Padang (ANTARA) - Sejumlah warga di Kelurahan Teluk Bayur, Kota Padang mengadukan nasibnya tentang kepemilikan lahan yang berada di Bukit Peti-peti yang berada di Teluk Bayur yang akan dikuasi oleh Lantamal II Padang.
Ketua RW 01 di Kelurahan Teluk Bayur, Aprizayanti di Padang, Senin, menjelaskan lahan yang berada di Bukit Peti-peti akan dibuat sertifikat oleh Lantamal II karena telah dihibahkan oleh pemilik lahan yang bernama Marahtando.
"Bukit Peti-peti diklaim milik Marahtando dan dihibahkan ke Lantamal II. Lucunya, kami tidak mengenal Marahtando hingga saat ini. Lantamal II sedang mengupayakan untuk membuat sertifikat dari lahan yang luasnya 6,5 Ha" ucapnya.
Aprizayanti menjelaskan lahan yang akan dikuasai dan dibuat sertifikasi oleh Danlantamal II tersebut telah dihuni dan dipergunakan oleh warga sebagai tempat pemukiman dan ladang masyarakat.
"Warga telah memanen hasil cengkeh yang ditanam warga di sana. Tanpa sepengetahuan kami telah ada orang yang mengukur lahan dan juga melibatkan personil TNI AL, yang membuat warga ketakukan" ujar dia.
Oleh karena itu, Aprizayanti menambahkan, kedatangannya beserta rombongan ke DPRD Padang meminta bantuan DPRD Kota Padang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh warga di Kelurahan Teluk Bayur.
"Kami meminta bantuan DPRD untuk memperjuangkan hak kami di Teluk Bayur. Tanpa sepengetahuan kami, ada orang yang mengaku mempunyai lahan tersebut," ucapnya.
Mendengar keluhan warga di Kelurahan Teluk Bayur tersebut, Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani meminta warga di Kelurahan Teluk Bayur untuk bisa menghadirkan data pendukung serta surat referensi yang menunjukan obyek lahan tersebut milik warga di Kelurahan Teluk Bayur, Padang.
"Kita akan carikan solusi dan akan mendiskusikannya dengan Komisi I DPRD Kota Padang tentang permasalahan yang dihadapi warga. Kami minta warga menyiapkan bahan pendukung serta surat petunjuk yang menyatakan lahan di Bukit Peti-peti tersebut milik warga," ujarnya.
Dalam dengar pendapat warga RW 01 Kelurahan Teluk Bayur tersebut turut di hadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Ilham Maulana, Amril Amin, serta anggota DPRD Kota Padang, Boby Rustam, Budi Syahrial, Elly Thrisyanti dan beberapa anggota DPRD lainnya.
Ketua RW 01 di Kelurahan Teluk Bayur, Aprizayanti di Padang, Senin, menjelaskan lahan yang berada di Bukit Peti-peti akan dibuat sertifikat oleh Lantamal II karena telah dihibahkan oleh pemilik lahan yang bernama Marahtando.
"Bukit Peti-peti diklaim milik Marahtando dan dihibahkan ke Lantamal II. Lucunya, kami tidak mengenal Marahtando hingga saat ini. Lantamal II sedang mengupayakan untuk membuat sertifikat dari lahan yang luasnya 6,5 Ha" ucapnya.
Aprizayanti menjelaskan lahan yang akan dikuasai dan dibuat sertifikasi oleh Danlantamal II tersebut telah dihuni dan dipergunakan oleh warga sebagai tempat pemukiman dan ladang masyarakat.
"Warga telah memanen hasil cengkeh yang ditanam warga di sana. Tanpa sepengetahuan kami telah ada orang yang mengukur lahan dan juga melibatkan personil TNI AL, yang membuat warga ketakukan" ujar dia.
Oleh karena itu, Aprizayanti menambahkan, kedatangannya beserta rombongan ke DPRD Padang meminta bantuan DPRD Kota Padang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh warga di Kelurahan Teluk Bayur.
"Kami meminta bantuan DPRD untuk memperjuangkan hak kami di Teluk Bayur. Tanpa sepengetahuan kami, ada orang yang mengaku mempunyai lahan tersebut," ucapnya.
Mendengar keluhan warga di Kelurahan Teluk Bayur tersebut, Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani meminta warga di Kelurahan Teluk Bayur untuk bisa menghadirkan data pendukung serta surat referensi yang menunjukan obyek lahan tersebut milik warga di Kelurahan Teluk Bayur, Padang.
"Kita akan carikan solusi dan akan mendiskusikannya dengan Komisi I DPRD Kota Padang tentang permasalahan yang dihadapi warga. Kami minta warga menyiapkan bahan pendukung serta surat petunjuk yang menyatakan lahan di Bukit Peti-peti tersebut milik warga," ujarnya.
Dalam dengar pendapat warga RW 01 Kelurahan Teluk Bayur tersebut turut di hadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Ilham Maulana, Amril Amin, serta anggota DPRD Kota Padang, Boby Rustam, Budi Syahrial, Elly Thrisyanti dan beberapa anggota DPRD lainnya.