Parit Malintang (ANTARA) - Calon Bupati (Cabup) Padang Pariaman, Sumatera Barat Tri Suryadi menyebutkan lebih dari 30 persen perantau berkontribusi meningkatkan ekonomi warga dan menggerakkan kegiatan-kegiatan sosial di daerah itu.
"Karena itu kami (Tri Suryadi-Taslim) memiliki konsep membangun komunikasi dua arah antara ranah dan rantau," kata dia di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan komunikasi tersebut tidak saja terkait dengan bantuan yang diberikan kepada warga Padang Pariaman namun juga meminta saran kepada tokoh rantau guna membantu meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Nanti, pihaknya akan membuatkan wadah khusus untuk menampung sumbangsih dari perantau tersebut yang nantinya dikelola secara transparan dan terkoordinir dengan baik.
"Kelebihan Padang Pariaman itu yaitu semangat gotong royongnya atau yang disebut dengan 'badoncek' untuk memajukan daerah," katanya.
Ia mengatakan dasar pemikiran tersebut yaitu banyak perantau asal Padang Pariaman yang rutin membantu warga setempat bahkan ada yang merenovasi rumah dan tempat ibadah yang tidak layak huni.
Ia menyebutkan jika pemerintah hanya dapat membantu Rp15 juta sampai Rp20 juta per rumah maka tokoh rantau tersebut mau mengucurkan dana minimal Rp30 juta per rumah
"Namun kegiatannya tersebut tidak banyak yang tahu," ujarnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan potensi di Padang Pariaman yang jika dikelola dengan baik maka akan berdampak besar untuk kesejahteraan warga.
Ia menyampaikan membangun komunikasi tersebut merupakan bagian dari visi Cabup tersebut beserta pasangannya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Padang Pariaman yaitu 'Bersama Membangun Padang Pariaman yang Maju dan Sejahtera'.
Menurutnya kebersamaan antara ranah dan rantau diperlukan untuk membangun Kabupaten Padang Pariaman dengan cepat dan terarah. (*)
"Karena itu kami (Tri Suryadi-Taslim) memiliki konsep membangun komunikasi dua arah antara ranah dan rantau," kata dia di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan komunikasi tersebut tidak saja terkait dengan bantuan yang diberikan kepada warga Padang Pariaman namun juga meminta saran kepada tokoh rantau guna membantu meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Nanti, pihaknya akan membuatkan wadah khusus untuk menampung sumbangsih dari perantau tersebut yang nantinya dikelola secara transparan dan terkoordinir dengan baik.
"Kelebihan Padang Pariaman itu yaitu semangat gotong royongnya atau yang disebut dengan 'badoncek' untuk memajukan daerah," katanya.
Ia mengatakan dasar pemikiran tersebut yaitu banyak perantau asal Padang Pariaman yang rutin membantu warga setempat bahkan ada yang merenovasi rumah dan tempat ibadah yang tidak layak huni.
Ia menyebutkan jika pemerintah hanya dapat membantu Rp15 juta sampai Rp20 juta per rumah maka tokoh rantau tersebut mau mengucurkan dana minimal Rp30 juta per rumah
"Namun kegiatannya tersebut tidak banyak yang tahu," ujarnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan potensi di Padang Pariaman yang jika dikelola dengan baik maka akan berdampak besar untuk kesejahteraan warga.
Ia menyampaikan membangun komunikasi tersebut merupakan bagian dari visi Cabup tersebut beserta pasangannya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Padang Pariaman yaitu 'Bersama Membangun Padang Pariaman yang Maju dan Sejahtera'.
Menurutnya kebersamaan antara ranah dan rantau diperlukan untuk membangun Kabupaten Padang Pariaman dengan cepat dan terarah. (*)