Sarilamak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota, Sumatera barat akan menyiapkan kebijakan atau instruksi bupati untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penggunaan pakaian asli daerah tersebut di salah satu hari kerja di setiap pekannya.


"Kita akan menyiapkan instruksi agar ASN untuk dapat menggunakan pakaian asli Limapuluh Kota untuk pakaian dinas di hari Kamis," kata Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo usai membuka kegiatan Gebyar IKM Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) di Limapuluh Kota, Selasa.


Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hibah mesin jahit kepada kelompok IKM, launching selai jeruk dan mie berbahan sayuran, pembuatan kartu pencari kerja, bursa lowongan kerja oleh P3MI, pelayanan easy paspor untuk tenaga kerja dan masyarakat umum, dan lainnya.


Selain untuk penggunaan baju dinas setiap kamis, pihaknya juga telah melakukan rapat untuk penggunaan baju kuruang basiba untuk perempuan di setiap Jumat yang akan dimulai pada November 2021.


Menurutnya hal ini dilakukan oleh Pemkab Limapuluh Kota agar dapat meningkatkan perekonomian dan mendukung pelaku industri kreatif di daerahnya.


"Sehingga nantinya ASN ini dapat membeli apa yang dibuat oleh pelaku ekonomi kreatif kita di Limapuluh Kota sehingga mereka terus bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan meningkatkan ekonominya," ujarnya.


Ia menyebutkan bahwa total industri kreatif di Kabupaten Limapuluh Kota mencapai 7.180 unit yang menyerap tenaga kerja mencapai 25.000 orang.


Sementara Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra mengatakan bahwa sudah seharusnya Pemkab untuk dapat melahirkan kebijakan yang mendukung para pelaku industri kreatif dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asli Limapuluh Kota.


"Limapuluh Kota harus melahirkan kebijakan untuk mendorong agar UMKM dapat produktif. Salah satunya dengan kebijakan untuk mewajibkan ASN menggunakan pakaian asli di Limapuluh Kota," kata Deni.


Ia mengatakan banyak pakaian asli buatan pelaku industri kreatif di Limapuluh Kota seperti tenun Kubang, Songket Halaban, Batik Gambir dan lain sebagainya.


Menurutnya, saat ini sedikit kekurangan dari pakaian asli Limapuluh Kota adalah dasar kain sehingga memang perlu mendapatkan perhatian dari Pemkab.


"Disini kita akan dorong agar dinas memberikan pelatihan-pelatihan untuk para pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas pakaian asli Limapuluh Kota," ujarnya


Selain itu, Deni juga meminta agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggunakan kuliner Limapuluh Kota dalam setiap kegiatan ataupun yang disediakan di kantor.


"Cara ini tentu akan dapat mengangkat kembali UMKM kita yang bergerak di bidang kuliner, sehingga perekonomian kita terus bergerak dan membaik," ungkapnya.


 

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024