Padang (ANTARA) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X Prof Dr Herri, MBA membagikan beberapa kiat untuk mengasah soft skill pada mahasiswa baru.
"Pertama yaitu aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan karena dapat membuat wawasan mahasiswa lebih luas, lebih tahu cara berinteraksi yang baik,, bekerja sama dengan tim, menghargai dan menerima pendapat orang lain" ucapnya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan dalam memilih organisasi, pastikan organisasi itu sesuai minat dan bakat yang disukai oleh mahasiswa.
Kedua, rajin mengikuti seminar dan workshop, hal itu akan membantu mahasiswa mempelajari hal secara langsung dengan ahli di bidangnya.
Selain itu jangan lupa untuk turut aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat kepada narasumber.
Ketiga, ikut terlibat dalam riset dosen. Terlibat dalam penelitian bersama dosen akan memberikan dampak yang baik terhadap keterampilan, disiplin serta komitmen sebagai mahasiswa baru.
Dalam penelitian tersebut, mahasiswa juga berkesempatan untuk mengasah ilmu dan menggali pengalaman lebih dalam yang nantinya juga bermanfaat saat menyusun skripsi.
Keempat, berpartisipasi menjadi relawan, hal ini akan membentuk kepribadian mahasiswa menjadi seseorang yang penuh rasa simpati dan empati terhadap lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, menjadi relawan juga dapat mengembangkan beberapa soft skill lainnya seperti kerja tim, rasa percaya diri, kesabaran dan juga cara mengatasi sebuah masalah.
Lebih, lanjut Prof Herri menyampaikan soft skill mahasiswa baru juga bisa digali melalui pembelajaran daring baik dalam hal komunikasi, diskusi, kerja sama, maupun menjual ide.
"Dalam pembelajaran daring juga ada kerja kelompok, ini juga bisa memupuk kemampuan kerja sama juga, malahan bisa membuat mahasiswa lebih disiplin saat belajar lewat daring," ujar dia.
Menurut dia, dengan sistem pembelajaran daring yang ada saat ini menuntut mahasiswa untuk bisa mengambil absen maupun mengirimkan tugas tepat waktu.
"Sebab jika lewat dari tenggat yang ditetapkan maka mahasiswa idak dapat lagi mengirim tugas ataupun kalau telat ambil absen akan dianggap absen," ucapnya.
"Pertama yaitu aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan karena dapat membuat wawasan mahasiswa lebih luas, lebih tahu cara berinteraksi yang baik,, bekerja sama dengan tim, menghargai dan menerima pendapat orang lain" ucapnya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan dalam memilih organisasi, pastikan organisasi itu sesuai minat dan bakat yang disukai oleh mahasiswa.
Kedua, rajin mengikuti seminar dan workshop, hal itu akan membantu mahasiswa mempelajari hal secara langsung dengan ahli di bidangnya.
Selain itu jangan lupa untuk turut aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat kepada narasumber.
Ketiga, ikut terlibat dalam riset dosen. Terlibat dalam penelitian bersama dosen akan memberikan dampak yang baik terhadap keterampilan, disiplin serta komitmen sebagai mahasiswa baru.
Dalam penelitian tersebut, mahasiswa juga berkesempatan untuk mengasah ilmu dan menggali pengalaman lebih dalam yang nantinya juga bermanfaat saat menyusun skripsi.
Keempat, berpartisipasi menjadi relawan, hal ini akan membentuk kepribadian mahasiswa menjadi seseorang yang penuh rasa simpati dan empati terhadap lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, menjadi relawan juga dapat mengembangkan beberapa soft skill lainnya seperti kerja tim, rasa percaya diri, kesabaran dan juga cara mengatasi sebuah masalah.
Lebih, lanjut Prof Herri menyampaikan soft skill mahasiswa baru juga bisa digali melalui pembelajaran daring baik dalam hal komunikasi, diskusi, kerja sama, maupun menjual ide.
"Dalam pembelajaran daring juga ada kerja kelompok, ini juga bisa memupuk kemampuan kerja sama juga, malahan bisa membuat mahasiswa lebih disiplin saat belajar lewat daring," ujar dia.
Menurut dia, dengan sistem pembelajaran daring yang ada saat ini menuntut mahasiswa untuk bisa mengambil absen maupun mengirimkan tugas tepat waktu.
"Sebab jika lewat dari tenggat yang ditetapkan maka mahasiswa idak dapat lagi mengirim tugas ataupun kalau telat ambil absen akan dianggap absen," ucapnya.