Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan COVID-19 masih menjadi ancaman yang nyata meskipun tingkat keterisian di rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) dan keterhunian di tempat isolasi telah menurun.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi melalui unggahannya di akun media sosial Instagram @jokowi, dipantau di Jakarta, Senin, mengingatkan bahwa upaya semua pihak masih sangat dibutuhkan untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran virus corona.

“Tingkat keterisian tempat tidur di rumah-rumah sakit kian menurun, penghuni tempat-tempat isolasi mandiri semakin berkurang, tetapi kita belum tiba di akhir pandemi. COVID-19 masih menjadi ancaman yang nyata,” kata Presiden.

Para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, kata Presiden Jokowi, masih berjaga di garda terdepan.

“Sementara saya, anda, kita semua, tetap harus berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya.

Kepala Negara berpesan bahwa dengan mengenakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, setiap individu dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, sekaligus membantu mengurangi beban para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan.

Adapun berdasarkan data terakhir Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Minggu kasus aktif COVID-19 di Indonesia sebanyak 306.760 kasus.

Dengan demikian, sejak Maret 2020 hingga 22 Agustus 2021, total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia sebanyak 3.979.456 kasus, dengan 3.546.324 kasus telah dinyatakan sembuh dan 126.372 kasus COVID-19 meninggal dunia.


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024