Sarilamak (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) pos Limapuluh Kota, Sumatera Barat menghentikan pencarian terhadap Hasnadi (30) yang dinyatakan hilang saat ingin berziarah ke salah satu pusara keluarganya di Talang Maua pada Kamis (15/7).
Koordinator Pos Basarnas Limapuluh Kota, Robi Saputra di Sarilamak, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya harus menghentikan pencarian yang telah dilangsungkan selama tujuh hari.
"Kami telah melakukan upaya dengan melakukan tracking dan penyisiran cermat, teliti dan mengamati segala ceceran atau tanda tanda survivor namun hasil masih nihil," ujarnya.
Ia mengatakan pada hari ke lima korban sempat terlihat oleh warga. Korban terlihat linglung dan mondar mandir di area hutan dan kemudian menghilang.
"Dari pengembangan informasi tersebut menjadi perhatian khusus oleh pihak posko dan segera memfokuskan area pencarian ke lokasi titik duga namun hasil tetap nihil," kata dia.
Dari keterangan yang didapatkan saat pelaksanaan evaluasi bersama tim basarnas,csar gabungan, pihak nagari dan Babinsa diketahui bahwa korban memiliki kebiasaan hilang seperti saat ini dan akan pulang dengan sendiri.
"Sementara dengan tidak ada tanda-tanda lagi maka sesuai SOP, tim SAR akan menutup ops SAR ini secara resmi pada pukul 13.00 WIB," ujarnya.
Ia mengatakan pencarian akan kembali dilakukan saat didapati tanda-tanda atau hal yang merupakan titik terang dari keadaan korban.
Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian, yakni Basarnas, perangkat nagari, Damkar Limapuluh kota, KSB, media, BPBD, PMI, orari, palito dan lainnya.
Sebelumnya, seorang pria, Hasnadi (30) yang berasal dari Ujung Batu, Kepulauan Riau dinyatakan hilang saat ingin berziarah ke salah satu pusara keluarganya di Talang Maua, Kabupaten Limapuluh Kota.
Ia mengatakan hilangnya pria tersebut terjadi pada Kamis (15/7) seusai yang bersangkutan menjenguk orang tuanya yang sedang sakit.
"Yang bersangkutan berniat menjenguk orang tuanya sakit di Talang Maua Kecamatan Mungka, setelah dari rumah orang tua survivor melanjutkan berziarah ke kuburan melewati hutan namun hingga sore survivor tidak kembali pulang," ujarnya.
Koordinator Pos Basarnas Limapuluh Kota, Robi Saputra di Sarilamak, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya harus menghentikan pencarian yang telah dilangsungkan selama tujuh hari.
"Kami telah melakukan upaya dengan melakukan tracking dan penyisiran cermat, teliti dan mengamati segala ceceran atau tanda tanda survivor namun hasil masih nihil," ujarnya.
Ia mengatakan pada hari ke lima korban sempat terlihat oleh warga. Korban terlihat linglung dan mondar mandir di area hutan dan kemudian menghilang.
"Dari pengembangan informasi tersebut menjadi perhatian khusus oleh pihak posko dan segera memfokuskan area pencarian ke lokasi titik duga namun hasil tetap nihil," kata dia.
Dari keterangan yang didapatkan saat pelaksanaan evaluasi bersama tim basarnas,csar gabungan, pihak nagari dan Babinsa diketahui bahwa korban memiliki kebiasaan hilang seperti saat ini dan akan pulang dengan sendiri.
"Sementara dengan tidak ada tanda-tanda lagi maka sesuai SOP, tim SAR akan menutup ops SAR ini secara resmi pada pukul 13.00 WIB," ujarnya.
Ia mengatakan pencarian akan kembali dilakukan saat didapati tanda-tanda atau hal yang merupakan titik terang dari keadaan korban.
Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian, yakni Basarnas, perangkat nagari, Damkar Limapuluh kota, KSB, media, BPBD, PMI, orari, palito dan lainnya.
Sebelumnya, seorang pria, Hasnadi (30) yang berasal dari Ujung Batu, Kepulauan Riau dinyatakan hilang saat ingin berziarah ke salah satu pusara keluarganya di Talang Maua, Kabupaten Limapuluh Kota.
Ia mengatakan hilangnya pria tersebut terjadi pada Kamis (15/7) seusai yang bersangkutan menjenguk orang tuanya yang sedang sakit.
"Yang bersangkutan berniat menjenguk orang tuanya sakit di Talang Maua Kecamatan Mungka, setelah dari rumah orang tua survivor melanjutkan berziarah ke kuburan melewati hutan namun hingga sore survivor tidak kembali pulang," ujarnya.