Pulau Punjung (ANTARA) - Kabupaten Dharmasraya hari Senin (1/2) l secara resmi memulai pelaksanaan penyuntikkan vaksin COVID-19. Orang pertama yang disuntik vaksin di Dharmasraya adalah Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Sutan Riska bersama sejumlah pejabat Forkopimda mendapatkan suntik vaksin dosis pertama yang dilaksanakan di Aula Lantai II Gedung Baru RSUD Sungai Dareh.
Sebelum divaksin, bupati dan sejumlah pejabat publik lainnya mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Vaksin tahap I dimulai di Dharmasraya, pada awal februari 2021. (Antara/HO-hms)
Dharmasraya sendiri sudah mendapatkan 3.000 ribu dosis vaksin di mana untuk satu orang akan mendapatkan dua kali penyuntikkan.
Bupati dua periode itu meminta seluruh warga Kabupaten Dharmasraya agar masyarakat mendukung upaya pemerintah memberantas pandemi COVID-19 dengan penyuntikkan vaksin.
"Kami juga mengimbau, ketika vaksin ini sudah sampai di tingkat masyarakat, saya mohon semuanya berpartisipasi demi kesehatan kita bersama. Vaksinasi adalah ikhtiar kita untuk meningkatkan imunitas tubuh untuk melawan virus covid," ucap Riska bupati dua periode itu.
Sutan juga memastikan vaksin COVID-19 aman dan halal untuk digunakan. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan keamanan vaksin.
Vaksin tahap I dimulai di Dharmasraya, pada awal februari 2021. (Antara/HO-hms)
“Vaksin ini telah melalui uji klinis sebelum digunakan. Jadi aman dan halal. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya selepas disuntik vaksin.
Suami dari Dewi Lopita Sari menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi juga melibatkan para tokoh publik di kabupaten berjuluk ranah cati nan tigo. Tujuannya untuk dapat meyakinkan masyarakat bahwa vaksin COVID1-9 aman dan halal.
“Tak hanya tokoh publik, proses ini juga dilanjut kepada tenaga kesehatan. Dan setelah itu, vaksinasi akan dilanjutkan kepada pelayan publik, pedagang dan selanjutnya masyarakat,” ungkapnya.
Bupati pemenang pilkada 2020 ini juga menjelaskan adanya penundaan vaksinasi yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, adanya komorbid atau penyakit penyerta.
Bupati Sutan Riska beri arahan saat vaksin tahap I dimulai di Dharmasraya, pada awal februari 2021. (Antara/HO-hms)
“Lalu ada hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya. Kondisi-kondisi itu kan memang tidak boleh divaksin,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terus bergerak menyukseskan vaksinasi nasional dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Hal itu terlihat telah dimulainya vaksinasi bagi 42 orang pedagang di Kabupaten Dharmasraya yang telah disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama.
Vaksin untuk pedagang sudah dimulai di Pasar Tradisional Sikabu dan Ampalu. Pemerintah setempat menargetkan vaksisinasi 80 pedagang.
Vaksinasi bagi pedagang dilakukan sebagai langkah dalam mempercepat pemulihan ekonomi, selain itu mengingat pedagang merupakan orang yang bersentuhan dengan banyak masyarakat.
Para pedagang di pasar tradisional dan masyarakat umumnya di daerah itu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin COVID-19.
"Dengan vaksinasi ini, diharapkan pandemi COVID-19 di Dharmasraya bisa semakin diturunkan, bahkan bisa hilang. Namun jangan meninggalkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menghindari mobilisasi," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya Yosta Defina, di Pulau Punjung.
Vaksin tahap I dimulai di Dharmasraya, pada awal februari 2021. (Antara/HO-hms)
Tidak hanya pedagang sasaran vaksin juga ditujukan kepada Tenaga Kesehatan, TNI, Polri, ASN, pelayan publik lainnya, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Berdasarkan data Dinkes setempat yang diterima pada Rabu (10/3) total seluruh masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama mencapai 1.676 penerima. Penyuntikan dosis kedua 1.303.
Sementara tenaga kesehatan yang sudah menerima suntik vaksin dosis pertama 1.503 penerima dan dosis II 1.303, lanjut dia.
Sedangkan jumlah vaksin yang diterima Pemkab Dharmasraya ialah 3.000 dosis singel dan 170 vial multi dosis.
Sutan Riska bersama sejumlah pejabat Forkopimda mendapatkan suntik vaksin dosis pertama yang dilaksanakan di Aula Lantai II Gedung Baru RSUD Sungai Dareh.
Sebelum divaksin, bupati dan sejumlah pejabat publik lainnya mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Dharmasraya sendiri sudah mendapatkan 3.000 ribu dosis vaksin di mana untuk satu orang akan mendapatkan dua kali penyuntikkan.
Bupati dua periode itu meminta seluruh warga Kabupaten Dharmasraya agar masyarakat mendukung upaya pemerintah memberantas pandemi COVID-19 dengan penyuntikkan vaksin.
"Kami juga mengimbau, ketika vaksin ini sudah sampai di tingkat masyarakat, saya mohon semuanya berpartisipasi demi kesehatan kita bersama. Vaksinasi adalah ikhtiar kita untuk meningkatkan imunitas tubuh untuk melawan virus covid," ucap Riska bupati dua periode itu.
Sutan juga memastikan vaksin COVID-19 aman dan halal untuk digunakan. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan keamanan vaksin.
“Vaksin ini telah melalui uji klinis sebelum digunakan. Jadi aman dan halal. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya selepas disuntik vaksin.
Suami dari Dewi Lopita Sari menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi juga melibatkan para tokoh publik di kabupaten berjuluk ranah cati nan tigo. Tujuannya untuk dapat meyakinkan masyarakat bahwa vaksin COVID1-9 aman dan halal.
“Tak hanya tokoh publik, proses ini juga dilanjut kepada tenaga kesehatan. Dan setelah itu, vaksinasi akan dilanjutkan kepada pelayan publik, pedagang dan selanjutnya masyarakat,” ungkapnya.
Bupati pemenang pilkada 2020 ini juga menjelaskan adanya penundaan vaksinasi yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, adanya komorbid atau penyakit penyerta.
“Lalu ada hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya. Kondisi-kondisi itu kan memang tidak boleh divaksin,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terus bergerak menyukseskan vaksinasi nasional dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Hal itu terlihat telah dimulainya vaksinasi bagi 42 orang pedagang di Kabupaten Dharmasraya yang telah disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama.
Vaksin untuk pedagang sudah dimulai di Pasar Tradisional Sikabu dan Ampalu. Pemerintah setempat menargetkan vaksisinasi 80 pedagang.
Vaksinasi bagi pedagang dilakukan sebagai langkah dalam mempercepat pemulihan ekonomi, selain itu mengingat pedagang merupakan orang yang bersentuhan dengan banyak masyarakat.
Para pedagang di pasar tradisional dan masyarakat umumnya di daerah itu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin COVID-19.
"Dengan vaksinasi ini, diharapkan pandemi COVID-19 di Dharmasraya bisa semakin diturunkan, bahkan bisa hilang. Namun jangan meninggalkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menghindari mobilisasi," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya Yosta Defina, di Pulau Punjung.
Tidak hanya pedagang sasaran vaksin juga ditujukan kepada Tenaga Kesehatan, TNI, Polri, ASN, pelayan publik lainnya, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Berdasarkan data Dinkes setempat yang diterima pada Rabu (10/3) total seluruh masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama mencapai 1.676 penerima. Penyuntikan dosis kedua 1.303.
Sementara tenaga kesehatan yang sudah menerima suntik vaksin dosis pertama 1.503 penerima dan dosis II 1.303, lanjut dia.
Sedangkan jumlah vaksin yang diterima Pemkab Dharmasraya ialah 3.000 dosis singel dan 170 vial multi dosis.