Padang (ANTARA) - Terjadinya bonus demografi di Indonesia ditambah dengan meningkatnya pelayanan kesehatan serta kebutuhan nutrisi yang mencukupi akan mendorong peningkatan persentase harapan hidup, sehingga dapat memperbanyak masyarakat lanjut usia (lansia).
Meningkatnya jumlah masyarakat lanjut usia atau kerap disebut "aging populasi" tentu harus dibarengi dengan penguatan pelayanan khususnya dalam hal kesehatan, mengingat di negara maju fenomena tersebut menyebabkan persoalan yang kompleks.
Salah satu yang tengah diperkuat oleh bidang kesehatan di Indonesia menghadapi fenomena tersebut yakni pembangunan posyandu lansia.
Di berbagai daerah tidak terkecuali di Sumatera Barat, telah bermunculan posyandu lansia yang dibina oleh puskesmas di daerah.
Hanya saja karena posyandu ini dibentuk oleh kader secara sukarela dan minim kemampuan serta pengetahuan tentang bidang tersebut, menyebabkan pelaksanaannya tidak optimal.
Hal ini menjadi perhatian peneliti dan akademisi bidang kesehatan masyarakat untuk memperkuat posyandu lansia tersebut, seperti yang dilakukan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Baiturrahmah terhadap posyandu lansia di Kanagarian Tapakis Padang Pariaman Sumbar.
Tiga orang dosen yakni Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM, M.Kes (ketua), Hilda Hidayat, SKM, M.Kes, dan Yulianita, SS, M.Hum (anggota) melaksanakan pengabdian masyarakat terkait posyandu lansia di Kantor Wali Nagari setempat pada Jumat 27 Agustus 2021.
Dalam pengabdian masyarakat tersebut dosen FKM melakukan penyuluhan sekaligus pelatihan kepada seluruh kader posyandu lansia di Kanagarian Tapakis.
Penyuluhan dan pelatihan ini terdiri atas pre test, edukasi tentang tupoksi kader dalam menyelenggarakan kegiatan posyandu lansia, edukasi tentang pelayanan kesehatan lansia dalam masa pandemi Covid-19, dan post test.
Penyuluhan "Revitalisasi Posyandu Lansia di Kenagarian Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman". (ANTARA/ist)
Sesuai judul PKM yakni "Revitalisasi Posyandu Lansia di Kenagarian Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman", tujuan kegiatan mengacu pada upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader dalam menjalankan posyandu lansia.
Hal ini dilakukan mengingat sejauh ini posyandu lansia di Nagari Tapakis belum berjalan efektif sebagaimana mestinya. Hal ini antara lain disebabkan karena sejak awal pendirian posyandu lansia, belum pernah ada kegiatan pelatihan yang diberikan oleh pihak Puskesmas atau Dinas Kesehatan Kabupaten setempat kepada kader untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Sedangkan kegiatan yang baru dilakukan hanya sebatas pemeriksaan fisik sederhana. Harusnya kegiatan posyandu lansia dapat dilakukan secara holistik mulai dari kegiatan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, dikarenakan lansia merupakan kelompok masyarakat yang paling berisiko mengalami keparahan atau morbiditas dan kematian (mortalitas) akibat penyakit berbahaya tersebut.
Sementara itu pada pelaksanaannya juga dipantau dan diawasi oleh Wali Nagari Tapakis Soni Aprison, S.Pd yang juga ikut memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan.
PKM ini dibiayai sepenuhnya oleh Yayasan Pendidikan Baiturrahmah.
Penyuluhan "Revitalisasi Posyandu Lansia di Kenagarian Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman". (ANTARA/ist)
*Penulis merupakan salah satu dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unbrah yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 1 FKM Unbrah.
Meningkatnya jumlah masyarakat lanjut usia atau kerap disebut "aging populasi" tentu harus dibarengi dengan penguatan pelayanan khususnya dalam hal kesehatan, mengingat di negara maju fenomena tersebut menyebabkan persoalan yang kompleks.
Salah satu yang tengah diperkuat oleh bidang kesehatan di Indonesia menghadapi fenomena tersebut yakni pembangunan posyandu lansia.
Di berbagai daerah tidak terkecuali di Sumatera Barat, telah bermunculan posyandu lansia yang dibina oleh puskesmas di daerah.
Hanya saja karena posyandu ini dibentuk oleh kader secara sukarela dan minim kemampuan serta pengetahuan tentang bidang tersebut, menyebabkan pelaksanaannya tidak optimal.
Hal ini menjadi perhatian peneliti dan akademisi bidang kesehatan masyarakat untuk memperkuat posyandu lansia tersebut, seperti yang dilakukan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Baiturrahmah terhadap posyandu lansia di Kanagarian Tapakis Padang Pariaman Sumbar.
Tiga orang dosen yakni Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM, M.Kes (ketua), Hilda Hidayat, SKM, M.Kes, dan Yulianita, SS, M.Hum (anggota) melaksanakan pengabdian masyarakat terkait posyandu lansia di Kantor Wali Nagari setempat pada Jumat 27 Agustus 2021.
Dalam pengabdian masyarakat tersebut dosen FKM melakukan penyuluhan sekaligus pelatihan kepada seluruh kader posyandu lansia di Kanagarian Tapakis.
Penyuluhan dan pelatihan ini terdiri atas pre test, edukasi tentang tupoksi kader dalam menyelenggarakan kegiatan posyandu lansia, edukasi tentang pelayanan kesehatan lansia dalam masa pandemi Covid-19, dan post test.
Sesuai judul PKM yakni "Revitalisasi Posyandu Lansia di Kenagarian Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman", tujuan kegiatan mengacu pada upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader dalam menjalankan posyandu lansia.
Hal ini dilakukan mengingat sejauh ini posyandu lansia di Nagari Tapakis belum berjalan efektif sebagaimana mestinya. Hal ini antara lain disebabkan karena sejak awal pendirian posyandu lansia, belum pernah ada kegiatan pelatihan yang diberikan oleh pihak Puskesmas atau Dinas Kesehatan Kabupaten setempat kepada kader untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Sedangkan kegiatan yang baru dilakukan hanya sebatas pemeriksaan fisik sederhana. Harusnya kegiatan posyandu lansia dapat dilakukan secara holistik mulai dari kegiatan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, dikarenakan lansia merupakan kelompok masyarakat yang paling berisiko mengalami keparahan atau morbiditas dan kematian (mortalitas) akibat penyakit berbahaya tersebut.
Sementara itu pada pelaksanaannya juga dipantau dan diawasi oleh Wali Nagari Tapakis Soni Aprison, S.Pd yang juga ikut memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan.
PKM ini dibiayai sepenuhnya oleh Yayasan Pendidikan Baiturrahmah.
*Penulis merupakan salah satu dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unbrah yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 1 FKM Unbrah.