Padang (ANTARA) - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Sumatera Barat (Sumbar) mendorong hadirnya guru yang berenergi dan bersinergi melalui bimbingan teknis pembelajaran untuk guru yang digelar secara daring pada 31 Maret-5 April 2021.
Ketua MGMP Sosiologi Sumbar, Ikhsanul Ikhwan di Padang, Kamis, menyampaikan pandemi COVID-19 telah mengubah cara belajar menjadi daring sehingga menjadi tantangan bagi para guru agar tetap bisa menyampaikan materi dengan efektif.
"Oleh sebab itu kami menggagas bimbingan teknis yang diisi oleh narasumber yang berkompeten untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para guru," kata dia.
Ia menyampaikan bimbingan teknis diikuti tidak hanya oleh guru dari Sumbar namun juga dari Jambi, Riau, Lampung, Kalimantan bahkan hingga Maluku serta guru Sosiologi yang tergabung ke dalam Asosiasi Peneliti dan Pendidik Sosiologi Seluruh Indonesia (AP3SI).
Narasumber yang mengisi kegiatan ini mulai dari Hefri Asra Omika kandidat doktor yang merupakan guru SMAN 1 Titian Teras Jambi, Juita Barti instruktur nasional dari SMAN 1 Banuhampu, pegiat literasi Supadilah dari SMA Al Qudwah.
"Diharapkan melalui kegiatan ini dapat berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik, sesama guru atau pendidik," ujarnya.
Ia menilai pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan termasuk dalam pengelolaan layanan pendidikan.
"Ini menjadi tantangan baru bagi guru berbagai permasalahan pendidikan musti dijawab dan proses pendidikan harus terus berjalan, guru tidak boleh kalah dan menyerah dengan keadaan," katanya.
Oleh sebab itu guru harus punya energi, kekuatan, kemampuan dengan wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni menghadapinya, lanjut dia.
Sementara Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Sumbar, Suindra menilai mata pelajaran sosiologi saat ini dibutuhkan karena pada masa pandemi siswa dituntut untuk mempelajari pola interaksi sosial yang terjadi di masyarakat.
“Pada saat pandemi guru-guru sosiologi terus beraktivitas mencari strategi dan formula terbaru agar siswa tidak jemu selama belajar daring. Oleh karena itu sosiologi menjadi penting bagi siswa,” ujarnya.
Ketua MGMP Sosiologi Sumbar, Ikhsanul Ikhwan di Padang, Kamis, menyampaikan pandemi COVID-19 telah mengubah cara belajar menjadi daring sehingga menjadi tantangan bagi para guru agar tetap bisa menyampaikan materi dengan efektif.
"Oleh sebab itu kami menggagas bimbingan teknis yang diisi oleh narasumber yang berkompeten untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para guru," kata dia.
Ia menyampaikan bimbingan teknis diikuti tidak hanya oleh guru dari Sumbar namun juga dari Jambi, Riau, Lampung, Kalimantan bahkan hingga Maluku serta guru Sosiologi yang tergabung ke dalam Asosiasi Peneliti dan Pendidik Sosiologi Seluruh Indonesia (AP3SI).
Narasumber yang mengisi kegiatan ini mulai dari Hefri Asra Omika kandidat doktor yang merupakan guru SMAN 1 Titian Teras Jambi, Juita Barti instruktur nasional dari SMAN 1 Banuhampu, pegiat literasi Supadilah dari SMA Al Qudwah.
"Diharapkan melalui kegiatan ini dapat berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik, sesama guru atau pendidik," ujarnya.
Ia menilai pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan termasuk dalam pengelolaan layanan pendidikan.
"Ini menjadi tantangan baru bagi guru berbagai permasalahan pendidikan musti dijawab dan proses pendidikan harus terus berjalan, guru tidak boleh kalah dan menyerah dengan keadaan," katanya.
Oleh sebab itu guru harus punya energi, kekuatan, kemampuan dengan wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni menghadapinya, lanjut dia.
Sementara Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Sumbar, Suindra menilai mata pelajaran sosiologi saat ini dibutuhkan karena pada masa pandemi siswa dituntut untuk mempelajari pola interaksi sosial yang terjadi di masyarakat.
“Pada saat pandemi guru-guru sosiologi terus beraktivitas mencari strategi dan formula terbaru agar siswa tidak jemu selama belajar daring. Oleh karena itu sosiologi menjadi penting bagi siswa,” ujarnya.