Parik Malintang (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis mengatakan vaksinasi COVID-19 merupakan cara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang terdampak selama pandemi.
"Jika kasus COVID-19 meningkat maka ekonomi menurun dan sebaliknya jika kasus COVID-19 menurun maka ekonomi akan meningkat," kata John Kenedy Azis saat sambutan pada penutupan turnamen sepak bola di Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu malam.
Ia mengatakan karena pendemi COVID-19 seluruh aktivitas masyarakat terbatas guna mengendalikan penyebarannya yang cepat sehingga berdampak pada perekonomian.
Ia menyampaikan untuk menekan angka kasus COVID-19 tersebut dapat dilakukan dengan menjalankan vaksinasi sebagai upaya menciptakan kekebalan tubuh dari virus itu.
Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu membantah isu negatif terkait vaksin COVID-19 karena dirinya sudah menerima empat kali dosis vaksin dengan merek berbeda dan rentang waktu penerimaan yang telah diukur.
Ia merincikan vaksin dosis pertama dan keduanya didapatkan di Indonesia dengan merek Sinovac sedangkan vaksin ketiga dan keempat dengan merek Pfizrr saat berkunjung ke rumah anaknya di Amerika.
"Alhamdulillah saya sehat sampai sekarang, jadi jangan mudah percaya dengan isu negatif terkait dengan vaksin COVID-19," katanya.
Saat ini, lanjutnya pemerintah terus berupaya untuk menekan penyebaran COVID-19 namun jika tidak dibantu oleh masyarakat dengan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat maka realisasi usaha yang dilakukan akan lambat.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan daerah itu sudah dua bulan berada pada level II dengan realisasi vaksinasi COVID-19 sekitar 15,52 persen.
Meskipun Padang Pariaman dan sejumlah daerah lainnya di Sumbar sudah berada pada level II namun untuk masuk dan keluar provinsi itu harus mengikuti tes usap PCR karena realisasi vaksiansi yang rendah.
"Bali itu masih berada level III tapi untuk masuk ke sana hanya perlu tes usap antigen, itu karena realisasi vaksinasinya lebih dari 80 persen," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya terus berupaya menyosialisasikan pentingnya vaksinasi serta menyelenggarakan vaksin massal untuk meningkatkan realisasinya.