Batusangkar, (ANTARA) - Sebanyak 30 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pemula di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat diberikan pelatihan strategi manajemen bisnis agar mampu bertahan di tengah pandemi.

"Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan pelaku UMKM pemula jadi pengusaha tangguh dalam menghadapi tantangan di masa pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Tanah Datar Darfizal di Batusangkar, Rabu.

Ia mengatakan di tengah pandemi ini pelaku UMKM pemula perlu didorong memanfaatkan digitalisasi sebaik-baiknya untuk bisa mengembangkan usaha dan menpromosikannya melalui media sosial seperti facebook, instagram, serta market place seperti shopee, tokopedia dan lainnya.

"Kita harapkan melalui pelatihan ini pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan digitalisasi dengan sebaik-baiknya untuk bisa mengembangkan usahanya," katanya.

Ia mengatakan pelatihan wirausaha ini akan digelar hingga selama tiga dengan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang.

Diantaranya pengembangan bisnis dari Deputi Pengembangan Bisnis Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Widyaiswara Uptd Balai Pendidikan Dan Latihan Koperasi, Dinas PMTSP Naker Tanah Datar membahas izin usaha, Dinas Kesehatan untuk izin produk industri rumah tangga dan juga dari dinas Koperindag sendiri.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan pelatihan strategi managemen dan market place bagi wirausaha pemula diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan perekonomian dan mendukung percepatan program unggulan Tanah Datar untuk membuka 1000 lapangan kerja dan wirausahawan baru.

Pelatihan strategi managemen dan market place juga diharapkan bisa mewujudkan angkatan kerja yang mampu mengisi lapangan kerja yang tersedia.

Karena untuk kedepannya Kabupaten Tanah Datar akan terus mengalami kemajuan sejalan dengan misi kedua daerah yakni meningkatkan ekonomi masyarakat dan perluasan lapangan kerja yang berbasis pertanian dan UMKM serta menciptakan usahawan baru dan lapangan pekerjaan setiap tahun.

Bupati juga berharap UMKM sebagai pilar perekonomian harus bisa memanfaatkan digitalisasi seperti media sosial seperti facebook, instagram, serta market place seperti tokopedia dan shopee.

"Untuk itu perlu strategi khusus agar bisa bersaing. Saat ini ada beberapa kelemahan kita, di antaranya pelaku UMKM tidak memahami ilmu manajemen, cara memasarkan produk juga belum maksimal serta tidak mampu memanfaatkan media sosial," kata Eka. (*)

Pewarta : Etri Saputra
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024