Padang (ANTARA) - Proses penggemukan sapi merupakan salah satu cara peternak untuk mendapatkan bibit ternak sapi unggul yang implementasinya dalam peningkatan produksi.

Salah satu poin penting dalam proses penggemukan yakni perbaikan kualitas pakan yang biasa dilakukan melalui penguatan teknologi pakan.

Proses penggemukan sapi potong ini cukup penting bagi masyarakat peternak untuk meningkatkan kualitas dan intensitas produksi serta pendapatannya.

Hal ini yang menjadi dasar tim pengabdian masyarakat Universitas Andalas melakukan pengabdian Yang mengangkat tema program kemitraan Masyarakat Usaha berkembang, dengan permasalahan rendahnya pengetahuan mitra dalam mengembangkan teknologi pakan.

Tim ini diketuai oleh  Prof.Dr.Yetti Marlida ,MS; dan anggotanya Prof Dr. Mardiati Zain,  MS, Dr. Harnentis,MS, Dr. Netty Suharti,MS dan Dr Syofyan, S.Si, M.Farm, Apt. Dalam pelaksanaan program pengabdian menyasar kepada Mitra UMKM Elvina di di Desa KP. Sagit, Limau Purut, Kec V Koto Timur, Kab. Padang Pariaman.

Kegiatan utama yang dilaksanakan yakni mengenalkan aplikasi teknologi pakan pada UMKM Elvina berupa cara penanaman indigofera dan pratek lapangan cara memfermentasi dan amoniasi jerami padi untuk tambahan pakan sapi. Pemilihan bahan indigofera karena mengandung protein sangat tinggi sehingga  baik untuk peningkatan penampilan dan peningkatan produksi daging. Begitu juga dengan jerami padi fermentasi yang dapat menggantikan sampai 70% rumput lapangan. 

Kegiatan lain yang dilaksanakan  adalah percontohan kandang sapi yang sehat untuk anak sapi, induk dan sapi bunting, serta transfer teknologi formulasi konsentrat sapi dari ampas tahu dan dedak serta tambahan mineral lainnya. 

Kegiatan ini bertujuan mentransfer teknologi pakan dan manajemen perkandang ternak sapi untuk perbaikan produksi dan peningkatan pendapatan UMKM Elvina. Metode dan tahapan pelaksanan pengabdian ini adalah diawali dengan mengadakan kesepakatan dengan UMKM, kapan dan dimana program akan dilaksanakan yang telah dilaksanakan pada Sabtu 19 Desember 2020.

Kemudian menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan transfer teknologi. Adapun pelaksanaan teknis kegiatan  ini adalah melalui berbagai pendekatan antara lain kegiatan pendampingan dan asistensi teknis  tentang cara penanaman indigofera sebagai sumber pakan baru bagi sapi.

Kemudian kegiatan pendampingan teknis pembuatan kandang yang baik, kegiatan pendampingan dan asistensi teknis tentang pengolahan jerami padi  secara fermentasi  dan ammoniasi  dan pembuatan konsentrat sapi berbahan dasar dedak dan ampas tahu serta bungkil inti sawit yang merupkaan potensi lokal di daerah tersebut. 

Ke depan tinggal menjaga agar semua ilmu yang telah ditransfer dapat dijalankan  UMKM  dengan benar dan baik, sehingga UMKM Elvina dapat memperoleh keuntungan lebih dibandingkan sebelum tim pengabdian Universitas Andalas datang, dan keberhasilan yang diperoleh dapat berkesinambungan memperoleh pembinaan. 

Luaran yang diharapkan dari hasil kegiatan pengabdian ini adalah UMKM Elvina sebagai mitra dapat mengadopsi teknologi pakan yang diberikan dan dapat meningkatkan pendapatan UMKM bersangkutan. 
 
Sebagai gambaran pada Sabtu 19 Desember 2020 tim telah melakukan transfer teknologi pakan penggemukan sapi berbaisis potensi lokal, menggunakan pakan konsentrat penggemukan yang mengandung Protein kasar (PK) 16.82 % dan energi (TDN) 73.79. Pakan dengan imbangan PK dan TDN diatas hasil penelitian tim di Fakultas Peternakan Universitas Andalas dapat meningkatkan berat badan sapi 0.8 kg/hari.


Dari wawancara dengan Ketua UMKM Elvina menyampaikan apresiasinya atas kedatangan tim Universitas Andalas yang menurutnya amat bermanfaat dalam memberikan transfer teknologi pada usaha peternakan sapi nya yang selama ini belum pernah mereka dapatkan.

Selama ini kata ketua, pengetahuan UMKM  un Pengabdian masyarakat Unand bantu penggemukan sapi di Padang Pariaman. (ANTARA SUMBAR/ist) tuk penggemukan sapi terbatas hanya menggunakan rumput. Bahkan pihaknya pernah memberikan pakan tambahan berupa ampas tahu, namun berdampak buruk pada anak sapi nya, dimana anak sapi nya mengalami bloat, sehingga ternak sapi susah bernapas, hal ini membuat ketua UMKM ini mundur seribu langkah untuk memberikan pakan tambahan. 

Harapannya  melalui pengetahuan yang telah diberikan tim pengabdian, dapat memberikan keyakinan sekaligus tambahan ilmu. Semisal pengetahuan yang berhubungan dengan pakan ternak sapi dalam pemberian ampas tahu sebagai pakan tambahan harus diikuti dengan pemberian bahan pakan yang mudah dicerna lainya dalam hal ini dedak dan bungkil inti sawit.

Pengabdian masyarakat didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas.

*) Penulis adalah tim pengabdian masyarakat Unand yang juga dosen di beberapa prodi di Unand

Pewarta : *
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024