Sarilamak (ANTARA) - Komandan Kodim (Dandim) 0306 Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Letkol Ferry Lahe menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin COVID-19 jenis Sinovac pada pencanangan vaksinasi COVID-19 di daerah itu.
"Selesai di vaksin saya tidak merasakan apapun dan masih dalam kondisi prima, yang penting kita percaya ini vaksin yang aman dan halal," kata Ferry Lahe di Sarilamak, Senin.
Setelah Dandim, unsur Forkopimda lainnya yang ikut divaksin pada pencanangan tingkat Kabupaten Limapuluh Kota adalah Ketua DPRD setempat Deni Asra, Kapolres AKBP Trisno Eko Santoso.
Sedangkan untuk Kejari Payakumbuh dan Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Pati tidak divaksin karena tensi tinggi.
Setelah unsur Forkopimda, vaksinasi dilanjutkan kepada Ikatan Dokter Indonesia Limapuluh Kota dan Ikatan Bidan Indonesia daerah itu, Kepala BPOM dan Kepala OPD lainnya.
Sedangkan untuk Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi tidak nampak hadir dalam pencanangan vaksinasi COVID-19. Informasi yang didapatkan ini karena yang bersangkutan sakit.
Ia mengharapkan bahwa dengan telah disuntikan vaksin kepada Forkopimda dan unsur lainnya ini dapat menjadi barometer bagi masyarakat untuk mempercayai bahwa vaksin ini aman.
"Ini telah melalui pemeriksaan dari BPOM dan telah ditentukan halal oleh MUI. Semoga masyarakat tidak takut lagi untuk divaksin," ujarnya.
Pemberian vaksin dilaksanakan dengan sejumlah tahapan yakni tahap pertama penerima vaksin dipersilahkan melapor ke meja pendaftaran di meja satu, kemudian pindah ke meja dua untuk mengecek kondisi kesehatan seperti tekanan darah.
Pada meja tiga penerima vaksin melaksanakan penyuntikan, kemudian pindah ke meja empat menunggu selama sekitar 30 menit untuk melihat apakah ada efek samping.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra mengajak masyarakat untuk tidak termakan dengan berita bohong terkait dengan vaksin COVID-19.
"Saya telah merasakan sendiri bagaimana divaksin dan InsyaAllah aman dan halal. Semoga ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat tentang vaksin ini," kata dia.
"Selesai di vaksin saya tidak merasakan apapun dan masih dalam kondisi prima, yang penting kita percaya ini vaksin yang aman dan halal," kata Ferry Lahe di Sarilamak, Senin.
Setelah Dandim, unsur Forkopimda lainnya yang ikut divaksin pada pencanangan tingkat Kabupaten Limapuluh Kota adalah Ketua DPRD setempat Deni Asra, Kapolres AKBP Trisno Eko Santoso.
Sedangkan untuk Kejari Payakumbuh dan Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Pati tidak divaksin karena tensi tinggi.
Setelah unsur Forkopimda, vaksinasi dilanjutkan kepada Ikatan Dokter Indonesia Limapuluh Kota dan Ikatan Bidan Indonesia daerah itu, Kepala BPOM dan Kepala OPD lainnya.
Sedangkan untuk Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi tidak nampak hadir dalam pencanangan vaksinasi COVID-19. Informasi yang didapatkan ini karena yang bersangkutan sakit.
Ia mengharapkan bahwa dengan telah disuntikan vaksin kepada Forkopimda dan unsur lainnya ini dapat menjadi barometer bagi masyarakat untuk mempercayai bahwa vaksin ini aman.
"Ini telah melalui pemeriksaan dari BPOM dan telah ditentukan halal oleh MUI. Semoga masyarakat tidak takut lagi untuk divaksin," ujarnya.
Pemberian vaksin dilaksanakan dengan sejumlah tahapan yakni tahap pertama penerima vaksin dipersilahkan melapor ke meja pendaftaran di meja satu, kemudian pindah ke meja dua untuk mengecek kondisi kesehatan seperti tekanan darah.
Pada meja tiga penerima vaksin melaksanakan penyuntikan, kemudian pindah ke meja empat menunggu selama sekitar 30 menit untuk melihat apakah ada efek samping.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra mengajak masyarakat untuk tidak termakan dengan berita bohong terkait dengan vaksin COVID-19.
"Saya telah merasakan sendiri bagaimana divaksin dan InsyaAllah aman dan halal. Semoga ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat tentang vaksin ini," kata dia.