Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok mengharapkan Fokus Group Discussion (FGD) tentang pelaksanaan kegiatan pengembangan inovasi dan hilirisasi produk berbasis tomat yang berwawasan lingkungan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar.


Bupati Solok, Gusmal di Arosuka, Selasa, mengatakan semakin banyak hilirisasi produksi berbasis tomat, maka akan membuat petani lebih bergairah untuk tetap memproduksi tomat karena sudah ada jaminan ketersediaan pasar.


Ia menyampaikan hal itu pada saat FGD tentang pelaksanaan kegiatan pengembangan inovasi dan hilirisasi produk berbasis tomat yang berwawasan lingkungan pada masyarakat petani di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok bekerja sama dengan Universitas Negeri Padang (UNP).


Ia menyebutkan kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Solok mencapai 39,66 persen terhadap PDRB Kabupaten Solok dan 15,03 persen merupakan kontribusi dari tanaman pangan dan sayuran.


Selain itu, sektor pertanian yang potensial di Kabupaten Solok ialah sub sektor pertanian tomat, maka sub sektor tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani tomat.


Menurut dia masalah yang dihadapi petani tomat ialah saat panen raya yang menyebabkan harga tomat anjlok sehingga tidak menutupi biaya produksi.


Untuk itu, ia mengatakan kegiatan kerja sama ini diharapkan dapat mencarikan solusi untuk memecahkan masalah agar petani tomat tidak rugi saat panen raya. Salah satunya ialah dengan mencarikan hilirisasi produk berbasis produksi olahan tomat.


Menurut dia sektor pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum, serta menunjukkan bahwa sektor yang andal dan mampu bertahan dalam krisis serta berperan sangat besar dalam perekonomian nasional.


Di samping itu, Wakil Rektor UNP Prof Yasri mengatakan kegiatan inovasi dan hilirisasi tomat yang berwawasan lingkungan pada masyarakat petani di Kabupaten Solok ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani tomat.
 

Melalui kegiatan tersebut akan diadakan penyuluhan tentang diversifikasi produksi tomat dengan hilirisasi produk berbasis tomat.


Ia mengatakan akan diadakan kegiatan tentang pengembangan keterampilan membuat produk berbasis tomat yang berdaya saing ekspor dan berwawasan lingkungan. Kemudian meningkatkan pendapatan petani melalui pelatihan pembuatan jenis produk berbasis tomat.


Selain itu, ia mengatakan akan mencarikan beberapa solusi untuk meminimalkan kerugian petani, yakni mencarikan hilirisasi produk berbasis tomat, melatih masyarakat petani tomat dan home industri untuk menambah pengetahuan dan keterampilan menaikkan nilai tambah produksi tomat dengan berbagai inovasi.


Selain itu, membantu  alat-alat yang dibutuhkan untuk pelatihan, menyediakan instruktur penyelesaian masalah, merancang desain produk berbasis tomat agar berdaya saing dan bernilai tinggi, dan membentuk sentra-sentra produk tomat yang bisa untuk mengumpulkan produk tomat bisa diekspor ke wilayah lain.


"Salah satu inovasi atau hilirisasi yang akan kita lakukan ditahap awal ini ialah dengan mengolah tomat menjadi tiga jenis produk seperti saos tomat, selai tomat, dan dodol tomat," kata dia.


Selain itu, pihaknya akan memperkuat jaringan untuk memasarkan hasil produksi. Ia juga berharap agar seluruh unsur terkait dan pemerintah daerah dapat mendukung kegiatan tersebut.


 

Pewarta : Laila Syafarud
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024