Padang Aro (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengeluhkan tegangan listrik PLN rendah padahal daerah itu merupakan salah satu penghasil listrik terbesar.
"Sering tegangan listrik rendah dan bagi kami yang memiliki kilometer token listrik malah tidak menyala sama sekali dan rentang waktunya cukup lama," kata salah seorang warga Sangir Weni (35), di Padang Aro, Rabu.
Dia mengatakan, sejak Selasa (18/5) sekitar pukul 21.30 WIB hingga saat ini Rabu (19/5) pukul 09.00 WIB tegangan listrik PLN masih rendah dan tidak satupun lampu atau alat elektronik yang bisa hidup.
Padahal, katanya, Solok Selatan menjadi salah satu penghasil listrik terbesar di Sumbar dengan geothermalnya.
"Tapi mengapa tegangannya masih sering rendah?," katanya.
Akibat rendahnya tegangan listrik dalam waktu lama, katanya, membuat persediaan bahan makanan seperti ikan dan daging yang disimpan didalam lemari pendingin rusak.
"Biasanya kami menyimpan bahan makanan seperti ikan dan daging dalam kulkas sebagai persediaan tetapi dengan tegangan listrik rendah membuat persediaan tersebut rusak," ujarnya.
Dampak rendahnya tegangan listrik juga dirasakan oleh warga Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena merupakan wilayah PLN Rayon Muaralabuh.
Arfi warga Pantai Cermin mengatakan, rendahnya tegangan listrik sering terjadi terutama disaat kebutuhan besar yaitu dari pukul 18.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib.
"Saat maghrib kami membutuhkan air dan sebagian besar masyarakat menggunakan sumur dan butuh listrik untuk menghidupkan pompa air tapi malah tidak bisa karena tegangan rendah," ujarnya.
Sementara itu manager PLN Rayon Muaralabuh Hafiz mengatakan, hari ini memang terjadi gangguan dan tim sudah turun ke lapangan.
"Petugas kami sudah turun ke lapangan guna mengatasi gangguan lisrik nanti kami informasikan lagi," ujarnya.
"Sering tegangan listrik rendah dan bagi kami yang memiliki kilometer token listrik malah tidak menyala sama sekali dan rentang waktunya cukup lama," kata salah seorang warga Sangir Weni (35), di Padang Aro, Rabu.
Dia mengatakan, sejak Selasa (18/5) sekitar pukul 21.30 WIB hingga saat ini Rabu (19/5) pukul 09.00 WIB tegangan listrik PLN masih rendah dan tidak satupun lampu atau alat elektronik yang bisa hidup.
Padahal, katanya, Solok Selatan menjadi salah satu penghasil listrik terbesar di Sumbar dengan geothermalnya.
"Tapi mengapa tegangannya masih sering rendah?," katanya.
Akibat rendahnya tegangan listrik dalam waktu lama, katanya, membuat persediaan bahan makanan seperti ikan dan daging yang disimpan didalam lemari pendingin rusak.
"Biasanya kami menyimpan bahan makanan seperti ikan dan daging dalam kulkas sebagai persediaan tetapi dengan tegangan listrik rendah membuat persediaan tersebut rusak," ujarnya.
Dampak rendahnya tegangan listrik juga dirasakan oleh warga Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena merupakan wilayah PLN Rayon Muaralabuh.
Arfi warga Pantai Cermin mengatakan, rendahnya tegangan listrik sering terjadi terutama disaat kebutuhan besar yaitu dari pukul 18.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib.
"Saat maghrib kami membutuhkan air dan sebagian besar masyarakat menggunakan sumur dan butuh listrik untuk menghidupkan pompa air tapi malah tidak bisa karena tegangan rendah," ujarnya.
Sementara itu manager PLN Rayon Muaralabuh Hafiz mengatakan, hari ini memang terjadi gangguan dan tim sudah turun ke lapangan.
"Petugas kami sudah turun ke lapangan guna mengatasi gangguan lisrik nanti kami informasikan lagi," ujarnya.