Padang (ANTARA) - Salah satu sasaran utama prioritas nasional di bidang pangan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015- 2019 adalah produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi di tingkat rumah tangga.
Upaya tersebut dicapai antara lain dengan adanya jaminan ketersediaan Ternak Sapi Indukan.
Ternak Ruminansia Besar Indukan yang selanjutnya disebut Indukan adalah ternak betina bukan bibit yang memiliki organ reproduksi normal dan sehat digunakan untuk pengembangbiakan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018).
Dilansir dari dokumen penelitian Atmakusuma dkk, hampir sebagian besar produksi daging nasional berasal dari peternakan rakyat (90%), sisanya dari perusahaan dan milik pemerintah diperkirakan sebesar 10%.
Di Kota Padang Sumbar cukup banyak kelompok peternakan rakyat khususnya dalam pengelolaan ternak sapi, salah satunya Kelompok Tani Harapan Sejahtera.
Kelompok Tani Harapan Sejahtera ini terletak di Kelurahan Aia Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang berdiri semenjak tahun 2008. Awalnya kelompok tani ini bergerak di bidang pertanian, kemudian menambah jenis usaha pemeliharaan ternak sapi indukan secara mandiri.
Pada tahun 2019, kelompok ini mendapat bantuan sapi indukan dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat sebanyak 13 ekor sapi indukan siap kawin,.
Sistem peternakan secara intensif menyebabkan anggota kelompok harus dapat memenuhi kebutuhan pakan untuk ternak. Lokasi peternakan yang berada di area pertanian menjadikan limbah pertanian tanaman pangan seperti jerami padi dan jagung sebagai limbah yang sangat mudah didapat sebagai pakan utama ternak.
Namun limbah pertanian mempunyai kendala dalam pemanfatannya karena keberadaannya yang musiman, mudah rusak, rendah kandungan nutrisi serta tinggi kandungan serat kasar sehingga membatasi konsumsi dan pemanfaatannya bagi ternak.
Pengolahan limbah pertanian seperti jerami jagung manis dengan teknologi silase dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaan pakan. Silase adalah pengawetan bahan pakan ternak khususnya hijauan, dengan kadar air tinggi diolah melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat yang dilakukan pada kondisi anaerob, baik menggunakan atau tanpa bahan tambahan.
Dengan latar belakang di atas tim pengabdian masyarakat Universitas Andalas yang diketuai oleh Dr. Riesi Sriagtula (Bagian Nutrisi dan Teknologi Pakan) dengan anggota Dr. Yetmaneli (Bagian Produksi Ternak) dan Ida Indrayani, M.Si (Bagian Pembangunan dan Bisnis Peternakan) mengajak anggota Kelompok Tani Harapan Sejahtera yang berlokasi di Aia Pacah untuk menyaksikan proses pengolahan limbah jagung manis berupa jerami jagung untuk diolah menjadi silase.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 17 Desember 20120 di CV. Andalas Farm yang berlokasi di Lubuk Lintah, Kampung Kalawai Padang.
Tim pengabdian melakukan kegiatan pengabdian masyarakat Program Membantu Mitra Kelompok Tani Harapan Sejahtera Bidang Usaha Budidaya Ternak Sapi Indukan dan Potong di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. (ANTARA SUMBAR/ist)
Kemudian untuk meningkatkan soft skill anggota dalam budidaya ternak sapi dan pengolahan pakan pihak CV. Andalas Farm juga menerima magang singkat pada kelompok tani Harapan Jaya. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak.
Pasokan hijauan segar yang terbatas merupakan masalah klasik dalam budidaya ternak sapi, hal ini lebih karena rendahnya pengetahuan peternak untuk melakukan budiaya hijauan pakan ternak yang berproduksi dan bernutrisi tinggi. Penyediaan hijauan selama ini hanya diserahkan kepada alam dengan menyabit hijauan yang tumbuh di pinggir jalan, pematang sawah atau disela tanaman pangan.
Pada saat musim kemarau hal ini akan menjadi masalah karena jarak untuk mencari hijauan semakin jauh dengan ketersediaan yang rendah. Pada kesempatan ini kelompok peternak juga dikenalkan dengan hijauan dari family leguminosa (kacang-kacangan) seperti Leuchaena leucochepala cv Tarramba atau Lamtoro Tarramba dapat menjadi alternatif hijauan karena mengandung protein yang tinggi juga tahan kekeringan.
Membudidayakan Lamtoro Taramba dapat menjadi solusi paceklik pakan pada musim kemarau dan melengkapi kebutuhan nutrisi ternak terutama untuk budidaya ternak dengan pakan dasr rumput lapangan dan limbah pertanian.
Program pengabdian ini dinamakan Program Membantu Mitra Kelompok Tani Harapan Sejahtera Bidang Usaha Budidaya Ternak Sapi Indukan dan Potong di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
*Penulis adalah tim yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat Program Membantu Mitra Kelompok Tani Harapan Sejahtera Bidang Usaha Budidaya Ternak Sapi Indukan dan Potong di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.*
Upaya tersebut dicapai antara lain dengan adanya jaminan ketersediaan Ternak Sapi Indukan.
Ternak Ruminansia Besar Indukan yang selanjutnya disebut Indukan adalah ternak betina bukan bibit yang memiliki organ reproduksi normal dan sehat digunakan untuk pengembangbiakan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018).
Dilansir dari dokumen penelitian Atmakusuma dkk, hampir sebagian besar produksi daging nasional berasal dari peternakan rakyat (90%), sisanya dari perusahaan dan milik pemerintah diperkirakan sebesar 10%.
Di Kota Padang Sumbar cukup banyak kelompok peternakan rakyat khususnya dalam pengelolaan ternak sapi, salah satunya Kelompok Tani Harapan Sejahtera.
Kelompok Tani Harapan Sejahtera ini terletak di Kelurahan Aia Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang berdiri semenjak tahun 2008. Awalnya kelompok tani ini bergerak di bidang pertanian, kemudian menambah jenis usaha pemeliharaan ternak sapi indukan secara mandiri.
Pada tahun 2019, kelompok ini mendapat bantuan sapi indukan dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat sebanyak 13 ekor sapi indukan siap kawin,.
Sistem peternakan secara intensif menyebabkan anggota kelompok harus dapat memenuhi kebutuhan pakan untuk ternak. Lokasi peternakan yang berada di area pertanian menjadikan limbah pertanian tanaman pangan seperti jerami padi dan jagung sebagai limbah yang sangat mudah didapat sebagai pakan utama ternak.
Namun limbah pertanian mempunyai kendala dalam pemanfatannya karena keberadaannya yang musiman, mudah rusak, rendah kandungan nutrisi serta tinggi kandungan serat kasar sehingga membatasi konsumsi dan pemanfaatannya bagi ternak.
Pengolahan limbah pertanian seperti jerami jagung manis dengan teknologi silase dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaan pakan. Silase adalah pengawetan bahan pakan ternak khususnya hijauan, dengan kadar air tinggi diolah melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat yang dilakukan pada kondisi anaerob, baik menggunakan atau tanpa bahan tambahan.
Dengan latar belakang di atas tim pengabdian masyarakat Universitas Andalas yang diketuai oleh Dr. Riesi Sriagtula (Bagian Nutrisi dan Teknologi Pakan) dengan anggota Dr. Yetmaneli (Bagian Produksi Ternak) dan Ida Indrayani, M.Si (Bagian Pembangunan dan Bisnis Peternakan) mengajak anggota Kelompok Tani Harapan Sejahtera yang berlokasi di Aia Pacah untuk menyaksikan proses pengolahan limbah jagung manis berupa jerami jagung untuk diolah menjadi silase.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 17 Desember 20120 di CV. Andalas Farm yang berlokasi di Lubuk Lintah, Kampung Kalawai Padang.
Kemudian untuk meningkatkan soft skill anggota dalam budidaya ternak sapi dan pengolahan pakan pihak CV. Andalas Farm juga menerima magang singkat pada kelompok tani Harapan Jaya. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak.
Pasokan hijauan segar yang terbatas merupakan masalah klasik dalam budidaya ternak sapi, hal ini lebih karena rendahnya pengetahuan peternak untuk melakukan budiaya hijauan pakan ternak yang berproduksi dan bernutrisi tinggi. Penyediaan hijauan selama ini hanya diserahkan kepada alam dengan menyabit hijauan yang tumbuh di pinggir jalan, pematang sawah atau disela tanaman pangan.
Pada saat musim kemarau hal ini akan menjadi masalah karena jarak untuk mencari hijauan semakin jauh dengan ketersediaan yang rendah. Pada kesempatan ini kelompok peternak juga dikenalkan dengan hijauan dari family leguminosa (kacang-kacangan) seperti Leuchaena leucochepala cv Tarramba atau Lamtoro Tarramba dapat menjadi alternatif hijauan karena mengandung protein yang tinggi juga tahan kekeringan.
Membudidayakan Lamtoro Taramba dapat menjadi solusi paceklik pakan pada musim kemarau dan melengkapi kebutuhan nutrisi ternak terutama untuk budidaya ternak dengan pakan dasr rumput lapangan dan limbah pertanian.
Program pengabdian ini dinamakan Program Membantu Mitra Kelompok Tani Harapan Sejahtera Bidang Usaha Budidaya Ternak Sapi Indukan dan Potong di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
*Penulis adalah tim yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat Program Membantu Mitra Kelompok Tani Harapan Sejahtera Bidang Usaha Budidaya Ternak Sapi Indukan dan Potong di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.*