Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat akan melakukan pemurnian varietas cabai lokal untuk meningkatkan hasil produksi dan membantu permasalahan dalam pengembangan komoditi cabai dikalangan petani.

"Saat ini Pemerintah Daerah sedang melaksanakan kegiatan pemurnian varietas cabai lokal kecamatan X Koto dengan nama cabai Lamersi untuk mengatasi permasalahan dalam pengembangan cabai dikalangan petani di Tanah Datar," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar Sabtu.

Ia mengatakan pemurnian varietas cabai lokal itu merupakan kerja sama Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar dengan Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumatera Barat untuk menciptakan bibit unggul.

Hal yang sama juga telah dilakukan sebelumnya untuk varietas bawang merah lokal yang diberi nama bawang merah sumbu marapi.

"Tentunya kalau kita sudah memiliki sendiri bibit unggul maka hasilnya juga akan bagus seperti halnya bawang merah yang saat ini Tanah Datar sudah memiliki varietas unggul sendiri yang diberi nama Sumbu Marapi," katanya.

Terkait dengan harga cabai yang tidak stabil, Bupati juga mengharapkan para petani untuk berinovasi dan memikirkan cara bagaimana supaya disaat harga cabai rendah bisa diolah sehingga hasilnya tetap maksimal.

Seperti dibuat olahan saus cabai atau juga bisa dibuat cabai giling kering yang peminatnya juga banyak di pasaran.

"Jangan patah semangat, kita harus punya inovasi kemana akan kita arahkan sehingga disaat harga turun kita tidak rugi," katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memiliki perhatian yang besar terhadap sektor pertanian seperti yang tertuang didalam misi kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tanah Datar 2021-2026.

Yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Tanah Datar dan perluasan lapangan kerja yang berbasis pertanian, industri dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pihaknya juga akan melaksanakan program bajak gratis yang dijanjikannya sewaktu kampanye juga bisa berjalan pada tahun depan.

"Sehingga apa yang selama ini diharapkan oleh para petani terkait dengan biaya tinggi akan segera teratasi," katanya.*
 

Pewarta : Etri Saputra
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024