Parit Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mulai mengoperasikan sistem informasi gempa dan tsunami yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia secara terkini yakni Warning Recever Sistem (WRS) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk percepatan penanggulangan bencana. 

"WRS ini merupakan generasi terbaru untuk menginformasikan terkait gempa dan tsunami dengan cepat dari BMKG, jadi lebih canggih dari sebelumnya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya di Parit Malintang, Senin. 

Ia mengatakan dengan alat dari BMKG tersebut maka pihaknya dapat segera menginformasikan terkait potensi tsunami kepada warga di daerah itu agar dapat cepat mengevakuasi diri. 

Ia menyampaikan alat tersebut dibutuhkan Padang Pariaman karena daerah itu berhadapan langsung dengan patahan megathrust Mentawai sehingga informasi terkait potensi tsunami harus cepat disebarkan kepada warga. 

"Asalkan ada gempa disampaikan melalui alat ini,  bahkan magnitudo  juga diinformasikan sedangkan magnitudo 5  ke atas sirenenya akan berbunyi," katanya.

Budi mengatakan alat tersebut tiba di Padang Pariaman secara bertahap hingga akhirnya semua komponen sampai dan dipasang serta dioperasikan pada Kamis (15/7).

Ia menyampaikan WRS tersebut menambah semangat pihaknya untuk memeriksa dan menjaga kesiapan alat pendeteksi peringatan dini tsunami yang dipasang di sejumlah lokasi di pesisir Padang Pariaman.

"Meskipun dengan alat ini kami hanya menunggu informasi karena operatornya dari BMKG namun hal ini dapat membantu pihaknya," ujarnya.

Untuk menjaga kesiapan warga di pesisir pantai Padang Pariaman, lanjutnya pihaknya telah membentuk desa tangguh bencana dengan tujuan dapat memberikan edukasi kepada warga terkait evakuasi. 

Selain itu, kata dia pihaknya juga membuat jalur evakuasi tsunami meskipun jumlahnya belum maksimal karena masih terkendala dengan anggaran. 

"Nanti jalur tersebut secara bertahap akan dibangun sesuai dengan anggaran," tambahnya.

 


Pewarta : Aadiat Makruf Sabir
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024