Payakumbuh (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan Kemah Seniman adalah pengobat kerinduan bagi para seniman karena saat pandemi banyak batasan sehingga tidak leluasa melaksanakan kegiatan.
"Kemah Seniman ini semoga jadi jawaban dan pengobat kerinduan, membangun silaturahim dan kerjasama antara semua seniman di Sumbar," katanya saat membuka Kemah Seniman di Payakumbuh, Kamis malam.
Gubernur mengatakan pada masa pandemi ini, seluruh komponen harus bersinergi untuk bisa membangun sesuatu karena banyaknya keterbatasan. Seniman diharapkan juga bisa bersinergi berkolaborasi untuk menciptakan karya-karya yang luar biasa.
Selain itu Kemah Seniman juga diharapkan menjadi ajang menampung aspirasi dan menghadirkan inovasi karya masa depan untuk pengembangan Seni di Ranah Minang sehingga mampu bersaing di tengah revoluasi industri demi kemajuan Sumbar.
"Ini adalah waktu untuk melindungi, memanfaatkan dan mewariskan kebudayaan pada generasi selanjutnya," katanya.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan dalam kegiatan itu berkolaborasi enam kurator dari berbagai bidang seperti teater, tari, musik, sastra sehingga menjadi sebuah pertemuan yang berbeda dengan kegiatan sebelumnya.
Ia mengatakan Kemah Seniman Sumbar sudah vakum sejak 2004. Tahun ini dilaksanakan kembali dan diharapkan bisa menjadi agenda rutin bahkan jika bisa dikembangkan jadi Kemah Seniman Nusantara.
Kadis Kebudayaan Sumbat Gemala Ranti berharap ke depan akan terbentuk iklim kolaborasi antara seminan di Sumbar sehingga menjadi lebih kaya.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi berharap Kemah Seniman bisa memperkuat kebudayaan karena budaya adalah hal yang patut untuk dipertahankan, dikembangkan dan diwariskan pada generasi muda.
"Karena itu Pemkot Payakumbuh sedang memikirkan membuat tempat literasi budaya Minang agar bisa dipelajari banyak pihak," katanya.***
"Kemah Seniman ini semoga jadi jawaban dan pengobat kerinduan, membangun silaturahim dan kerjasama antara semua seniman di Sumbar," katanya saat membuka Kemah Seniman di Payakumbuh, Kamis malam.
Gubernur mengatakan pada masa pandemi ini, seluruh komponen harus bersinergi untuk bisa membangun sesuatu karena banyaknya keterbatasan. Seniman diharapkan juga bisa bersinergi berkolaborasi untuk menciptakan karya-karya yang luar biasa.
Selain itu Kemah Seniman juga diharapkan menjadi ajang menampung aspirasi dan menghadirkan inovasi karya masa depan untuk pengembangan Seni di Ranah Minang sehingga mampu bersaing di tengah revoluasi industri demi kemajuan Sumbar.
"Ini adalah waktu untuk melindungi, memanfaatkan dan mewariskan kebudayaan pada generasi selanjutnya," katanya.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan dalam kegiatan itu berkolaborasi enam kurator dari berbagai bidang seperti teater, tari, musik, sastra sehingga menjadi sebuah pertemuan yang berbeda dengan kegiatan sebelumnya.
Ia mengatakan Kemah Seniman Sumbar sudah vakum sejak 2004. Tahun ini dilaksanakan kembali dan diharapkan bisa menjadi agenda rutin bahkan jika bisa dikembangkan jadi Kemah Seniman Nusantara.
Kadis Kebudayaan Sumbat Gemala Ranti berharap ke depan akan terbentuk iklim kolaborasi antara seminan di Sumbar sehingga menjadi lebih kaya.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi berharap Kemah Seniman bisa memperkuat kebudayaan karena budaya adalah hal yang patut untuk dipertahankan, dikembangkan dan diwariskan pada generasi muda.
"Karena itu Pemkot Payakumbuh sedang memikirkan membuat tempat literasi budaya Minang agar bisa dipelajari banyak pihak," katanya.***