Butusangkar (ANTARA) - Nagari Pandai Sikek dan Koto Laweh di Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat terpilih sebagai lokasi Riset dan Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK), Badan Litbang Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) untuk komoditas bawang merah.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Dr. Husnain di Pandai Sikek Jum'at, mengatakan Pandai Sikek dipilih karena daerah itu merupakan dataran tinggi yang memiliki karakter tanah yang masam dan kandungan air sedikit hanya dengan mengandalkan curah hujan hingga lahannya sangat potensial untuk daerah riset.
"Kita berharap teknologi pertanian yang digunakan pada lahan pertanian ini dapat meningkatkan produksi bawang merah di kalangan petani hingga dapat meningkatkan pendapatan petani," katanya.
Ia mengatakan untuk pengembangan riset ini Kementan hanya memilih tiga daerah di Indonesia yang menjadi lokasi riset, yaitu Sumatera Barat dengan bawang merah, Lampung untuk komoditas jagung, dan Nusa Tenggara Barat untuk komoditas jagung.
Untuk penanaman bawang merah di Tanah Datar dengan memanfaatkan teknologi pertanian ini dilakukan pada lahan seluas 9,57 hektare yang terdiri dari tiga kelompok yaitu Kelompok Tapian Puti, Kelompok Bujang Juaro dan Kelompok Berkah Agro.
Sementra tim peneliti dari Balitbang Kementerian Pertanian Ir. Hendri Sosiawan mengatakan adapun beberpa teknologi yang dipadukan pada penanaman pada bawang merah ini yaitu bibit bawang merah provitas tinggi (Batu Ijo) dipadukan dengan irigasi curah (hose spray) yang cocok untuk daerah dataran tinggi.
Selain itu pembuatan lahan menggunakan alat pembuat bedeng (cultivator) dan penanganan hama ulat yang efektif, efisien dan ramah lingkungan melalui feromon exi sehingga dapat mengurangi pemakaian fungisida.
Wakil Bupati (Wabup) Tanah Datar, Richi Aprian mengatakan dengan ditetapkan Tanah Datar sebagai lokasi riset diharapkan lebih memberi motivasi anggota kelompok tani sehingga dapat meraih hasil panen yang maksimal.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada kelompok tani yang sudah bersedia membuka pintu untuk perubahan dan teknologi dengan menyediakan lahan untuk ditanam bawang merah.
Wabup berharap ke depannya khususnya Jorong Pagu-Pagu Nagari Pandai Sikek sebagai sentra penghasil bawang merah untuk wilayah Kabupaten Tanah Datar khususnya bahkan Sumatera Barat.
"Tidak hanya hasil pertanian bawang merah tetapi dapat pula diolah dengan nilai tambah produk seperti minyak bawang ataupun bawang goreng. Tentu hal ini dapat pula meningkatkan penghasilan petani di Pandai Sikek," ujarnya.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Dr. Husnain di Pandai Sikek Jum'at, mengatakan Pandai Sikek dipilih karena daerah itu merupakan dataran tinggi yang memiliki karakter tanah yang masam dan kandungan air sedikit hanya dengan mengandalkan curah hujan hingga lahannya sangat potensial untuk daerah riset.
"Kita berharap teknologi pertanian yang digunakan pada lahan pertanian ini dapat meningkatkan produksi bawang merah di kalangan petani hingga dapat meningkatkan pendapatan petani," katanya.
Ia mengatakan untuk pengembangan riset ini Kementan hanya memilih tiga daerah di Indonesia yang menjadi lokasi riset, yaitu Sumatera Barat dengan bawang merah, Lampung untuk komoditas jagung, dan Nusa Tenggara Barat untuk komoditas jagung.
Untuk penanaman bawang merah di Tanah Datar dengan memanfaatkan teknologi pertanian ini dilakukan pada lahan seluas 9,57 hektare yang terdiri dari tiga kelompok yaitu Kelompok Tapian Puti, Kelompok Bujang Juaro dan Kelompok Berkah Agro.
Sementra tim peneliti dari Balitbang Kementerian Pertanian Ir. Hendri Sosiawan mengatakan adapun beberpa teknologi yang dipadukan pada penanaman pada bawang merah ini yaitu bibit bawang merah provitas tinggi (Batu Ijo) dipadukan dengan irigasi curah (hose spray) yang cocok untuk daerah dataran tinggi.
Selain itu pembuatan lahan menggunakan alat pembuat bedeng (cultivator) dan penanganan hama ulat yang efektif, efisien dan ramah lingkungan melalui feromon exi sehingga dapat mengurangi pemakaian fungisida.
Wakil Bupati (Wabup) Tanah Datar, Richi Aprian mengatakan dengan ditetapkan Tanah Datar sebagai lokasi riset diharapkan lebih memberi motivasi anggota kelompok tani sehingga dapat meraih hasil panen yang maksimal.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada kelompok tani yang sudah bersedia membuka pintu untuk perubahan dan teknologi dengan menyediakan lahan untuk ditanam bawang merah.
Wabup berharap ke depannya khususnya Jorong Pagu-Pagu Nagari Pandai Sikek sebagai sentra penghasil bawang merah untuk wilayah Kabupaten Tanah Datar khususnya bahkan Sumatera Barat.
"Tidak hanya hasil pertanian bawang merah tetapi dapat pula diolah dengan nilai tambah produk seperti minyak bawang ataupun bawang goreng. Tentu hal ini dapat pula meningkatkan penghasilan petani di Pandai Sikek," ujarnya.