Lubukbasung, (ANTARA) - Sebanyak tiga ekor beruk (macaca nemestrina) meresahkan warga Balai I, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pasalnya satwa liar itu mengejar masyarakat dan merusak tanaman.
Wali Jorong Balai I, Kulo Parman di Lubukbasung, Selasa, mengatakan di lokasi ada tiga ekor beruk yang berkeliaran berkelamin betina dua ekor dan jantan satu ekor.
"Beruk sempat mengejar salah seorang warga dan telah menggangu tanaman warga," katanya.
Ia mengatakan, khusus beruk jantan berukuran cukup besar dan agresif membuat warga resah dan takut.
Pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra mengatakan mendapatkan laporan itu tim mendatangi lokasi pada Senin (7/6).
Selanjutnya melakukan wawancara saksi mata dan melaksanakan identifikasi lapangan. Dari keterangan warga dua ekor beruk betina sudah tidak nampak lagi semenjak satu bulan belakangan.
Khusus beruk jantan, kemarin sempat bertemu dengan petugas dan langsung lari. Dari ukurannya, lebih besar dari beruk yang mengganggu dan masuk asrama siswi di SMK Buogenvil Lubukbasung pada Maret 2021.
"Beruk jantan itu berkemungkinan birahi karna mengincar beruk betina peliharaan warga setempat," katanya.
Ia menambahkan kepada warga diberikan sosialisasi dan edukasi pencegahan gangguan dari satwa beruk itu.
Apabila masih terjadi kemunculan, tambahnya, maka akan dilakukan penanganan oleh Resor KSDA Agam.
Saat ini pihaknya sedang melakukan penanganan makhluk misterius di Palembayan.
"Warga kami arahkan untuk mengusir dulu dan apabila masih muncul maka akan kami tangkap menggunakan kandang jebak," katanya. (*)
Wali Jorong Balai I, Kulo Parman di Lubukbasung, Selasa, mengatakan di lokasi ada tiga ekor beruk yang berkeliaran berkelamin betina dua ekor dan jantan satu ekor.
"Beruk sempat mengejar salah seorang warga dan telah menggangu tanaman warga," katanya.
Ia mengatakan, khusus beruk jantan berukuran cukup besar dan agresif membuat warga resah dan takut.
Pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra mengatakan mendapatkan laporan itu tim mendatangi lokasi pada Senin (7/6).
Selanjutnya melakukan wawancara saksi mata dan melaksanakan identifikasi lapangan. Dari keterangan warga dua ekor beruk betina sudah tidak nampak lagi semenjak satu bulan belakangan.
Khusus beruk jantan, kemarin sempat bertemu dengan petugas dan langsung lari. Dari ukurannya, lebih besar dari beruk yang mengganggu dan masuk asrama siswi di SMK Buogenvil Lubukbasung pada Maret 2021.
"Beruk jantan itu berkemungkinan birahi karna mengincar beruk betina peliharaan warga setempat," katanya.
Ia menambahkan kepada warga diberikan sosialisasi dan edukasi pencegahan gangguan dari satwa beruk itu.
Apabila masih terjadi kemunculan, tambahnya, maka akan dilakukan penanganan oleh Resor KSDA Agam.
Saat ini pihaknya sedang melakukan penanganan makhluk misterius di Palembayan.
"Warga kami arahkan untuk mengusir dulu dan apabila masih muncul maka akan kami tangkap menggunakan kandang jebak," katanya. (*)