Arosuka (ANTARA) - Pasien sembuh dari Corona Virus Disaese (COVID-19) bertambah lima orang hingga saat ini total pasien yang sembuh dari virus itu menjadi 830 orang atau 85 persen di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Jumat, mengatakan berdasarkan informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, hari ini jumlah pasien sembuh terus bertambah menjadi 830 dari 887 pasien COVID-19 atau sekitar 85 persen.
Ia menyebutkan lima pasien yang dinyatakan sembuh tersebut merupakan pasien yang sebelumnya menjalani karantina mandiri. Kemudian dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes usap COVID-19 dengan hasil negatif.
Selain itu, ia mengatakan hari ini juga terdapat penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak satu orang, yakni perempuan (61). Warga di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok yang tengah menjalani karantina mandiri.
Lebih lanjut, ia menyebutkan berdasarkan penambahan kasus itu saat ini total warga Kabupaten Solok yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 887 orang terdiri atas 24 orang menjalani karantina mandiri, 12 orang dirawat di rumah sakit, 21 orang meninggal dunia, dan 830 orang dinyatakan sembuh.
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat Kabupaten Solok agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu tetap memakai masker saat berinteraksi di luar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap menjaga imunitas tubuh.
"Membolehkan beraktifitas bukan berarti wabah telah berakhir, untuk itu mari kita lakukan protokol COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas sehari-hari," kata dia.
Selain itu, terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ia mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Solok tidak terlalu cemas.
Menurut dia pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini di daerah itu.
Ia mengatakan tujuan vaksinasi ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Solok. Hal itu disebabkan karena sampai saat ini daerah itu masih termasuk dalam zona oranye (risiko sedang).
Selain itu, juga bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian terhadap pasien yang terpapar COVID-19 serta untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
"Diharapkan dengan upaya tersebut pandemi ini segera berakhir, apabila dilakukan dengan serius dan konsisten," ujar dia. ***3***
Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Jumat, mengatakan berdasarkan informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, hari ini jumlah pasien sembuh terus bertambah menjadi 830 dari 887 pasien COVID-19 atau sekitar 85 persen.
Ia menyebutkan lima pasien yang dinyatakan sembuh tersebut merupakan pasien yang sebelumnya menjalani karantina mandiri. Kemudian dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes usap COVID-19 dengan hasil negatif.
Selain itu, ia mengatakan hari ini juga terdapat penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak satu orang, yakni perempuan (61). Warga di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok yang tengah menjalani karantina mandiri.
Lebih lanjut, ia menyebutkan berdasarkan penambahan kasus itu saat ini total warga Kabupaten Solok yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 887 orang terdiri atas 24 orang menjalani karantina mandiri, 12 orang dirawat di rumah sakit, 21 orang meninggal dunia, dan 830 orang dinyatakan sembuh.
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat Kabupaten Solok agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu tetap memakai masker saat berinteraksi di luar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap menjaga imunitas tubuh.
"Membolehkan beraktifitas bukan berarti wabah telah berakhir, untuk itu mari kita lakukan protokol COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas sehari-hari," kata dia.
Selain itu, terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ia mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Solok tidak terlalu cemas.
Menurut dia pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini di daerah itu.
Ia mengatakan tujuan vaksinasi ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Solok. Hal itu disebabkan karena sampai saat ini daerah itu masih termasuk dalam zona oranye (risiko sedang).
Selain itu, juga bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian terhadap pasien yang terpapar COVID-19 serta untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
"Diharapkan dengan upaya tersebut pandemi ini segera berakhir, apabila dilakukan dengan serius dan konsisten," ujar dia. ***3***