Batusangkar, (ANTARA) - Jalan provinsi yang mengalami rusak dan berlubang di Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat akhirnya diperbaiki dan diperlebar setelah masyarakat di daerah itu menghibahkan tanah mereka ke pemerintah setempat.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanah Datar di Batusangkar, Jum'at, mengatakan direncanakan jalan itu akan dilakukan pengerjaannya dimulai tahun ini dengan pengerjaan jalan sepanjang dua kilo meter.
Pengerjaannya dimulai tepatnya dari Jorong Lompatan sampai Jorong Dalam Nagari dengan pembangunan fisik dialokasikan oleh Pemerintah Sumatera Barat dengan anggaran sebesar Rp8,4 miliar.
"Pengadaan tanah di tahun 2021 akan dilaksanakan sepanjang dua kilometer mulai dari batas dengan Kabupaten Limapuluh Kota tepatnya Jorong Lompatan dengan anggaran sebesar Rp8,4 miliar," katanya.
Sedangkan untuk pengadaan tanah berupa ganti rugi dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tanah Datar sebesar Rp2 miliar.
"Anggaran dari APBD itu akan dipergunakan untuk penggantian bangunan seperti penggantian pagar yang robohkan dan lainnya," katanya.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Barulak yang telah hibahkan tanahnya untuk pelebaran ruas jalan Simpang Baso Tanah Datar-Piladang Limapuluh Kota.
Keikhlasan masyarakat yang tanah ataupun gedungnya terkena imbas rencana pelebaran jalan itu patut menjadi contoh bagi daerah lain di Tanah Datar.
"Terima kasih atas kemurahan hati Bapak dan ibu semua yang hibahkan tanahnya untuk kelancaran rencana pelebaran jalan ini. Ruas jalan Simpang Baso menuju Piladang ini merupakan salah satu dari 11 ruas jalan provinsi yang berada di Tanah Datar, Insya Allah secara bertahap akan kita perbaiki," latar Bupati.
Wali Nagari Barulak Mulyadi Dt. Bandaro Bodi mengatakan pelebaran jalan yang akan dilakukan memang sudah menjadi keinginan bersama masyarakat Barulak.
Perbaikan dan pelebaran jalan tersebut diharapkan memberikan dampak positif karena akan memudahkan semua akses, terutama dalam membantu perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan setidaknya dalam pelebaran jalan tersebut ada sebanyak 120 bidang tanah seperti sawah dan bangunan seperti pagar rumah yang mendapatkan ganti rugi. Sebanyak 35 di Jorong Lompatan Datar dan 85 di Jorong Dalam Nagari.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanah Datar di Batusangkar, Jum'at, mengatakan direncanakan jalan itu akan dilakukan pengerjaannya dimulai tahun ini dengan pengerjaan jalan sepanjang dua kilo meter.
Pengerjaannya dimulai tepatnya dari Jorong Lompatan sampai Jorong Dalam Nagari dengan pembangunan fisik dialokasikan oleh Pemerintah Sumatera Barat dengan anggaran sebesar Rp8,4 miliar.
"Pengadaan tanah di tahun 2021 akan dilaksanakan sepanjang dua kilometer mulai dari batas dengan Kabupaten Limapuluh Kota tepatnya Jorong Lompatan dengan anggaran sebesar Rp8,4 miliar," katanya.
Sedangkan untuk pengadaan tanah berupa ganti rugi dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tanah Datar sebesar Rp2 miliar.
"Anggaran dari APBD itu akan dipergunakan untuk penggantian bangunan seperti penggantian pagar yang robohkan dan lainnya," katanya.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Barulak yang telah hibahkan tanahnya untuk pelebaran ruas jalan Simpang Baso Tanah Datar-Piladang Limapuluh Kota.
Keikhlasan masyarakat yang tanah ataupun gedungnya terkena imbas rencana pelebaran jalan itu patut menjadi contoh bagi daerah lain di Tanah Datar.
"Terima kasih atas kemurahan hati Bapak dan ibu semua yang hibahkan tanahnya untuk kelancaran rencana pelebaran jalan ini. Ruas jalan Simpang Baso menuju Piladang ini merupakan salah satu dari 11 ruas jalan provinsi yang berada di Tanah Datar, Insya Allah secara bertahap akan kita perbaiki," latar Bupati.
Wali Nagari Barulak Mulyadi Dt. Bandaro Bodi mengatakan pelebaran jalan yang akan dilakukan memang sudah menjadi keinginan bersama masyarakat Barulak.
Perbaikan dan pelebaran jalan tersebut diharapkan memberikan dampak positif karena akan memudahkan semua akses, terutama dalam membantu perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan setidaknya dalam pelebaran jalan tersebut ada sebanyak 120 bidang tanah seperti sawah dan bangunan seperti pagar rumah yang mendapatkan ganti rugi. Sebanyak 35 di Jorong Lompatan Datar dan 85 di Jorong Dalam Nagari.