Padang (ANTARA) - Hasil survei yang dilakukan Spektrum Politika Institut menemukan PDI Perjuangan tetap menjadi partai politik dengan elektabilitas yang paling unggul hingga saat ini dengan perolehan dukungan suara 18,9 persen.
"Terjadi persaingan ketat diantara partai politik yang ada di DPR untuk memperoleh suara terbesar, peringkat pertama masih PDI-P dengan 18,9 persen dan diikuti oleh Partai Gerindra dengan dukungan suara sebesar 11,7 persen," kata Direktur Data dan Riset Spektrum Politika Institut Andri Rusta di Padang, Kamis .
Ia menjelaskan survei tersebut mengambil tema Dinamika Perubahan Persepsi dan Perilaku Memilih Masyarakat Pasca Pemilu 2019 di Indonesia pada 5-17 Juli 2021.
Survei melibatkan 1.240 orang responden yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,8 persen, tingkat kepercayaan 95 persen yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia.
Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai elektabilitas partai politik yang ada hari ini.
Setelah Gerindra posisi ketiga untuk elektabilitas partai ada PKB yang memperoleh dukungan sebesar 7,9 persen, Partai Golkar dengan jumlah dukungan suara sebesar 6,7 persen , dan urutan kelima adalah PAN dengan dukungan sebesar 6,2 persen.
"Masuknya PAN di peringkat lima besar ini memang menarik karena PAN bukan partai koalisi pemerintah yang mendominasi di DPR," kata dia
Selanjutnya, di peringkat enam ada Partai Demokrat dengan suara sebanyak 6,1 persen, PKS 5,8 persen, Partai Nasdemsebesar 4,1 persen dan PPP sebesar 3,6 persen.
Akan tetapi survei tersebut juga menemukan bahwa pilihan masyarakat masih belum sepenuhnya mengakar pada nilai-nilai ideologi yang dimiliki masing-masing partai tersebut.
"Ini dibuktikan dengan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat yang masih rendah kepada partai politik yang ada dalam sistem politik," ujarnya.
Survei ini menemukan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat pada partai politik hanya pada angka 33,2 persen.
Sementara sebanyak 59,4 persen masyarakat Indonesia belum merasakan kesukaan dan kedekatannya dengan partai politik. Ini harusnya menjadi perhatian partai politik karena rendahnya Party ID masyarakat Indonesia, katanya.
Menariknya, dari 33,2 persen yang merasa suka dan dekat kepada partai politik ini hanya kepada PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dengan Party ID masing-masingnya adalah 24,4 persen dan 16,5 persen.
"Sedangkan partai politik lain jauh berada di bawah kedua partai tersebut," kata dia.
"Terjadi persaingan ketat diantara partai politik yang ada di DPR untuk memperoleh suara terbesar, peringkat pertama masih PDI-P dengan 18,9 persen dan diikuti oleh Partai Gerindra dengan dukungan suara sebesar 11,7 persen," kata Direktur Data dan Riset Spektrum Politika Institut Andri Rusta di Padang, Kamis .
Ia menjelaskan survei tersebut mengambil tema Dinamika Perubahan Persepsi dan Perilaku Memilih Masyarakat Pasca Pemilu 2019 di Indonesia pada 5-17 Juli 2021.
Survei melibatkan 1.240 orang responden yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,8 persen, tingkat kepercayaan 95 persen yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia.
Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai elektabilitas partai politik yang ada hari ini.
Setelah Gerindra posisi ketiga untuk elektabilitas partai ada PKB yang memperoleh dukungan sebesar 7,9 persen, Partai Golkar dengan jumlah dukungan suara sebesar 6,7 persen , dan urutan kelima adalah PAN dengan dukungan sebesar 6,2 persen.
"Masuknya PAN di peringkat lima besar ini memang menarik karena PAN bukan partai koalisi pemerintah yang mendominasi di DPR," kata dia
Selanjutnya, di peringkat enam ada Partai Demokrat dengan suara sebanyak 6,1 persen, PKS 5,8 persen, Partai Nasdemsebesar 4,1 persen dan PPP sebesar 3,6 persen.
Akan tetapi survei tersebut juga menemukan bahwa pilihan masyarakat masih belum sepenuhnya mengakar pada nilai-nilai ideologi yang dimiliki masing-masing partai tersebut.
"Ini dibuktikan dengan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat yang masih rendah kepada partai politik yang ada dalam sistem politik," ujarnya.
Survei ini menemukan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat pada partai politik hanya pada angka 33,2 persen.
Sementara sebanyak 59,4 persen masyarakat Indonesia belum merasakan kesukaan dan kedekatannya dengan partai politik. Ini harusnya menjadi perhatian partai politik karena rendahnya Party ID masyarakat Indonesia, katanya.
Menariknya, dari 33,2 persen yang merasa suka dan dekat kepada partai politik ini hanya kepada PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dengan Party ID masing-masingnya adalah 24,4 persen dan 16,5 persen.
"Sedangkan partai politik lain jauh berada di bawah kedua partai tersebut," kata dia.