Pariaman (ANTARA) - Mobil travel dari Padang-Agam, Sumatera Barat mengalami tabrakan dengan kereta api di Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat sekitar pukul 16.00 WIB ketika terjadi hujan lebat.
"Kami ada enam orang termasuk sopir dari Padang, namun tiba-tiba mobil yang kami tumpangi tertabrak kereta api," kata salah seorang penumpang Zulhendri di Pariaman, Senin.
Akibat kejadian tersebut mobil Kijang Krista dengan nomor polisi BA 1970 TJ itu rusak di bagian depan kanan atau di bagian sopir sedangkan sopir mengalami luka di bagian kepala dan dibawa ke rumah sakit setempat.
Sedangkan lima penumpang di dalam mobil masih trauma dan duduk di rumah warga sambil mengabarkan peristiwa yang dialaminya kepada keluarga dan teman-temannya.
Diketahui lokasi tersebut sering terjadi tabrakan kereta api dengan kendaraan sehingga perlu perhatian dari pihak terkait.
Warga setempat menduga kecelakaan tersebut karena adanya pagar besi di sisi kiri dan kanan rel sehingga pengendara tidak leluasa melihat datangnya kereta api.
Apalagi plang penghambat kendaraan meski sudah terpasang namun belum difungsikan sehingga pengendara tidak mengetahui adanya kereta api yang akan melintas.
Usai kecelakaan warga berbondong-bondong datang melihat dan menyelamatkan korban sedangkan mobilnya dievakuasi ke lokasi yang aman.
Selain itu mobil travel tersebut juga melaju kencang dari arah Padang sehingga diduga sopir tidak sempat memperlambat kendaraannya.
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pariaman, Iptu Anggy Prasetiyo mengimbau pengendara untuk berhati-hati saat melintasi kereta api agar tidak terjadi kecelakaan.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengurangi potensi terjadinya kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan.
"Kami ada enam orang termasuk sopir dari Padang, namun tiba-tiba mobil yang kami tumpangi tertabrak kereta api," kata salah seorang penumpang Zulhendri di Pariaman, Senin.
Akibat kejadian tersebut mobil Kijang Krista dengan nomor polisi BA 1970 TJ itu rusak di bagian depan kanan atau di bagian sopir sedangkan sopir mengalami luka di bagian kepala dan dibawa ke rumah sakit setempat.
Sedangkan lima penumpang di dalam mobil masih trauma dan duduk di rumah warga sambil mengabarkan peristiwa yang dialaminya kepada keluarga dan teman-temannya.
Diketahui lokasi tersebut sering terjadi tabrakan kereta api dengan kendaraan sehingga perlu perhatian dari pihak terkait.
Warga setempat menduga kecelakaan tersebut karena adanya pagar besi di sisi kiri dan kanan rel sehingga pengendara tidak leluasa melihat datangnya kereta api.
Apalagi plang penghambat kendaraan meski sudah terpasang namun belum difungsikan sehingga pengendara tidak mengetahui adanya kereta api yang akan melintas.
Usai kecelakaan warga berbondong-bondong datang melihat dan menyelamatkan korban sedangkan mobilnya dievakuasi ke lokasi yang aman.
Selain itu mobil travel tersebut juga melaju kencang dari arah Padang sehingga diduga sopir tidak sempat memperlambat kendaraannya.
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pariaman, Iptu Anggy Prasetiyo mengimbau pengendara untuk berhati-hati saat melintasi kereta api agar tidak terjadi kecelakaan.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengurangi potensi terjadinya kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan.