Arosuka (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Solok, Sumatera Barat memberikan bantuan ke pelaku usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang kurang mampu dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Ketua Baznas Kabupaten Solok, Sukardi di Koto Baru, Senin, menyebutkan saat ini pihaknya telah menyerahkan bantuan senilai Rp500 juta untuk lima kelompok usaha produktif.
"Masing-masing kelompok terdiri atas 10 peserta dengan syarat betul-betul kurang mampu, berkomitmen untuk menjalan usaha yang diajukan, serta mengajukan bantuan ke Baznas Kabupaten Solok," kata dia.
Selain itu, ia mengatakan lima kelompok yang telah mengajukan permohonan bantuan ke Baznas itu menjalankan usaha yang berbeda-beda seperti kelompok pertama tentang peternakan sapi, kelompok dua bertani tebu, kelompok tiga beternak bebek, kelompok empat beternak lele dan kelompok lima beternak kambing.
"Dalam menjalankan usaha ekonomi produktif ini kami juga bekerja sama dengan dinas terkait untuk membantu meningkatkan kualitas pelaku ekonomi tersebut," ucap dia.
Ia juga mengatakan program berupa bantuan ekonomi produktif ini baru dimulai sejak 2020 dan ke depannya akan menjadi program lanjutan pada tahun berikutnya.
Selain itu, dari lima kelompok yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha, dua diantaranya sudah berkembang.
"Yakni kelompok usaha peternakan sapi dan perkebunan tebu," ujar dia.
Setelah dilakukan peninjauan bersama tim baznas Provinsi Sumbar ke lapangan. Ternyata mulai terlihat perkembangan terhadap kelompok usaha sapi, kemudian kelompok itu pun kembali mendapatkan bantuan sebanyak Rp150 juta untuk bantuan penambahan kandang dan sapi dari Baznas provinsi.
"Kemudian kelompok usaha perkebunan tebu juga mendapatkan bantuan senilai Rp20 juta yang diserahkan ke masing-masing anggota sebesar Rp2 juta per orang," kata dia.
Sukardi mengatakan bantuan tersebut merupakan salah satu terobosan dan upaya dari Baznas Kabupaten Solok untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Bantuan yang diserahkan tersebut dapat membantu masyarakat kurang mampu dalam menjalankan usaha dan meningkatkan perekonomian.
"Semoga dengan adanya bantuan tersebut, penerima manfaat bisa kembali menata perekenomian keluarganya dan suatu saat bisa menjadi muzakki," ujar dia.
Ketua Baznas Kabupaten Solok, Sukardi di Koto Baru, Senin, menyebutkan saat ini pihaknya telah menyerahkan bantuan senilai Rp500 juta untuk lima kelompok usaha produktif.
"Masing-masing kelompok terdiri atas 10 peserta dengan syarat betul-betul kurang mampu, berkomitmen untuk menjalan usaha yang diajukan, serta mengajukan bantuan ke Baznas Kabupaten Solok," kata dia.
Selain itu, ia mengatakan lima kelompok yang telah mengajukan permohonan bantuan ke Baznas itu menjalankan usaha yang berbeda-beda seperti kelompok pertama tentang peternakan sapi, kelompok dua bertani tebu, kelompok tiga beternak bebek, kelompok empat beternak lele dan kelompok lima beternak kambing.
"Dalam menjalankan usaha ekonomi produktif ini kami juga bekerja sama dengan dinas terkait untuk membantu meningkatkan kualitas pelaku ekonomi tersebut," ucap dia.
Ia juga mengatakan program berupa bantuan ekonomi produktif ini baru dimulai sejak 2020 dan ke depannya akan menjadi program lanjutan pada tahun berikutnya.
Selain itu, dari lima kelompok yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha, dua diantaranya sudah berkembang.
"Yakni kelompok usaha peternakan sapi dan perkebunan tebu," ujar dia.
Setelah dilakukan peninjauan bersama tim baznas Provinsi Sumbar ke lapangan. Ternyata mulai terlihat perkembangan terhadap kelompok usaha sapi, kemudian kelompok itu pun kembali mendapatkan bantuan sebanyak Rp150 juta untuk bantuan penambahan kandang dan sapi dari Baznas provinsi.
"Kemudian kelompok usaha perkebunan tebu juga mendapatkan bantuan senilai Rp20 juta yang diserahkan ke masing-masing anggota sebesar Rp2 juta per orang," kata dia.
Sukardi mengatakan bantuan tersebut merupakan salah satu terobosan dan upaya dari Baznas Kabupaten Solok untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Bantuan yang diserahkan tersebut dapat membantu masyarakat kurang mampu dalam menjalankan usaha dan meningkatkan perekonomian.
"Semoga dengan adanya bantuan tersebut, penerima manfaat bisa kembali menata perekenomian keluarganya dan suatu saat bisa menjadi muzakki," ujar dia.