Solok, (ANTARA) - Tim Safari Ramadhan 1442 Hijriah VII Solok mengimbau orang tua agar mengawasi penggunaan gadget bagi anak untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan seksual terhadap wanita dan anak-anak di kota itu.
"Saat ini gadget berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Di sana banyak konten-konten negatif yang belum selayaknya ditonton oleh anak," kata Wakil Koordinator Tim VII Rosa Vella saat memberikan pengarahan di Masjid Nurul Ilmi Kelurahan Simpang Rumbio, Senin malam (19/4).
Ia menyarankan pada orang tua agar 100 persen penjagaan terhadap anak dalam penggunaan gadget.
"Karena mereka sudah menonton video yang tak pantas ditonton. Maka dari itu kita sebagai orang tua harus berhati-hati," ujar dia.
Bahkan kata dia saat ini akibat tontonan video tersebut sudah menimbulkan terjadinya kejahatan seksual terhadap wanita dan anak-anak di kota itu. "Adanya pemaksaan untuk melakukan tindakan yang tak senonoh," ucap dia.
Ia menyebutkan saat ini sudah hampir 100 persen orang tua dipanggil ke sekolah terkait persoalan tersebut. Untuk itu, ia mengajak agar bersama-sama mengawasi perbuatan yang dilakukan anak-anak.
Menurutnya tanpa kerja sama yang baik dengan semua pihak maka kasus tersebut tidak akan terselesaikan dengan baik.
"Saat ini Dinas Pendidikan Kota Solok sudah berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Satpol PP, dan pihak kepentingan lainnya dalam memberantas kasus ini," ucapnya.
Selain itu, pentingnya anak-anak dibekali ilmu agama dan pengetahuan tentang itu. Sebab dari perbuatan tersebut akan berdampak buruk terhadap para korbannya.
Lebih lanjut, kegiatan safari Ramadhan Solok ini merupakan yang pertama kali setelah dua tahun tidak dilaksanakan di Kota Solok akibat pandemi COVID-19.
"Saat ini gadget berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Di sana banyak konten-konten negatif yang belum selayaknya ditonton oleh anak," kata Wakil Koordinator Tim VII Rosa Vella saat memberikan pengarahan di Masjid Nurul Ilmi Kelurahan Simpang Rumbio, Senin malam (19/4).
Ia menyarankan pada orang tua agar 100 persen penjagaan terhadap anak dalam penggunaan gadget.
"Karena mereka sudah menonton video yang tak pantas ditonton. Maka dari itu kita sebagai orang tua harus berhati-hati," ujar dia.
Bahkan kata dia saat ini akibat tontonan video tersebut sudah menimbulkan terjadinya kejahatan seksual terhadap wanita dan anak-anak di kota itu. "Adanya pemaksaan untuk melakukan tindakan yang tak senonoh," ucap dia.
Ia menyebutkan saat ini sudah hampir 100 persen orang tua dipanggil ke sekolah terkait persoalan tersebut. Untuk itu, ia mengajak agar bersama-sama mengawasi perbuatan yang dilakukan anak-anak.
Menurutnya tanpa kerja sama yang baik dengan semua pihak maka kasus tersebut tidak akan terselesaikan dengan baik.
"Saat ini Dinas Pendidikan Kota Solok sudah berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Satpol PP, dan pihak kepentingan lainnya dalam memberantas kasus ini," ucapnya.
Selain itu, pentingnya anak-anak dibekali ilmu agama dan pengetahuan tentang itu. Sebab dari perbuatan tersebut akan berdampak buruk terhadap para korbannya.
Lebih lanjut, kegiatan safari Ramadhan Solok ini merupakan yang pertama kali setelah dua tahun tidak dilaksanakan di Kota Solok akibat pandemi COVID-19.