Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Solok, Sumatera Barat mendorong wali nagari untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di setiap nagari.
Kepala Disparbud Kabupaten Solok, Nasripul Romika di Arosuka, Jumat, mengatakan 200 objek wisata yang ada di Kabupaten Solok rata-rata berada di setiap nagari.
Untuk itu, ia mendorong agar wali nagari mengembangkan objek wisata yang ada di setiap nagari di bawah dukungan pemerintah nagari serta dalam Anggaran Pandapatan Belanja Desa (APBDes)
"Karena wali nagari diberikan anggaran yang cukup untuk mengelola dan menata objek wisata yang ada di nagari. Hal itu diatur dalam Permendes Nomor 13 tahun 2020," ucapnya.
Permendes Nomor 13 tahun 2020 yang dikeluarkan tersebut mengenai prioritas penggunaan dana desa 2021 dalam rangka Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
Bedasarkan Permendes tersebut setiap wali nagari bisa menganggarkan dana nagari untuk pengembangan, pengelolaan dan penataan objek wisata berupa membuat homestay, menjadikan desa wisata, serta mengembangkan seni budaya yang ada di setiap nagari.
"Nantinya, setiap nagari bisa berekreasi dan berinovasi," ujarnya.
Di samping itu, ia mengatakan Kemenparekraf saat ini lebih konsen dalam mengambangkan semua wisata yang beriringan dengan Permendes nomor 13 tahun 2020.
"Tentu ini menjadi peluang besar bagi nagari dalam mengembangkan objek wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata dia.
Ia mengatakan saat ini beberapa kegiatan dalam menunjang sektor pariwisata memang dikurangi dalam rangka mencegah kerumunan yang dapat memicu penyebaran COVID-19.
"Biasanya sebelum pandemi COVID-19 memang banyak kegiatan yang diadakan berupa festival ranah lima danau, kegiatan makan bajamba dengan 1.001 dulang. Bahkan sudah ada yang mendaftar 2.900 peserta beragam khas kuliner di Kabupaten Solok," kata dia.
Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga pengembangan objek wisata dapat berjalan lancar demi membangkitkan perekonomian di Kabupaten Solok.
Kepala Disparbud Kabupaten Solok, Nasripul Romika di Arosuka, Jumat, mengatakan 200 objek wisata yang ada di Kabupaten Solok rata-rata berada di setiap nagari.
Untuk itu, ia mendorong agar wali nagari mengembangkan objek wisata yang ada di setiap nagari di bawah dukungan pemerintah nagari serta dalam Anggaran Pandapatan Belanja Desa (APBDes)
"Karena wali nagari diberikan anggaran yang cukup untuk mengelola dan menata objek wisata yang ada di nagari. Hal itu diatur dalam Permendes Nomor 13 tahun 2020," ucapnya.
Permendes Nomor 13 tahun 2020 yang dikeluarkan tersebut mengenai prioritas penggunaan dana desa 2021 dalam rangka Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
Bedasarkan Permendes tersebut setiap wali nagari bisa menganggarkan dana nagari untuk pengembangan, pengelolaan dan penataan objek wisata berupa membuat homestay, menjadikan desa wisata, serta mengembangkan seni budaya yang ada di setiap nagari.
"Nantinya, setiap nagari bisa berekreasi dan berinovasi," ujarnya.
Di samping itu, ia mengatakan Kemenparekraf saat ini lebih konsen dalam mengambangkan semua wisata yang beriringan dengan Permendes nomor 13 tahun 2020.
"Tentu ini menjadi peluang besar bagi nagari dalam mengembangkan objek wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata dia.
Ia mengatakan saat ini beberapa kegiatan dalam menunjang sektor pariwisata memang dikurangi dalam rangka mencegah kerumunan yang dapat memicu penyebaran COVID-19.
"Biasanya sebelum pandemi COVID-19 memang banyak kegiatan yang diadakan berupa festival ranah lima danau, kegiatan makan bajamba dengan 1.001 dulang. Bahkan sudah ada yang mendaftar 2.900 peserta beragam khas kuliner di Kabupaten Solok," kata dia.
Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga pengembangan objek wisata dapat berjalan lancar demi membangkitkan perekonomian di Kabupaten Solok.