Singapura, (Antara/AFP) - Perselisihan luar biasa antara Korea Selatan (Korsel) dan Iran menyoroti tensi-tensi di pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia fase grup terakhir, di mana Australia juga perlu waspada sebelum berusaha mengamankan tiket mereka ke Brazil. Janji Korsel untuk "menyulitkan kehidupan" kepada Iran dan memaksa kapten mereka untuk "menangis darah" telah menajamkan persaingan di antara kedua negara sebelum pertandingan Selasa antara kedua raksasa Asia di Stadion Piala Dunia Seoul. Korsel, yang memuncaki Grup A dengan keunggulan satu angka, hanya memerlukan hasil imbang untuk mencapai Brazil 2014 namun kemenangan bagi Iran akan menggaransi penampilan mereka di Piala Dunia untuk keempat kalinya. Tim peringkat ketiga Uzbekistan, yang tertinggal dua angka dari Iran, harus menang di Qatar untuk menjaga peluang mereka lolos otomatis. Di Grup B, Australia dapat bergabung dengan Jepang, yang telah memastikan lolos, ke Brazil melalui kemenangan atas Irak di Sydney. Oman, yang tertinggal satu angka dari Australia di peringkat ketiga, menghadapi Yordania saat mereka berpeluang untuk merebut peringkat kedua dari Socceroos. Namun Korsel dan Iran, di mana keduanya total telah mencatatkan 11 penampilan di Piala Dunia, menambahkan bumbu emosional kepada pertemuan mereka dengan perang kata-kata antara para pelatih dan pemain mereka. Setelah pelatih Korsel Choi Kang Hee bersumpah untuk "menyulitkan kehidupan" bagi Iran memancing respon keras dari pelatih mereka Carlos Queiroz dan kapten Javad Nekounam, para pemain tuan rumah melancarkan serangan terkini. "Saya akan membuat dia (Nekounam) menangis darah," kata penyerang yang bermain di Liga Jerman Son Heung Min, sedangkan Choi bersumpah bahwa Queiroz akan menyaksikan Piala Dunia dari kampung halamannya di Portugal. Kekisruhan ini menyusul tudingan-tudingan kubu Korsel bahwa pihaknya mendapat beberapa perlakuan buruk saat melawat ke Tehran Oktober silam, di mana mereka mengeluhkan masalah visa dan buruknya lapangan latihan. Pada pertandingan itu, Korsel kalah 0-1. "Semua pemain kami mengingat buruknya perlakuan yang mereka terima (di tehran). Saya pikir kami harus menyulitkan hidup Iran," kata Choi pada pekan lalu. Iran memenangi sepuluh dari 26 pertandingan "head-to-head" berbanding sembilan kemenangan untuk korsel, namun lawatan "Tim Melli" ke Semenanjung Korea juga termasuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia ke tetangganya Korea Utara pada 2005. Para pendukung tuan rumah melemparkan botol-botol dan kursi ke lapangan saat Iran menang 2-0 di Pyongyang, dan setelah para penonton yang marah mengurung tim tamu di dalam stadion. Australia akan berharap pertandingan yang lebih mudah saat melawan Irak, khususnya setelah pada pekan lalu kemenangan 4-0 atas Yordania membawa mereka ke ambang partisipasi ketiga secara berturut-turut di Piala Dunia. Irak, juara Piala Asia 2007, tidak diperkuat kapten Tounis Mahmoud dan gelandang berpengaruh Nashat Akram. Namun para pemain Australia senior bersama pelatih Holger Osieck memperingatkan bahwa mereka belum dapat berpesta. "Manajer dan para pemain senior telah meyakinkan bahwa tidak seorang pun berbicara mengenai menari samba. Saat ini tidak seorang pun sudah berada di Brazil," kata kapten Australia Lucas Neill. "Kami memerlukan satu pertandingan, satu kemenangan. Kemudian kami dapat mulai berpikir mengenai semua mimpi yang menjadi kenyataan." Waktunya semakin sempit bagi para pemain Socceroos yang sudah menua, di mana kiper Mark Schwarzer akan berusia 41 tahun pada Piala Dunia tahun depan, sedangkan Neill, penyerang Tim Cahill, dan gelandang Mark Bresciano semuanya akan berusia 34 tahun. Namun peluang untuk tampil di Piala Dunia ketiga secara bersama-sama, setelah mencapai putaran 16 besar pada 206 dan nyaris gagal melewati fase grup pada 2010,terbukti menjadi motivasi kuat bagi para veteran Australia. "Kami benar-benar akan senang untuk memainkan Piala Dunia ini bersama-sama, karena ini telah menjadi bagian dari Socceroos untuk kurun waktu yang lama telah merupakan petualangan hebat," kata Breciano. "Bagi saya secara pribadi dan sejumlah pemain lain, kami akan dapat bermain di tiga Piala Dunia jika kami mendapatkan hasil pada Selasa maka itu akan menjadi pencapaian masif yang besar bagi kami." Dua tim teratas di Grup A dan B mendapat tiket otomatis lolos. Dua tim peringkat ketiga akan saling berhadapan satu sama lain pada dua pertandingan pada September. Tim pemenang akan memainkan play off antar benua pada November melawan tim peringkat kelima dari kualifikasi Amerika Selatan untuk satu tempat terakhir di Brazil 2014. (*/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024