Batusangkar (ANTARA) - Harga cabai merah di kalangan petani di Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mulai beransur naik jelang Ramadhan 1442 Hijriah.

Salah seorang petani cabai di Tanjung Baru Syafri (67) Sabtu, mengatakan harga cabe di daerah itu naik secara bertahap rata-rata di kisaran dua hingga empat ribu rupiah per kilo gramnya.

Untuk cabai merah merek dumai dan akar pihaknya menjual Rp36 ribu hingga Rp38 ribu ke pengepul sedangkan untuk cabai merah merek kopay dijual di kisaran Rp40 ribu hingga Rp42 ribu.

"Naiknya harga cabai sudah berlangsung sejak tiga minggu terakhir, rata-rata naik sekitar Rp dua ribu  dari harga sebelumnya," katanya.

Ia memprediksi naiknya harga cabai merah diperkirakan bisa terus berlanjut atau bertahan di harga sekarang mengingat cuaca saat ini di musim hujan.

"Biasanya kalau dari pengalaman bertani harga cabai cenderung naik di saat musim hujan, entah saat sekarang ini karena di masa pandemi," katanya.

Sementara Ilham (27) petani cabai lainnya mengatakan naiknya harga cabai di kalangan petani biasanya dikarenakan kurangnya pasokan cabai dari luar daerah.

Faktor kedua yang membuat harga cabai mulai naik adalah faktor cuaca, karena beberapa daerah di Indonesia diguyur hujan deras hingga membuat petani gagal panen dan ada yang masih bertahan tidak menanam.

"Tapi kalau informasi dari toke cabai memang naiknya harga cabai dikarenakan minimnya pasokan dari luar

)  

Pewarta : Etri Saputra
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024