Padang (ANTARA) - Praktik usaha budidaya jamur tiram menjadi sektor usaha yang cukup menjanjikan bagi sumber perekonomian anggota kelompok Budidaya Jamur Tiram Limau Manis Sejahtera (LMS). Hasil produksi jamur tiram kelompok LMS selalu dapat diserap pasar dan malah terkadang tidak mencukupi permintaan dari konsumen.
Sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar, produktivitas jamur kelompok LMS perlu ditingkatkan. Peningkatan produksi tentu perlu didukung dengan ketersediaan bibit jamur.
Selama ini bibit jamur yang digunakan kelompok LMS masih didapat dengan cara membeli dari produsen bibit. Produksi bibit secara mandiri dapat menjadi sebuah solusi.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, yang menjalin program kemitraan dengan kelompok LMS mengusung salah satu program yaitu produksi bibit jamur tiram secara mandiri. Program ini menjadi langkah awal agar usaha budidaya jamur kelompok LMS dapat lebih berkembang dan berkelanjutan.
Sebelumnya kelompok LMS telah mendapatkan pelatihan pembuatan bibit F0 dan F1 pada tanggal 23 September 2021. Hingga saat ini secara berkala anggota Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, terus berupaya melakukan pendampingan hingga Kelompok LMS benar-benar bisa mandiri untuk memproduksi bibit jamur tiram.
Salah seorang anggota Tim Pengabdian, Shalati Febjislami, S.P., M.Si mengatakan bibit yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan pertama kelompok LMS memiliki tingkat keberhasilan cukup baik untuk pemula dan perlu diapresiasi keberhasilannya.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Tim Pengabdian yang lainnya, Wellyalina, S.TP., M.P. Menurutnya setiap bibit jamur yang berhasil tumbuh, meskipun sedikit, memiliki peluang besar untuk jadi sumber perbanyakan bibit berikutnya.
"Melihat semangat dari Ibu-ibu anggota Kelompok LMS, saya yakin jika evaluasi dan perbaikan dilakukan dengan baik, hingga prosedur perbanyakan dapat dikuasai maka produksi bibit jamur secara mandiri bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dicapai,” ujarnya.
Beberapa perbaikan yang perlu dilakukan dari hasil evaluasi adalah keterampilan dan kecepatan dalam melakukan penanaman bibit masih perlu ditingkatkan sehingga tingkat kontaminasi bibit bisa dikurangi.
Upaya pembuatan bibit ini diharapkan menghasilkan progress yang baik dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi solusi dalam penyediaan bibit secara mandiri bagi kelompok LMS.
Bibit yang dihasilkan selain dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kelompok bisa juga menjadi sumber pendapatan bagi Bu Elma dan anggota Kelompok Pembudidayaan Jamur Limau Manis Sejahtera yang lain jika hal ini bisa terkelola dan terlaksana dengan baik.
Tim Pengabdian selanjutnya akan berfokus untuk mengatasi permasalahan lain yang dihadapi kelompok LMS yakni sanitasi kumbung. Kegiatan berikutnya berupa perbaikan kumbung dan pengenalan informasi pentingnya sanitasi kumbung direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. ***
Sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar, produktivitas jamur kelompok LMS perlu ditingkatkan. Peningkatan produksi tentu perlu didukung dengan ketersediaan bibit jamur.
Selama ini bibit jamur yang digunakan kelompok LMS masih didapat dengan cara membeli dari produsen bibit. Produksi bibit secara mandiri dapat menjadi sebuah solusi.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, yang menjalin program kemitraan dengan kelompok LMS mengusung salah satu program yaitu produksi bibit jamur tiram secara mandiri. Program ini menjadi langkah awal agar usaha budidaya jamur kelompok LMS dapat lebih berkembang dan berkelanjutan.
Sebelumnya kelompok LMS telah mendapatkan pelatihan pembuatan bibit F0 dan F1 pada tanggal 23 September 2021. Hingga saat ini secara berkala anggota Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, terus berupaya melakukan pendampingan hingga Kelompok LMS benar-benar bisa mandiri untuk memproduksi bibit jamur tiram.
Salah seorang anggota Tim Pengabdian, Shalati Febjislami, S.P., M.Si mengatakan bibit yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan pertama kelompok LMS memiliki tingkat keberhasilan cukup baik untuk pemula dan perlu diapresiasi keberhasilannya.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Tim Pengabdian yang lainnya, Wellyalina, S.TP., M.P. Menurutnya setiap bibit jamur yang berhasil tumbuh, meskipun sedikit, memiliki peluang besar untuk jadi sumber perbanyakan bibit berikutnya.
"Melihat semangat dari Ibu-ibu anggota Kelompok LMS, saya yakin jika evaluasi dan perbaikan dilakukan dengan baik, hingga prosedur perbanyakan dapat dikuasai maka produksi bibit jamur secara mandiri bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dicapai,” ujarnya.
Beberapa perbaikan yang perlu dilakukan dari hasil evaluasi adalah keterampilan dan kecepatan dalam melakukan penanaman bibit masih perlu ditingkatkan sehingga tingkat kontaminasi bibit bisa dikurangi.
Upaya pembuatan bibit ini diharapkan menghasilkan progress yang baik dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi solusi dalam penyediaan bibit secara mandiri bagi kelompok LMS.
Bibit yang dihasilkan selain dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kelompok bisa juga menjadi sumber pendapatan bagi Bu Elma dan anggota Kelompok Pembudidayaan Jamur Limau Manis Sejahtera yang lain jika hal ini bisa terkelola dan terlaksana dengan baik.
Tim Pengabdian selanjutnya akan berfokus untuk mengatasi permasalahan lain yang dihadapi kelompok LMS yakni sanitasi kumbung. Kegiatan berikutnya berupa perbaikan kumbung dan pengenalan informasi pentingnya sanitasi kumbung direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. ***