Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar Pekan Pendaftaran Penduduk yang dilaksanakan di lima kabupaten/kota di daerah itu untuk percepatan pemenuhan kebutuhan dokumen kependudukan masyarakat.

"Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan kami. Sebelumnya kegiatan kami laksanakan di satu tempat, tapi sekarang kita laksanakan di lima kabupaten/kota yang kami sesuai dengan kondisi pandemi," kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sumatera Barat Putri Reno Sari di Padang Aro, Rabu.

Kelima kabupaten/kota yang melaksanakan Pekan Pelayanan Dukcapil meliputi Solok Selatan, Padang Pariaman, Pasaman, Agam dan Limapuluh Kota.

Kelima kabupaten/kota tersebut yang memberikan analisa data penduduk yang belum memiliki dokumen kependudukan, katanya.

"Kami inginkan pelayanan berbasiskan data," katanya.

Untuk kabupaten yang pertama menggelar, yakni Kabupaten Solok Selatan, yang dilaksanakan Rabu (17/11) dan Kamis (11). 

Dalam Pekan Pelayanan Dukcapil ini, sebutnya, tidak saja melayani perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), melainkan juga pembuatan akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) dan dokumen kependudukan lainnya.

Ia menambahkan di akhir Pekan Pelayanan Dukcapil pihaknya meminta kabupaten/kota memberikan analisa berapa persen yang pencapaian dan tidak tercapai.

"Bagi yang tidak tercapai, kami minta apa penyebabnya apakah warga yang bersangkutan pindah, meninggal atau sudah punya dokumen," katanya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Solok Selatan Efi Yandri mengatakan dalam mendukung pelaksanaan Pekan Pendaftaran Pendudukan ini pihaknya telah menyiapkan analis data target yang akan dicapai. 

Ia menyebutkan Pekan Pelayanan Dukcapil di Solok Selatan dilaksanakan di RTH Muaralabuh, Kecamatan Sungai Pagu pada Rabu (17/11) untuk masyarakat Kecamatan Sungai Pagu dan Pauh Duo.

Kemudian pada Kamis (18/11) dilaksanakan di Sungai Kalu, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, untuk Koto Parik Gadang Diateh.

Pelaksanaan Pekan Pendaftaran Pendudukan dilakukan hingga sampai tak ada pendudukan yang terlayani, katanya. 

Sementara Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi dalam pembukaan kegiatan tersebut mengatakan pencatatan kependudukan di daerah itu belum sampai 100 persen sehingga dirinya meminta pemerintah terendah untuk proaktif.

"Kita harus mengikuti perkembangan teknologi dimana sekarang semua sudah digitalisasi untuk menuju satu data Indonesia, satu data Sumbar dan satu data Solok Selatan," ujarnya.
 
 

Pewarta : Joko Nugroho
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024