Painan (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) terus menggenjot capaian inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik terhadap sapi dan kerbau betina.
Upaya itu dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan ternak sapi dan kerbau agar daerah itu tetap menjadi sentra penghasil daging sapi dan kerbau di Sumatera Barat.
Hal itu diungkapkan Kepala Disnakeswan Pessel, Efrianto, dengan didampingi Kepala seksi (Kasi) Bibid, Joni Alfian Kamis (8/7) terkait upaya daerah itu dalam memaksimalkan capaian IB dengan target sebanyak 9.400 ekor di tahun 2021 ini.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan cara mengintroduksi atau memperkenalkan program tersebut kepada peternak terkait program IB tersebut.
"Untuk menggenjot agar capaian IB atau kawin suntik terhadap ternak bisa tercapai maksimal, sehingga kami melalui petugas juga mengintroduksi atau memperkenalkan program tersebut kepada peternak yang belum begitu memahami apa itu IB. Pengenalan atau introduksi ini kita maksimalkan pada kecamatan-kecamatan yang potensial pengembangan sapinya," kata Efrianto.
Beberapa kecamatan yang potensial itu adalah Kecamatan Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, Airpura, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, dan Lunang dan Kecamatan Silaut.
"Tahun 2021 ini kita menargetkan IB sebanyak 9.400 ekor atau kali, dari target itu sudah tercapai sebanyak 4.387 ekor atau sebesar 51,4 persen. Karena introduksi atau pengenalan terus dilakukan kepada masyarakat peternak, sehingga kita optimis menjelang akhir tahun target itu tercapai," jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah tenaga inseminator yang hanya 26 orang di daerah itu, bisa dikatakan tidak sebanding dengan jumlah ternak yang ada.
Dari itu dia meminta kepada petugas agar melakukan komunikasi aktif dengan peternak. Tujuannya tentu agar program IB yang dilakukan secara gratis itu, bisa dilakukan secara merata.
"Dengan jumlah tenaga inseminator hanya sebanyak 26 orang, maka bisa dikatakan tidak sebanding dengan jumlah ternak yang ada. Sebab untuk ternak sapi saja yang terdata saat ini mencapai 85.031 ekor, dimana jenis betina sebanyak 61.364 ekor, dan jantan 23.685 ekor. Belum lagi ternak kerbau sebanyak 7.998 ekor pula, yang terdiri dari betina sebanyak 6.091 ekor, dan jantan sebanyak 1.903 ekor pula," tutupnya
Upaya itu dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan ternak sapi dan kerbau agar daerah itu tetap menjadi sentra penghasil daging sapi dan kerbau di Sumatera Barat.
Hal itu diungkapkan Kepala Disnakeswan Pessel, Efrianto, dengan didampingi Kepala seksi (Kasi) Bibid, Joni Alfian Kamis (8/7) terkait upaya daerah itu dalam memaksimalkan capaian IB dengan target sebanyak 9.400 ekor di tahun 2021 ini.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan cara mengintroduksi atau memperkenalkan program tersebut kepada peternak terkait program IB tersebut.
"Untuk menggenjot agar capaian IB atau kawin suntik terhadap ternak bisa tercapai maksimal, sehingga kami melalui petugas juga mengintroduksi atau memperkenalkan program tersebut kepada peternak yang belum begitu memahami apa itu IB. Pengenalan atau introduksi ini kita maksimalkan pada kecamatan-kecamatan yang potensial pengembangan sapinya," kata Efrianto.
Beberapa kecamatan yang potensial itu adalah Kecamatan Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, Airpura, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, dan Lunang dan Kecamatan Silaut.
"Tahun 2021 ini kita menargetkan IB sebanyak 9.400 ekor atau kali, dari target itu sudah tercapai sebanyak 4.387 ekor atau sebesar 51,4 persen. Karena introduksi atau pengenalan terus dilakukan kepada masyarakat peternak, sehingga kita optimis menjelang akhir tahun target itu tercapai," jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah tenaga inseminator yang hanya 26 orang di daerah itu, bisa dikatakan tidak sebanding dengan jumlah ternak yang ada.
Dari itu dia meminta kepada petugas agar melakukan komunikasi aktif dengan peternak. Tujuannya tentu agar program IB yang dilakukan secara gratis itu, bisa dilakukan secara merata.
"Dengan jumlah tenaga inseminator hanya sebanyak 26 orang, maka bisa dikatakan tidak sebanding dengan jumlah ternak yang ada. Sebab untuk ternak sapi saja yang terdata saat ini mencapai 85.031 ekor, dimana jenis betina sebanyak 61.364 ekor, dan jantan 23.685 ekor. Belum lagi ternak kerbau sebanyak 7.998 ekor pula, yang terdiri dari betina sebanyak 6.091 ekor, dan jantan sebanyak 1.903 ekor pula," tutupnya