Padang (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) Dr Asman Abnur membantah keras adanya dukungan alumni kepada Mahyeldi secara institusi.


"Bagi calon gubernur yang bertanding tidak menyeret-nyeret nama alumni Unand seakan-akan mendukung salah satu pasangan calon (paslon)," kata dia di Padang, Kamis.


Ia meminta jangan diseret-seret, institusi Andalas dan alumninya ke ranah poltik.


"Tidak boleh, itu tegas saya sampaikan. Jadi kalau ada baliho, supaya diturunkan," kata dia menegaskan.


Dirinya  meminta pasangan calon bertindak secara objektif dalam berkampanye dan tidak boleh mengklaim sesuatu yang tidak benar, apalagi membawa nama lembaga pendidikan.


"Kalau dalam kampanye begini, kita melihat sesuatu secara objektif saja," kata dia.


Pertama yang bertanding itu adalah partai politik bukan institusi dalam hal ini kayak Unand, alumni tentu tidak ikut bertanding.


"Makanya saya kemarin mengeluarkan maklumat, kita tidak boleh mengklaim atas nama institusi yang bukan partai politik," katanya.


Ia juga menyebut dalam kampanye harus juga ditegakkan etika politik yang benar, tanpa harus menggunakan segala cara agar mendapat dukungan dari berbagai pihak.


Menurut dua tentu setiap alumni sudah punya pilihan, tidak menjurus seakan-akan mendukung satu paslon.


"Silahkan dia berkampamye dengan cara dan etika yang baik, kita mendukung anak-anak unand, tapi kalau berkampanye secara politik itu masing-masing sudah punya pilihan politik," ujarnya.


Sebelumnya, pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy mengklaim dukungan Alumni Unand.


Berbagai baliho dengan ukuran besar disebar di sejumlah titik dengan tulisan 'Alumni Universitas Andalas Mendukung Mahyeldi'.***2***


 

Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024