha, alamat email dan domisili yang jelas.

Sementara Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo mengatakan digandengnya Siplah Toko Ladang oleh pihaknya merupakan upaya mendukung program pemerintah pusat dalam digitalisasi UMKM.


"Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota menggandeng toko ladang yg merupakan marketplace resmi Kemendikbud Ristek RI, berkolaborasi untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM yg ada di Kabupaten Limapuluh Kota," katanya.


Menurutnya perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadi tantangan bagi kita bersama terkhusus bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara regional dan nasional menggunakan platform digital yang sudah tersedia saat ini.


"Memanfaatkan teknologi dan perangkat Smartphone dengan modal jempol saja produk UMKM sudah memiliki pasar dan platform digital market yang terus tumbuh dan berkembang. Sekaligus putra putri Kabupaten Limapuluh kota bisa membuka usaha sendiri," ujarnya.


Ini juga upaya Pemerintah Kabupaten dalam menjawab tantangan dan menciptakan lapangan usaha baru bagi masyarakat.


Toko Ladang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM karena sesuai dengan Permendikbud no 14 thn 2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa oleh satuan pendidikan yang mewajibkan seluruh sekolah belanja kebutuhan secara daring.


"Untuk itu kami berharap, seluruh pembelanjaan yg dilakukan oleh satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota bisa menjadi mitra dalam market place Kemendikbud RI Salah satunya Toko ladang yang hadir dan melakukan pendampingan di daerah," katanya.


Dia berharap agar seluruh anggaran dana Bos cukup besar  tersebut, bisa terserap dan bertransaksi dengan seluruh UMKM yg ada di Kabupaten Limapuluh Kota, dan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).


 

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024