Lubukbasung, (ANTARA) - Kerapatan Adat Nagari (KAN) Bawan, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat memberhentikan dan tidak mengakui Syafruddin Datuak Tan Majolelo sebagai ninik mamak Nagari Bawan dari suku caniago akibat melakukan kesalahan mengangkat tiga datuak.
Imam Khatib Nagari Bawan, Sahbirin Bilal di Lubukbasung, Minggu mengatakan ini sudah merupakan kesimpulan rapat ninik mamak atau tokoh adat Nagari Bawan yang tergabung dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) Bawan di Balai Adat, Minggu (29/11).
"Hasil musyawarah itu tidak megakui dan memberhentikan Syafruddin sebagai Datuak Tan Majolelo. Ini berdasarkan surat pimpinan adat dan anak kemenakan dalam payuang panji Datuak Tan Majolelo Suku Caniago yang meminta untuk tidak mengakui, datuak yang diangkat Syafruddin Datuak Tan Majolelo, dengan alasan tindakan dengan tatanan adat salingka Nagari Bawan," katanya.
Ia mengatakan, Safruddin tidak dibawa duduk sehamparan dan berdiri sama tinggi dengan tokoh adat yang tergabung kedalam KAN Bawan, disebabkan sudah melakukan kesalahan besar yang tidak dapat dimaafkan lagi.
Kesalahan besar itu, tambahnya, Syafruddin Datuak Tan Majolelo dengan beraninya mengangkat tiga orang jadi datuak atau penghulu. Tiga penghulu yang diangkat Syafruddin Datuak Tan Majolelo yakni, Egi Marsaf Putra diangkat sebagai Datuak Jelo Tanjuang, Imwarizal sebagai Datuak Tan Majolelo dan Muhammad Hasim sebagai Datuak Makhudum.
Proses pengangkatannya tidak sesuai dengan ketentuan adat salingka Nagari Bawan, apa lagi pengangkatannya diluar Nagari Bawan, diluar Kecamatan Ampek Nagari, diluar Kabupaten Agam.
"Tiga datuak yang diangkat Syafruddin Datuak Tan Majolelo di Kota Padang Panjang, Rabu (25/11)," kata mantan anggota DPRD Agam itu.
Sebagai pengganti membawan gelar Datuak Tan Majolelo, anak dan kemenakan sudah sepakat mengangkat Aprianto untuk menggantikan Syafruddin Datuak Tan Majolelo.
Aprianto telah dikukuhkan lembaga KAN Bawan, berikut pengukuhan panungkek Datuak Tan Majolelo terhadao Novriadi, Imam Khatib Datuak Tan Majolelo Editiawarman dengan gelar Kali Marajo.
Pengukuhan dipimpinan Ketua KAN Bawa Adrian Agus Datuak Kando Marajo di Balai Adat Bawan, Sabtu (19/12).
"Pengukuhan dihadiri ninik-mamak, imam khatib, bundo kanduang, tokoh masyarakat, undangan lainnya," katanya.
Ia menduga, Safruddin Datuak Tan Majolelo mengangkat tiga datuak itu, ada kaitannya dengan permasalahan HGU Nomor 11 tahun 2004. (*)