Lubukbasung, (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat memproduksi bibit ikan lele sekitar 100 ribu setiap panen atau satu kali 20 hari di lokasi pembibitan di Lapas itu.
"Produksi bibit itu berasal dari 30 ekor induk ikan lele yang ada di pembibitan itu," kata Kepala Lapas Kelas IIB Lubukbasung, Suroto di Lubukbasung, Senin.
Ia mengatakan, bibit ikan lele itu dipasarkan ke pembudidaya ikan di daerah itu melalui mitra PT Ananda.
Bibit lele tersebut dijual dengan harga Rp100 sampai Rp300 per ekor sesuai dengan ukurannya.
"Paling kecil dijual Rp100 per ekor dan paling besar Rp300 per ekor," katanya.
Ia menambahkan pembibitan itu memiliki 12 unit kolam dengan memberdayakan warga binaan dan diawasi oleh satu orang petugas.
Rencananya, Lapas Kelas IIB Lubukbasung bakal mengembangkan budidaya ikan nila bekerjasama dengan PT Ananda.
Selain itu, mengembangkan lahan pertanian jagung di Tiku Lima Jorong dengan luas sekitar lima hektare, karena lokasi hanya ada sekitar 0,5 hektare di lahan Lapas Kelas IIB Lubukbasung.
"Kita telah melakukan kerjasama dengan tokoh adat di daerah itu dan dalam waktu dekat akan ditanam," katanya.
Hasil penjualan itu akan menjadi pendapatan negara bukan pajak, karena target pada tahun ini Rp15 juta.
"Kita berharap target ini bakal tercapai nantinya pada akhir 2021," katanya. (*)
"Produksi bibit itu berasal dari 30 ekor induk ikan lele yang ada di pembibitan itu," kata Kepala Lapas Kelas IIB Lubukbasung, Suroto di Lubukbasung, Senin.
Ia mengatakan, bibit ikan lele itu dipasarkan ke pembudidaya ikan di daerah itu melalui mitra PT Ananda.
Bibit lele tersebut dijual dengan harga Rp100 sampai Rp300 per ekor sesuai dengan ukurannya.
"Paling kecil dijual Rp100 per ekor dan paling besar Rp300 per ekor," katanya.
Ia menambahkan pembibitan itu memiliki 12 unit kolam dengan memberdayakan warga binaan dan diawasi oleh satu orang petugas.
Rencananya, Lapas Kelas IIB Lubukbasung bakal mengembangkan budidaya ikan nila bekerjasama dengan PT Ananda.
Selain itu, mengembangkan lahan pertanian jagung di Tiku Lima Jorong dengan luas sekitar lima hektare, karena lokasi hanya ada sekitar 0,5 hektare di lahan Lapas Kelas IIB Lubukbasung.
"Kita telah melakukan kerjasama dengan tokoh adat di daerah itu dan dalam waktu dekat akan ditanam," katanya.
Hasil penjualan itu akan menjadi pendapatan negara bukan pajak, karena target pada tahun ini Rp15 juta.
"Kita berharap target ini bakal tercapai nantinya pada akhir 2021," katanya. (*)