Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatera Barat mengajak masyarakat ikut program asuransi ketenagakerjaan karena bisa sangat bermanfaat ketika terjadi kecelakaan kerja atau bencana lainnya.
"Bencana atau musibah tidak bisa kita prediksi kapan terjadinya. Masyarakat diharapkan ikut program itu karena preminya hanya Rp16.800/ bulan," kata Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi di Simpang Empat, Selasa.
Ia mengatakan manfaat program ketenagakerjaan memang tidak terasa dengan cepat tetapi ketika ada musibah maka akan sangat terasa manfaatnya.
"Kematian, kecelakaan dan musibah lainnya tidak bisa diprediksi. Lebih baik ikut program ketenagakerjaan karena bisa diklaim melalui santunan," katanya.
Menurutnya sebagai contoh beberapa hari yang lalu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Pasaman Barat menyerahkan santunan kematian kepada dua orang ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan Emi Hayati dan Yuliarti.
Santunan kematian itu diserahkan langsung oleh Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi didampingi oleh Kepala BPJS ketenagakerjaan Pasaman Barat, Eddy Febry.
Santunan kematian yang diberikan itu senilai Rp42 juta yang terdiri dari santunan kematian Rp20 juta, santunan berkala Rp12 juta, biaya pemakaman Rp10 juta.
"Itu contoh yang besar manfaatnya bagi ahli waris. Apalagi preminya hanya Rp16.800/bulan bagi peserta tenaga kerja yang ikut program tersebut," katanya.
Ia berharap, masyarakat Pasaman Barar yang sudah bekerja bisa ikut dalam program asuransi ketenagakerjaan ini, karena kecelakaan kerja atau musibah bisa saja terjadi kapan pun.
Sementara Kepala BPJS ketenagakerjaan Pasaman Barat, Eddy Febry menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Pasaman Barat yang telah mendukung kegiatan itu.
Ia menyebutkan bahwa santunan tersebut diberikan setelah dua minggu peserta BPJS ketenagakerjaan meninggal dunia.
"Kita menyerahkan santunan kematian kepada dua orang ahli waris peserta BPJS ketenagakerjaan yang suaminya meninggal dua minggu yang lalu. Dua penerima ini suaminya bekerja sebagai pekerja bengkel las dan bengkel motor," katanya.
Ia menambahkan di Pasaman Barat saat ini sebanyak 15 ribu peserta asuransi ketenagakerjaan yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Diantaranya ada yang bekerja di perusahaan dan ada yang bekerja secara mandiri atau perorangan.
"Jadi, kelebihan ikut asuransi ketenagakerjaan ini antara lain yaitu memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dari resiko sosial, seperti kematian, kecelakaan kerja. Peserta sudah bisa mendapatkan asuransi walaupun baru satu hari ikut sebagai peserta," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Program asuransi BPJS ketenagakerjaan ada empat yakni, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiunan.
Dalam kesempatan itu, dua ahli waris yang menerima asuransi adalah Emi Hayati dan Yuliarti. Dibalik duka yang mendalam mereka masih menerima santunan dari BPJS ketenagakerjaan.
"Suami saya sebelumnya sudah ikut asuransi ini. ketika meninggal dunia saya dan anak saya masih menerima santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan. Mudah-mudahan ini bisa meringankan beban kami. Harapan kami semoga masyarakat Pasaman Barat banyak yang ikut asuransi ini," Emi Hayati.
"Bencana atau musibah tidak bisa kita prediksi kapan terjadinya. Masyarakat diharapkan ikut program itu karena preminya hanya Rp16.800/ bulan," kata Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi di Simpang Empat, Selasa.
Ia mengatakan manfaat program ketenagakerjaan memang tidak terasa dengan cepat tetapi ketika ada musibah maka akan sangat terasa manfaatnya.
"Kematian, kecelakaan dan musibah lainnya tidak bisa diprediksi. Lebih baik ikut program ketenagakerjaan karena bisa diklaim melalui santunan," katanya.
Menurutnya sebagai contoh beberapa hari yang lalu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Pasaman Barat menyerahkan santunan kematian kepada dua orang ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan Emi Hayati dan Yuliarti.
Santunan kematian itu diserahkan langsung oleh Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi didampingi oleh Kepala BPJS ketenagakerjaan Pasaman Barat, Eddy Febry.
Santunan kematian yang diberikan itu senilai Rp42 juta yang terdiri dari santunan kematian Rp20 juta, santunan berkala Rp12 juta, biaya pemakaman Rp10 juta.
"Itu contoh yang besar manfaatnya bagi ahli waris. Apalagi preminya hanya Rp16.800/bulan bagi peserta tenaga kerja yang ikut program tersebut," katanya.
Ia berharap, masyarakat Pasaman Barar yang sudah bekerja bisa ikut dalam program asuransi ketenagakerjaan ini, karena kecelakaan kerja atau musibah bisa saja terjadi kapan pun.
Sementara Kepala BPJS ketenagakerjaan Pasaman Barat, Eddy Febry menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Pasaman Barat yang telah mendukung kegiatan itu.
Ia menyebutkan bahwa santunan tersebut diberikan setelah dua minggu peserta BPJS ketenagakerjaan meninggal dunia.
"Kita menyerahkan santunan kematian kepada dua orang ahli waris peserta BPJS ketenagakerjaan yang suaminya meninggal dua minggu yang lalu. Dua penerima ini suaminya bekerja sebagai pekerja bengkel las dan bengkel motor," katanya.
Ia menambahkan di Pasaman Barat saat ini sebanyak 15 ribu peserta asuransi ketenagakerjaan yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Diantaranya ada yang bekerja di perusahaan dan ada yang bekerja secara mandiri atau perorangan.
"Jadi, kelebihan ikut asuransi ketenagakerjaan ini antara lain yaitu memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dari resiko sosial, seperti kematian, kecelakaan kerja. Peserta sudah bisa mendapatkan asuransi walaupun baru satu hari ikut sebagai peserta," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Program asuransi BPJS ketenagakerjaan ada empat yakni, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiunan.
Dalam kesempatan itu, dua ahli waris yang menerima asuransi adalah Emi Hayati dan Yuliarti. Dibalik duka yang mendalam mereka masih menerima santunan dari BPJS ketenagakerjaan.
"Suami saya sebelumnya sudah ikut asuransi ini. ketika meninggal dunia saya dan anak saya masih menerima santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan. Mudah-mudahan ini bisa meringankan beban kami. Harapan kami semoga masyarakat Pasaman Barat banyak yang ikut asuransi ini," Emi Hayati.