Padang (ANTARA) - Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu sentra dari budidaya ternak Sapi potong di Sumatera Barat.
Hampir di semua nagari yang ada di Kabupaten tersebut memiliki banyak kelompok tani ternak yang khusus dalam budidaya ternak sapi potong.
Akan tetapi dalam perkembangannya para kelompok tersebut mengalami banyak kendala seperti minimnya jumlah produksi, buruknya manajemen pengelolaan, keterbatasan pakan, hingga sulitnya pemasaran.
Salah satunya Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah Di Nagari Ampang Pulai Kecamatan Koto IX Tarusan yang juga fokus dalam pengembangan ternak sapi.
Pada tujuannya kelompok ini didirikan berdasarkan keinginan dari beberapa orang petani atau peternak untuk menjadi satu kesatuan. Kemudian membentuk wadah untuk membantu kesulitan dari petani dan peternak.
Meskipun demikian upaya mandiri ini belum mendapatkan hasil maksimal, kendati budidaya sapi masih terus berjalan. Sebagai gambaran saat ini jumlah sapi yang ada di kelompok itu berjumlah 51 ekor dengan 13 adalah jenis jantan.
Terkait produksi pada Idul Adha, kelompok dapat menjual sapi potong untuk kurban hingga mencapai 150 ekor. Walaupun demikian hal ini tidak menjamin Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah dapat mengembangkan produksinya.
Hal inilah yang menggerakkan tim Pengabdian Masyarakat Unand mencanangkan sekaligus melaksanakan program berkelanjutan membantu mitra dalam tumbuh kembang usaha peternakan sapi. Mitra dalam hal ini yakni Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah.
Tim Pengabdian Masyarakat ini terdiri atas Dr. Tinda Afriani, MP sebagai ketua tim, Dr. Teguh Budi Prasetyo, MS, Dra. Wahyuni Eloisa Marinda, MM, dan Nelwitis. A. SH, MH sebagai anggota.
Tim ini telah melaksanakan penyuluhan terkait program sekaligus pengecekan lokasi pada Senin 14 Desember 2020 di Nagari Ampang Pulai, Kabupaten Pesisir Selatan.
Dalam program itu tim berupaya meningkatkan populasi ternak di Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah dengan penerapan teknologi reproduksi. Tujuannya agar sapi yang ada dapat beranak satu ekor dalam satu tahun.
Di samping itu juga melakukan penyuluhan kepada kelompok tani ternak terkait pengawasan sapi sekaligus teknik pengandangan sapi agar tidak dilepas liarkan begitu saja.
Hal ini juga berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan di Kampung Batu Kalang, Nagari Ampang Pulai yang juga merupakan bagian dari daerah pariwisata Mandeh.
Sebab dari penuturan Wali Nagari setempat dengan terkontrolnya keberadaan sapi akan menambah estetika di kawasan tersebut.
Implementasi utama dari kegiatan ini yakni meningkatkan taraf perekonomian rakyat setempat khususnya anggota Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah.
Pada kegiatan penyuluhan lalu tim pengabdian didampingi oleh tim dari Dinas Peternakan Pesisir Selatan yang diwakili Puskeswan Terpadu Kecamatan Koto XI Tarusan Yusril.
*)Penulis merupakan dosen Fakultas Peternakan Unand yang juga ketua tim Pengabdian Masyarakat di nagari Pengembangan Budidaya Ternak Sapi di Ampang Pulai Pesisir Selatan.
Hampir di semua nagari yang ada di Kabupaten tersebut memiliki banyak kelompok tani ternak yang khusus dalam budidaya ternak sapi potong.
Akan tetapi dalam perkembangannya para kelompok tersebut mengalami banyak kendala seperti minimnya jumlah produksi, buruknya manajemen pengelolaan, keterbatasan pakan, hingga sulitnya pemasaran.
Salah satunya Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah Di Nagari Ampang Pulai Kecamatan Koto IX Tarusan yang juga fokus dalam pengembangan ternak sapi.
Pada tujuannya kelompok ini didirikan berdasarkan keinginan dari beberapa orang petani atau peternak untuk menjadi satu kesatuan. Kemudian membentuk wadah untuk membantu kesulitan dari petani dan peternak.
Meskipun demikian upaya mandiri ini belum mendapatkan hasil maksimal, kendati budidaya sapi masih terus berjalan. Sebagai gambaran saat ini jumlah sapi yang ada di kelompok itu berjumlah 51 ekor dengan 13 adalah jenis jantan.
Terkait produksi pada Idul Adha, kelompok dapat menjual sapi potong untuk kurban hingga mencapai 150 ekor. Walaupun demikian hal ini tidak menjamin Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah dapat mengembangkan produksinya.
Hal inilah yang menggerakkan tim Pengabdian Masyarakat Unand mencanangkan sekaligus melaksanakan program berkelanjutan membantu mitra dalam tumbuh kembang usaha peternakan sapi. Mitra dalam hal ini yakni Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah.
Tim Pengabdian Masyarakat ini terdiri atas Dr. Tinda Afriani, MP sebagai ketua tim, Dr. Teguh Budi Prasetyo, MS, Dra. Wahyuni Eloisa Marinda, MM, dan Nelwitis. A. SH, MH sebagai anggota.
Tim ini telah melaksanakan penyuluhan terkait program sekaligus pengecekan lokasi pada Senin 14 Desember 2020 di Nagari Ampang Pulai, Kabupaten Pesisir Selatan.
Dalam program itu tim berupaya meningkatkan populasi ternak di Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah dengan penerapan teknologi reproduksi. Tujuannya agar sapi yang ada dapat beranak satu ekor dalam satu tahun.
Di samping itu juga melakukan penyuluhan kepada kelompok tani ternak terkait pengawasan sapi sekaligus teknik pengandangan sapi agar tidak dilepas liarkan begitu saja.
Hal ini juga berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan di Kampung Batu Kalang, Nagari Ampang Pulai yang juga merupakan bagian dari daerah pariwisata Mandeh.
Sebab dari penuturan Wali Nagari setempat dengan terkontrolnya keberadaan sapi akan menambah estetika di kawasan tersebut.
Implementasi utama dari kegiatan ini yakni meningkatkan taraf perekonomian rakyat setempat khususnya anggota Kelompok Tani Ternak Batu Kalang Indah.
Pada kegiatan penyuluhan lalu tim pengabdian didampingi oleh tim dari Dinas Peternakan Pesisir Selatan yang diwakili Puskeswan Terpadu Kecamatan Koto XI Tarusan Yusril.
*)Penulis merupakan dosen Fakultas Peternakan Unand yang juga ketua tim Pengabdian Masyarakat di nagari Pengembangan Budidaya Ternak Sapi di Ampang Pulai Pesisir Selatan.