Sarilamak (ANTARA) - Kunjungan wisatawan ke objek wisata Kapalo Banda, Nagari Taram, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) kembali ramai wisatawan terutama pada akhir pekan yang dalam sehari bisa mencapai 1.000 orang.
Salah seorang penggiat wisata Kapalo Banda, Yahdi di Sarilamak, Jumat, mengatakan wisatawan yang datang berasal dari berbagai daerah di Sumbar dan provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai ramai, meski tidak seramai dihari Sabtu dan Minggu yang lebih dari seribu orang kunjungan, pada hari biasa juga ramai dan mulai meningkat," katanya.
Ia mengatakan bahwa dengan mulai ramainya kunjungan wisatawan dampak secara ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata dari kunjungan wisatawan sangat besar.
"Kalau selama satu minggu, tingkat kunjungan lebih kurang mencapai 5.000 orang per minggu, diperkirakan peredaran uang di Kapalo Banda tidak kurang dari Rp300 juta," ungkapnya.
Salah seorang pemuda setempat Wiko Wijaya mengatakan ditengah ramainya jumlah kunjungan wisatawan ke Kapalo Banda, ada juga hambatan terkait akses jalan menuju objek wisata.
"Mulai dari simpang dekat Kantor Wali Nagari sampai ke objek wisata Kapalo Banda, jalan masih kecil dan beberapa titik sudah rusak parah. Seperti, di depan Surau Tuo Taram, lobang menganga lebar, saat hujan jalan seperti kolom digenangi air," katanya.
Akibatnya, cukup banyak orang yang jatuh di lokasi dan pihaknya memang sedang mengusahakan kepada pemerintah untuk dapat memperbaiki kendala tersebut.
Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri mengimbau kepada pengelola objek wisata dan wisatawan yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak.
"Kami serukan kepada pengelola dan pengunjung untuk mematuhi prokes yang ketat sehingga usaha kita untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dapat tercapai," katanya.
Selanjutnya, terkait pengembangan kawasan objek wisata perlu data dan kajian studi kelayakan dan master plan yang jelas pihaknya juga sudah mengundang pihak perencana dan juga sudah membuat master plan.
"Salah satu yang sudah kami lakukan, sudah mengundang pihak perencana dan sudah membuat master plan. InsyaAllah pada bulan November kita akan ekspos di kantor Wali Nagari dalam rangka memaparkan perencanaan dan meminta masukan tokoh-tokoh masyarakat dan warga," katanya.
Di tengah kondisi keuangan daerah pada tahun 2022 yang minim, Wabup masih tetap optimis. Sebab, di luar belanja operasi dan yang diarahkan keuangan daerah hanya tersisa Rp50 Miliar.
"Dengan anggaran sebesar Rp50 Miliar itu sangat sedikit untuk membangun Limapuluh Kota yang sangat luas," ungkapnya.
Salah seorang penggiat wisata Kapalo Banda, Yahdi di Sarilamak, Jumat, mengatakan wisatawan yang datang berasal dari berbagai daerah di Sumbar dan provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai ramai, meski tidak seramai dihari Sabtu dan Minggu yang lebih dari seribu orang kunjungan, pada hari biasa juga ramai dan mulai meningkat," katanya.
Ia mengatakan bahwa dengan mulai ramainya kunjungan wisatawan dampak secara ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata dari kunjungan wisatawan sangat besar.
"Kalau selama satu minggu, tingkat kunjungan lebih kurang mencapai 5.000 orang per minggu, diperkirakan peredaran uang di Kapalo Banda tidak kurang dari Rp300 juta," ungkapnya.
Salah seorang pemuda setempat Wiko Wijaya mengatakan ditengah ramainya jumlah kunjungan wisatawan ke Kapalo Banda, ada juga hambatan terkait akses jalan menuju objek wisata.
"Mulai dari simpang dekat Kantor Wali Nagari sampai ke objek wisata Kapalo Banda, jalan masih kecil dan beberapa titik sudah rusak parah. Seperti, di depan Surau Tuo Taram, lobang menganga lebar, saat hujan jalan seperti kolom digenangi air," katanya.
Akibatnya, cukup banyak orang yang jatuh di lokasi dan pihaknya memang sedang mengusahakan kepada pemerintah untuk dapat memperbaiki kendala tersebut.
Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri mengimbau kepada pengelola objek wisata dan wisatawan yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak.
"Kami serukan kepada pengelola dan pengunjung untuk mematuhi prokes yang ketat sehingga usaha kita untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dapat tercapai," katanya.
Selanjutnya, terkait pengembangan kawasan objek wisata perlu data dan kajian studi kelayakan dan master plan yang jelas pihaknya juga sudah mengundang pihak perencana dan juga sudah membuat master plan.
"Salah satu yang sudah kami lakukan, sudah mengundang pihak perencana dan sudah membuat master plan. InsyaAllah pada bulan November kita akan ekspos di kantor Wali Nagari dalam rangka memaparkan perencanaan dan meminta masukan tokoh-tokoh masyarakat dan warga," katanya.
Di tengah kondisi keuangan daerah pada tahun 2022 yang minim, Wabup masih tetap optimis. Sebab, di luar belanja operasi dan yang diarahkan keuangan daerah hanya tersisa Rp50 Miliar.
"Dengan anggaran sebesar Rp50 Miliar itu sangat sedikit untuk membangun Limapuluh Kota yang sangat luas," ungkapnya.