Sarilamak (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortbun) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat mencatat lahan pertanian padi yang telah ikut dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada 2021 mencapai 525,5 hektare.
"Sampai dengan Juni 2021, sebanyak 525,5 hektare lahan pertanian padi kita sudah terdaftar di AUTP dari target satu tahun kita berjumlah 1.050 hektare," Kata Kepala Distanhortbun Limapuluh Kota Eki Hari Purnama di Sarilamak, Jumat.
Ia mengatakan bahwa saat ini AUTP merupakan salah satu yang menjadi prioritas dari pemerintah kepada para petani di samping melaksanakan budidaya.
"Saat ini seharusnya para petani kita sudah harus memiliki pertimbangan terhadap potensi kehilangan hasil akibat dari serangan hama penyakit bahkan bencana alam," ujarnya.
Apalagi saat ini pemerintah telah menyediakan bantuan premi kepada individu petani peserta AUTP senilai Rp144 ribu sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu untuk mengasuransikan satu hektare lahan pertanian miliknya.
"Premi dari AUTP ini seharusnya Rp180 ribu, tapi saat ini pemerintah memberikan bantuan premi senilai Rp144 ribu sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu untuk satu hektare lahannya," ungkapnya.
Ia mengatakan program AUTP yang menggandeng Perseroan Terbatas Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memiliki manfaat yang banyak untuk para petani salah satunya mengantisipasi kerugian dari petani.
"Kita tidak tahu apakah budidaya tanaman padi kita ini akan selalu berhasil atau baik-baik saja sampai panen sehingga memang diperlukan asuransi. Meskipun keinginan kita agar semuanya tetap baik-baik saja," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar seluruh petani padi yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota untuk ikut dalam program AUTP ini.
"Meski begitu kami menilai animo petani untuk mengikuti program AUTP cukup tinggi, buktinya itu sudah 50 persen target kita tercapai. Kami optimis target 1.050 hektare ini dapat terealisasi sampai akhir tahun ," kata dia.
"Sampai dengan Juni 2021, sebanyak 525,5 hektare lahan pertanian padi kita sudah terdaftar di AUTP dari target satu tahun kita berjumlah 1.050 hektare," Kata Kepala Distanhortbun Limapuluh Kota Eki Hari Purnama di Sarilamak, Jumat.
Ia mengatakan bahwa saat ini AUTP merupakan salah satu yang menjadi prioritas dari pemerintah kepada para petani di samping melaksanakan budidaya.
"Saat ini seharusnya para petani kita sudah harus memiliki pertimbangan terhadap potensi kehilangan hasil akibat dari serangan hama penyakit bahkan bencana alam," ujarnya.
Apalagi saat ini pemerintah telah menyediakan bantuan premi kepada individu petani peserta AUTP senilai Rp144 ribu sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu untuk mengasuransikan satu hektare lahan pertanian miliknya.
"Premi dari AUTP ini seharusnya Rp180 ribu, tapi saat ini pemerintah memberikan bantuan premi senilai Rp144 ribu sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu untuk satu hektare lahannya," ungkapnya.
Ia mengatakan program AUTP yang menggandeng Perseroan Terbatas Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memiliki manfaat yang banyak untuk para petani salah satunya mengantisipasi kerugian dari petani.
"Kita tidak tahu apakah budidaya tanaman padi kita ini akan selalu berhasil atau baik-baik saja sampai panen sehingga memang diperlukan asuransi. Meskipun keinginan kita agar semuanya tetap baik-baik saja," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar seluruh petani padi yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota untuk ikut dalam program AUTP ini.
"Meski begitu kami menilai animo petani untuk mengikuti program AUTP cukup tinggi, buktinya itu sudah 50 persen target kita tercapai. Kami optimis target 1.050 hektare ini dapat terealisasi sampai akhir tahun ," kata dia.