Pulau Punjung (ANTARA) - RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) merealisasikan pendapatan RSUD itu hingga Oktober mencapai Rp27 miliar dari target pendapatan Rp40 miliar pada 2021.
"Penerimaan ini berasal dari pelayanan pasien umum dan klaim BPJS serta pelayanan lainnya," kata Kepala Tata Usaha RSUD Sungai Sungai Dareh, Norawiza di Pulau Punjung, Kamis.
Ia mengatakan pendapatan tersebut belum termasuk klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk periode September 2021 berjumlah sekitar Rp1,7 miliar.
Menurutnya target yang sudah disusun itu memang rendah dari pendapatan pada 2021 dimana realisasinya mencapai Rp45 miliar.
"Jika melihat pendapat tahun sebelumnya seharusnya target kita tahun ini Rp60 miliar, karena di tengah pandemi targetnya diturunkan," ungkap dia.
Pihak RSUD optimistis pendapatan yang ditargetkan sebanyak Rp40 miliar dapat tercapai mengingat keadaan sekarang masih terus berjalan hingga akhir 2021, kata dia.
Ia mengatakan meningkatnya pendapatan rumah sakit harus disertai dengan pelayanan yang maksimal seperti ketersedian ruangan, tenaga medis, dan juga obat-obatan.
Ia mengemukakan RSUD Sungai Dareh memiliki 23 dokter spesialis dimana jumlah tersebut sudah melebihi standar pelayanan dasar untuk rumah sakit tipe C, kata dia.
"Kita tidak ada penambahan, jumlah spesialis saat ini sudah berlebih. Sebenarnya yang belum ada itu dokter sub spesialis. Inilah yang akan kita upayakan secepatnya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," ujar dia.
Ia berharap keberadaan dokter spesialis maupun petugas medis RSUD Sungai Dareh untuk terus meningkatkan pelayanan kapada masyarakat.
"Penerimaan ini berasal dari pelayanan pasien umum dan klaim BPJS serta pelayanan lainnya," kata Kepala Tata Usaha RSUD Sungai Sungai Dareh, Norawiza di Pulau Punjung, Kamis.
Ia mengatakan pendapatan tersebut belum termasuk klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk periode September 2021 berjumlah sekitar Rp1,7 miliar.
Menurutnya target yang sudah disusun itu memang rendah dari pendapatan pada 2021 dimana realisasinya mencapai Rp45 miliar.
"Jika melihat pendapat tahun sebelumnya seharusnya target kita tahun ini Rp60 miliar, karena di tengah pandemi targetnya diturunkan," ungkap dia.
Pihak RSUD optimistis pendapatan yang ditargetkan sebanyak Rp40 miliar dapat tercapai mengingat keadaan sekarang masih terus berjalan hingga akhir 2021, kata dia.
Ia mengatakan meningkatnya pendapatan rumah sakit harus disertai dengan pelayanan yang maksimal seperti ketersedian ruangan, tenaga medis, dan juga obat-obatan.
Ia mengemukakan RSUD Sungai Dareh memiliki 23 dokter spesialis dimana jumlah tersebut sudah melebihi standar pelayanan dasar untuk rumah sakit tipe C, kata dia.
"Kita tidak ada penambahan, jumlah spesialis saat ini sudah berlebih. Sebenarnya yang belum ada itu dokter sub spesialis. Inilah yang akan kita upayakan secepatnya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," ujar dia.
Ia berharap keberadaan dokter spesialis maupun petugas medis RSUD Sungai Dareh untuk terus meningkatkan pelayanan kapada masyarakat.