Padang (ANTARA) -
Dalam rangka untuk mengimplementasikan berbagai program peningkatan khususnya kepada mahasiswa yang berkaitan dengan pembelajaran Universitas Andalas menjalin kerja sama dengan Dunia Usaha dan Industri salah satunya Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo).
Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengemukakan setiap perguruan tinggi saat ini tidak hanya fokus pada porgram internal tetapi juga bagaimana bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak unit dan lembaga di luar perguruan tinggi fokusnya kepada dunia usaha dan industri.
Ia menyapaikan hal tersebut sejalan dengan program MBKM yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu mahasiswa hak untuk mengambil beban studi sebanyak 20 SKS di luar kampus.
“Ini juga suatu langkah yang dilakukan oleh semua perguruan tinggi termasuk Universitas Andalas dan masuk ke dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dicapai oleh setiap Rektor,” ujarnya Rektor saat penandantangan MoU yang dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis.
Dengan kesediaan Aprindo untuk berkolaborasi dengan Universitas Andalas, Rektor berharap bisa memberikan angin segar bagi semua terutama peran Aprindo selama ini dalam berbagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kerja sama dengan Aprindo bisa dikolabarasikan terutama dalam menyiapkan anak didik, sebab ke depan mahasiswa atau lulusan harus memiliki kompetensi,” ujarnya.
Ia menambahkan selain memiliki kompetensi lulusan diharapkan juga membuka lapangan usaha sendiri. Maka dari itu sebelum mereka tamat ada pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa disamping dalam kelas juga di luar kelas seperti program magang sehingga mereka nantinya punya modal dan bekal untuk bisa membuka lapangan usaha sendiri.
“Kemudian mahasiswa juga dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aprindo Roy N. Mandey mengatakan Universitas Andalas menjadi perguruan tinggi yang pertama kali menjalin kerja sama dengan Aprindo, dan ini akan menjadi contoh , program kolaborasi ini dapat terus dikembangkan.
Dalam dunia usaha tentu berharap juga ada kolaborasi dalam bidang penilitan dan juga pengabdian, seperti diketahui pemerintah ketika melakukan terobosan dan menyusun regulasi selalu melibatkan akademisi selain pelaku usaha dan pemerintah sebagai regulator.
“Kedepan program magang yang telah disepakati akan didrive oleh ketua DPD Aprindo Sumbar yang akan melanjutkan program ini,” ujarnya.
Menurut Roy ada beberapa hal yang mengemuka dalam usaha khususnya retail ketika menerangkan kepada Pemerintah perihal kemudahan berusaha dan kepastian hukum meskipun sudah ada Omnibus Law tetapi tetap ada pengawalan untuk Peraturan Kementerian bahkan Peraturan Daerah tentu berharap perguruan tinggi juga dapat berkolaborasi sehingga menjadi dua arah kolaborasi untuk bersama-sama memajukan di bidang ekonomi dan bidang lain.
Setelah penandatangan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) terkait Peran Strategis Aprindo dalam Magang Bersertifikat MBKM dipandu oleh Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Endrizal Ridwan, Ph. D.
Dalam rangka untuk mengimplementasikan berbagai program peningkatan khususnya kepada mahasiswa yang berkaitan dengan pembelajaran Universitas Andalas menjalin kerja sama dengan Dunia Usaha dan Industri salah satunya Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo).
Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengemukakan setiap perguruan tinggi saat ini tidak hanya fokus pada porgram internal tetapi juga bagaimana bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak unit dan lembaga di luar perguruan tinggi fokusnya kepada dunia usaha dan industri.
Ia menyapaikan hal tersebut sejalan dengan program MBKM yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu mahasiswa hak untuk mengambil beban studi sebanyak 20 SKS di luar kampus.
“Ini juga suatu langkah yang dilakukan oleh semua perguruan tinggi termasuk Universitas Andalas dan masuk ke dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dicapai oleh setiap Rektor,” ujarnya Rektor saat penandantangan MoU yang dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis.
Dengan kesediaan Aprindo untuk berkolaborasi dengan Universitas Andalas, Rektor berharap bisa memberikan angin segar bagi semua terutama peran Aprindo selama ini dalam berbagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kerja sama dengan Aprindo bisa dikolabarasikan terutama dalam menyiapkan anak didik, sebab ke depan mahasiswa atau lulusan harus memiliki kompetensi,” ujarnya.
Ia menambahkan selain memiliki kompetensi lulusan diharapkan juga membuka lapangan usaha sendiri. Maka dari itu sebelum mereka tamat ada pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa disamping dalam kelas juga di luar kelas seperti program magang sehingga mereka nantinya punya modal dan bekal untuk bisa membuka lapangan usaha sendiri.
“Kemudian mahasiswa juga dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aprindo Roy N. Mandey mengatakan Universitas Andalas menjadi perguruan tinggi yang pertama kali menjalin kerja sama dengan Aprindo, dan ini akan menjadi contoh , program kolaborasi ini dapat terus dikembangkan.
Dalam dunia usaha tentu berharap juga ada kolaborasi dalam bidang penilitan dan juga pengabdian, seperti diketahui pemerintah ketika melakukan terobosan dan menyusun regulasi selalu melibatkan akademisi selain pelaku usaha dan pemerintah sebagai regulator.
“Kedepan program magang yang telah disepakati akan didrive oleh ketua DPD Aprindo Sumbar yang akan melanjutkan program ini,” ujarnya.
Menurut Roy ada beberapa hal yang mengemuka dalam usaha khususnya retail ketika menerangkan kepada Pemerintah perihal kemudahan berusaha dan kepastian hukum meskipun sudah ada Omnibus Law tetapi tetap ada pengawalan untuk Peraturan Kementerian bahkan Peraturan Daerah tentu berharap perguruan tinggi juga dapat berkolaborasi sehingga menjadi dua arah kolaborasi untuk bersama-sama memajukan di bidang ekonomi dan bidang lain.
Setelah penandatangan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) terkait Peran Strategis Aprindo dalam Magang Bersertifikat MBKM dipandu oleh Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Endrizal Ridwan, Ph. D.