Bengaluru (ANTARA) - Ilmuwan Oxford di Inggris sedang bersiap untuk segera memproduksi versi baru vaksin Corona untuk memerangi varian COVID-19 yang lebih menular yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brazil, The Telegraph melaporkan pada hari Rabu.
Tim di balik vaksin dari Oxford dan AstraZeneca Plc sedang melakukan studi kelayakan untuk mengonfigurasi ulang teknologi tersebut, kata surat kabar itu, mengutip konfirmasi dari Universitas Oxford.
Para ilmuwan sedang bekerja untuk memperkirakan seberapa cepat mereka dapat mengonfigurasi ulang platform vaksin ChAdOx mereka, kata laporan itu.
Seorang juru bicara universitas mengatakan kepada surat kabar bahwa Oxford dengan hati-hati menilai dampak varian baru pada kekebalan vaksin dan mengevaluasi proses yang diperlukan untuk pengembangan cepat vaksin COVID-19 yang disesuaikan.
Oxford tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Secara terpisah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Rabu bahwa regulator obat-obatan nasional akan siap dan dapat memberikan persetujuan untuk versi baru vaksin COVID-19 yang dirancang untuk melawan varian baru Virus Corona yang mungkin muncul.
Sumber: Reuters
Tim di balik vaksin dari Oxford dan AstraZeneca Plc sedang melakukan studi kelayakan untuk mengonfigurasi ulang teknologi tersebut, kata surat kabar itu, mengutip konfirmasi dari Universitas Oxford.
Para ilmuwan sedang bekerja untuk memperkirakan seberapa cepat mereka dapat mengonfigurasi ulang platform vaksin ChAdOx mereka, kata laporan itu.
Seorang juru bicara universitas mengatakan kepada surat kabar bahwa Oxford dengan hati-hati menilai dampak varian baru pada kekebalan vaksin dan mengevaluasi proses yang diperlukan untuk pengembangan cepat vaksin COVID-19 yang disesuaikan.
Oxford tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Secara terpisah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Rabu bahwa regulator obat-obatan nasional akan siap dan dapat memberikan persetujuan untuk versi baru vaksin COVID-19 yang dirancang untuk melawan varian baru Virus Corona yang mungkin muncul.
Sumber: Reuters