Lubuk Sikaping, (ANTARA) - Seluas enam hektare sawah siap panen di Jorong Mapun, Nagari Sundata, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, rusak diterjang banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah itu pada Minggu (28/3) sore.
"Hujan deras yang mengguyur pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB menyebabkan sungai meluap hingga memasuki areal persawahan masyarakat," kata Camat Lubuk Sikaping Nina Darmayanti di Lubuk Sikaping, Senin.
Selain merusak areal pertanian, banjir juga membawa material lumpur yang menutupi badan jalan serta masuk ke sejumlah rumah warga.
Ia mengatakan enam hektare sawah yang rusak diterjang banjir itu sebenarnya sudah mulai menguning dan sekitar seminggu lagi akan dipanen petani. Namun karena terjadi banjir menyebabkan petani gagal panen.
Terkait kerugian akibat banjir, ia mengatakan masih dihitung oleh aparat desa setempat yang dibantu oleh pihak kecamatan. Data pasti kerugian ini akan menjadi dasar pemerintah daerah untuk segera memberikan bantuan serta solusi ke depannya.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Ricky mengatakan dalam musibah banjir ini tidak ada korban jiwa, hanya saja masyarakat mengalami kerugian materil.
Data sementara 15 unit rumah terdampak banjir, jalan kampung mengalami rusak sepanjang 50 meter.
Melihat kondisi saat ini, jika curah hujan semakin tinggi akan dapat merusak permukiman masyarakat dengan kerusakan yang lebih parah.
Sesuai data BMKG masih akan terjadi hujan lebat yang dapat menimbulkan banjir dan longsor yang dipengaruhi oleh kondisi badai la nina.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada, dan jika terjadi hujan lebat segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. (*)
"Hujan deras yang mengguyur pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB menyebabkan sungai meluap hingga memasuki areal persawahan masyarakat," kata Camat Lubuk Sikaping Nina Darmayanti di Lubuk Sikaping, Senin.
Selain merusak areal pertanian, banjir juga membawa material lumpur yang menutupi badan jalan serta masuk ke sejumlah rumah warga.
Ia mengatakan enam hektare sawah yang rusak diterjang banjir itu sebenarnya sudah mulai menguning dan sekitar seminggu lagi akan dipanen petani. Namun karena terjadi banjir menyebabkan petani gagal panen.
Terkait kerugian akibat banjir, ia mengatakan masih dihitung oleh aparat desa setempat yang dibantu oleh pihak kecamatan. Data pasti kerugian ini akan menjadi dasar pemerintah daerah untuk segera memberikan bantuan serta solusi ke depannya.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Ricky mengatakan dalam musibah banjir ini tidak ada korban jiwa, hanya saja masyarakat mengalami kerugian materil.
Data sementara 15 unit rumah terdampak banjir, jalan kampung mengalami rusak sepanjang 50 meter.
Melihat kondisi saat ini, jika curah hujan semakin tinggi akan dapat merusak permukiman masyarakat dengan kerusakan yang lebih parah.
Sesuai data BMKG masih akan terjadi hujan lebat yang dapat menimbulkan banjir dan longsor yang dipengaruhi oleh kondisi badai la nina.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada, dan jika terjadi hujan lebat segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. (*)